Share

Burung Dalam Sangkar

"Salam, Ayahanda."

Pagi ini langit berawan membuat suhu terasa menyengat. Azhara memasuki ruangan terbuka yang terhubung ke halaman samping kediaman ayahnya. Di sana, sosok tua itu menunggunya di sisi meja dengan jubah berlapis yang menghangatkan dirinya.

"Duduklah." Raja Amarhaz menghela napas, terlihat menampilkan raut lega. "Bagaimana kabarmu? Aku tidak datang di perjamuan waktu itu. Aku jadi merasa bersalah. Sebenarnya saat cuaca sedang baik aku ingin mengunjungimu, tapi tubuhku belum sepenuhnya pulih. Karena itu aku memintamu datang ke sini. Aku ingin mengucapkan sendiri selamat untukmu. Maaf karena sangat terlambat, tapi selamat ulang tahun, Azhara."

"Kesehatan Ayah adalah yang terpenting, jangan memikirkan hal yang tidak perlu. Asalkan Ayah sehat, Azhara akan senang." Azhara mengambil sisi lain meja sebagai tempat duduknya. Ditatapnya sendu tubuh tua yang dulu bugar itu, kini dia terlalu pekat dipenuhi aroma obat. Kondisi kesehatan yang tidak baik membuat wajah ayahnya tak sese
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status