Share

Bab 17: Di Mana Seruni

“Atau, Mas Bram memang suruh dia cari kosan dan nggak balik ke rumah?” Pertanyaan Kanaya kembali bergema di telinga Bram.

Sesat Bram terdiam. Ia berdiri kemudian mondar-mandir di depan musala. Angin berembus cukup kencang, meriapkan ujung rambut Bram dan mengirim aroma dedaunan dan tanah basah karena disiram drone penyiram sepanjang sore tadi. Di langit, sepotong bulan setengah penuh seolah sedang menatap bumi. Seingatnya, ia tidak mengatakan apa pun pada Seruni tadi pagi selain memintanya bekerja sebaik mungkin. Seharusnya Seruni kembali ke rumahnya.

“Mas ..., Mas masih dengerin aku, kan?”

“He em." Kebiasaan Kanaya, tidak sabaran, batin Bram. "Tadi Kai naruh dia di shift pagi. Harusnya sekarang sudah sampai rumah.”

Jalan tercepat untuk sampai rumah hanya dengan ojek atau taksi online. Selain itu, Trans Jogja menjadi pilihan terakhir karena harus ganti tiga kali baru sampai halte terdekat dengan rumahnya. Bram berpikir jika Seruni mungkin memilih Trans Jogja karena lebih murah.

As
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status