Share

Tersemai

Zhura tahu bahwa keselamatan dan kedamaian rakyat adalah nomor satu, tapi melakukan hal yang sewajarnya dilakukan bukan kejahatan. Meskipun pemuda itu menyembunyikan perasaannya, Zhura melihat ada hasrat terpendam di balik matanya. Fakta bahwa terdapat aturan tertulis yang mengendalikan seluruh kehidupan Azhara, semakin memperkuat alasannya untuk tetap hidup dalam keterbatasan.

"Menghabiskan sisa hidupmu untuk mencegah sesuatu yang belum tentu terjadi pasti melelahkan." Ini masih pagi, tapi topik berat membuat penat mengganggu diri Zhura.

"Mau bagaimana lagi, sejak awal aku tidak memiliki pilihan." Mata lautan Azhara menerawang ke arah danau.

Gadis bermata hijau lantas kembali bersuara, "Kau sudah hidup ribuan tahun, apa kau pernah berpikir untuk tidak patuh pada aturan itu?"

Bergemingnya Azhara adalah tanda jika perasaan buruk sedang ia rasakan.

"Kalau kau tidak mengatakannya dengan mulutmu sendiri, aku tidak akan percaya. Guru, apa kau bahagia dengan hidupmu sekarang?"

Pemuda perak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status