Share

Ikatan Lebih Dalam

"Mohon terimalah pemberian dari saya, Yang Mulia!"

Dengan gemetar samar di kedua tangan, gadis itu mengabaikan seluruh harga dirinya untuk menunduk sempurna pada sosoknya. Namun, faktanya daripada memberikan hormat, Zhura lebih berniat untuk membuang muka dari sorot pemuda sialan itu. Sejak terakhir kali mereka bertemu, tidak sedikit pun batinnya berdamai akan rasa gelisah bahkan saat Zhura meyakinkan dirinya kalau ia tidak bersalah. Meskipun kedatangan Zhura tidak bisa disebut pada waktu yang tepat, tapi sekarang juga bukan waktu yang salah.

"Lailla, apa yang sedang kau lakukan?"

Bukan Azhara, suara Ramia adalah yang menyahutnya. Padahal Putera Mahkota itu duduk tepat di depan Zhura. Gadis itu bahkan bisa melihat dengan gamblangnya ujung kaki Azhara ketika menunduk, tapi pemuda itu dengan sombongnya bersikap bak tokoh figuran. Mengabaikan rasa sakit hati, Zhura memberanikan diri mengangkat pandangan. Seolah-olah pemuda perak itu tengah berada di ruangan berwarna putih, di mana Zhura
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status