Share

Pembunuh

Pagi hari mendung, tabuhan gong istana bergema beberapa kali memekakkan telinga. Langkah kaki Zhura terhenti begitu ia melihat wajah-wajah bermuka muram. Mereka berseliweran di seluruh penjuru istana dengan pandangan ke bawah. Pada tubuh mereka melekat pakaian hitam seolah-olah menandakan adanya duka cita atas meninggalnya seseorang. Seseorang yang berjalan terburu-buru tanpa sengaja menyenggol punggungnya, karena itu dia hampir saja tersungkur. Beruntung tubuh Zhura bergerak lebih cepat daripada pikirannya sehingga sigap memperoleh keseimbangan.

Keheranan yang tak terbendung memaksanya mencari penjelasan. Ia menghentikan seorang pelayan yang lewat di dekatnya. "Apa terjadi sesuatu?" tanyanya.

Pelayan berpakaian hitam itu menatap Zhura dengan alis terangkat, matanya lebar terkejut. Dia seperti terperangah sebelum kemudian berlalu menjauh seperti orang ketakutan. Zhura mengerutkan kening. Ada masalah apa dengan pelayan itu? Belum juga ia berpikir lebih lanjut, suara langkah kaki berger
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status