Lea kembali mencium Joe, namun Joe hanya diam. Dia tahu apa yang dilakukan Lea semata-mata hanya untuk meyakinkannya. Tetapi Joe merasakannya, perasaan frustrasi wanita yang tak ingin menyakitinya. Lea melepaskan ciuman yang tak berbalas tersebut namun Joe menariknya dan mengangkat Leanor untuk duduk di atas pangkuannya.
Joe memperdalam ciumannya dengan menekan tengkuk wanita itu dan merapatkan tubuh Lea pada dirinya. Joe sudah menahan dirinya sekian lama namun malam ini dia tak bisa menahan dirinya lagi. Dia merasa ada sesuatu yang membuatnya nekat melakukan ini walau dia tahu ini akan menyakiti wanita berhati lembut itu.
Mereka berhenti sejenak, saling mengatur napas. Kening yang masih menempel membuat mereka masih bisa merasakan panasnya ciuman tersebut sehingga sesuatu di bawah sana terasa membengkak dan mendesak untuk keluar.
Joe kembali mencium Lea. Kali ini lebih menuntut, hingga ciumannya turun ke leher jenjang Lea, memberikan decapan dan hisapan hingga
Keyla, Mike dan putrinya harus kembali karena masa liburan Keyla sudah habis. Dalam perjalanan pulang, Keyla sibuk menyewa jasa perawat dan sopir untuk James sementara Mike hanya diam menekuri ponselnya dalam diam duduk di samping sopir. Putrinya memperhatikan Keyla yang terlihat sangat peduli dengan James. "Mom?" "Ya, Sayang?""Mombisa kembali jika mengkhawatirkan UncleJames. Aku dan Dadakan baik-baik saja."Keyla terlihat bersalah mendengar ucapan putri Mike yang sudah dia anggap seperti anaknya sendiri."Oh,Dear... i'm sorryaku mengabaikan kalian. Ini yang terakhir, Sayang. Momtak mungkin diam saja saat seseorang yang sejak dulu membantu Mom mengalami musibah. Momhanya tinggal memastikan bahwa perawat dan sopir yang Mom
Suara dering ponsel terdengar. Joe melihat nomor asisten yang bekerja di kelabnya. Dia beranjak dari duduknya untuk mengangkat panggilan tersebut dan menjauh dari ruang makan."Kau suka makanannya?" tanya James."Ya, Dad. Aku suka sekali. Terima kasih Dad,"jawab Jason.James tersenyum sambil mengusap-usap kepala anaknya."Lea aku harus kembali ke Perth karena keadaan mendesak. Ada masalah di kelab sejak semalam," jelas Joe seusai mendapat telepon."Benarkah? Ya sudah. Kau tak menghabiskan sarapanmu lebih dulu?" tanya Lea."Tidak. Tak ada waktu menundanya, mereka menungguku," jawab Joe. "Jason maaf Dadharus pergi sekarang. Kau tidak marah ‘kan?"Jason menggeleng. "Aku tau Dadharus bekerja agar bisa menikah dengan Mom,jadi aku tak mungkin marah," balas Jason polos. Seketika Joe melirik James yang terlihat menahan kesal."Good boy."Joe tersen
James merasa seperti sedang makan siang bersama istri dan anaknya. Dia seperti telah menjadi keluarga kecil yang bahagia, namun itu hanya angannya semata. Kenyataannya dia masih jauh dari semua hal itu, membuatnya harus kembali menelan pahitnya sebuah penolakan dari Lea. Walau wanita yang dia cintai itu bersikap baik padanya tetapi Lea tetap tak membiarkan dirinya kembali dalam pelukannya dengan mudah."Mom bukannya itu UncleZach dan AuntyAle?" tanya Jason sambil menunjuk dua orang yang dia maksud. Lea dan James melihat ke arah yang putra mereka tunjuk.Zach terlihat sedang berbicara serius dengan Aleandra yang lebih terlihat seperti mengabaikannya."Kalian tunggu di sini. Aku akan ke sana," kata Lea."Tunggu, Lea! Lihatlah."Seorang wanita berpakaian seksi mendekat dan menampar Aleandra. Seketika semua tatapan pengunjung restoran tertuju pada mereka.Lea tak bisa menahan diri melihat adiknya diperlakuk
Joe terbangun di tengah malam Karena mendengar suara seseorang yang seperti terbentur meja, dia membuka matanya dan melihat Jason yang masih terlelap dengan wajah lucunya. Sementara itu dia tak lagi merasakan tangan Lea berada di pinggangnya. Joe menoleh ke belakang dan benar saja Lea tak ada di sampingnya lagi."Mungkinkah Lea terbentur meja saat ingin mengambil minum? Karena itu sering terjadi padaku semenjak aku tinggal ditempat ini."batin Joe.Dia memilih kembali tidur. Joe merasa lelah akhir-akhir ini karena menyiapkan keperluan pernikahannya dengan Lea.Namun baru saja dia memejamkan matanya kembali, suara seseorang terdengar sedang berbicara, seperti sedang berbisik.Joe menajamkan pendengarannya, dan suara itu tak terdengar lagi, tergantikan dengan suara desahan seorang wanita.Joe masih mencoba berpikir positif, mungkin Lea sedang menonton televisi untuk membuat dirinya kembali mengantuk, sama hal nya dengan dirinya yang aka
Suasana bahagia mulai terlihat. Taman terbuka telah berubah menjadi sebuah acara pemberkatan penikahan sepasang anak manusia. Warna putih mendominasi dekorasi indah yang membuat suasana sakral semakin jelas terasa. Bunga bermekaran pada setiap sudut meja serta kursi yang juga terikat kain putih dengan sempurna melingkar membentuk pita. Gaun mempelai wanita terlihat sederhana namun, tetap membuat mempelai tersebut tampak anggun dan cantik dengan riasan tipisnya.Sementara mempelai pria terlihat lebih menutupi kegugupannya walau dia nampak tampan dengan balutan jas hitam dan dasi kupu-kupu.Tak lupa ada bocah laki-laki yang tampak bersemangat untuk menjadikan Jonathan atau yang sering dia panggil dengan sebutan ‘Daddy Joe’ menjadi ayahnya. Bocah itu terlihat sangat tampan dengan jas yang juga menyerupai milik Joe.Sementara itu seorang pria menatap pilu keadaan yang terjadi di depannya. Semua tampak bahagia. Dia yang belu
James masih mengembangkan senyumnya sampai mereka tiba di apartemen. Aleandra sedang menyiapkan beberapa bahan makanan untuk memasak.Jangan tanyakan James untuk memasak. Dia dan Keyla sama-sama tak bisa memasak. Walau dulu Keyla sangat pandai memasak namun semenjak kecelakaan itu, dia melupakan semuanya. Beruntungnya sekarang Keyla bisa belajar kembali dengan Mike–seorangsingle parentmuda dengan banyak keahlian, termasuk keahlian dalam hal memuaskan wanitanya di atas ranjang.Sebelum masuk ke dalam apartemen, mereka berputar-putar di area menuju apartemen demi mengecoh Zach yang sempat mengikutinya. Sampai akhirnya lelaki brengsek dan keras kepala itu kehilangan jejak mereka."Masak sesuatu yang enak, Aunty!" seru Jason. Dia sempat tertidur saat mereka berkeliling menghindari Zach."Kau ingin makan apa, Sayang?" tanya Aleandra."Sup kentang wortel, Aunty.Buatanmu cukup enak," jawab Jason."Hanya cuk
Lea menatap Joe dengan tatapan memohon sambil menggelengkan kepalanya. Joe menatapnya dengan lembut sambil tersenyum, meyakinkan Lea bahwa dia tak akan berbuat yang tidak-tidak selama James tak mengacaukannya."Baiklah, aku juga ingin bicara serius denganmu. Kurasa dengan adanya Lea itu akan menahan kita seandainya terjadi kekerasan."Joe hanya tersenyum menanggapi perkataan James. Dia membawa Lea untuk duduk di sofa dekat jendela kamarnya. James ikut bergabung, berdiri di hadapan Lea dan Joe.Dengan nada yang cukup tegas, Joe berkata pada James, "Katakan apa yang ingin kau katakan.”"Well... aku tahu kau melakukannya bukan hanya untuk Jason melainkan untuk Lea juga. Aku tak pernah peduli jika kalian akan segera menikah.""Lalu?""Aku hanya ingin meminta kesempatan pada Lea.”Joe memandang Lea yang menundukkan kepalanya."Katakan, Lea. Jangan menahannya karena ada diriku," kata Joe membujuk."Aku sud
James menarik Lea dalam pelukan, menghirup aromanya dalam-dalam dan membiarkan rasa rindunya mengalir yang membuat Lea terdiam tanpa mampu bersuara. Karena sejujurnya wanita itu merasakan hal yang sama. Rindu yang terpendam berbalut kekecewaan yang mendalam. Dia tak ingin membiarkan rindu itu menguasai dirinya."Gendong aku Dad!Aku juga ingin memeluk kalian!" Jason berseru.James melepas pelukannya dan menggendong Jason. Dia menatap Lea yang tak menolak perlakuannya barusan. Dia memilih membawa masuk Jason ke dalam dan membiarkan Lea mengikutinya sampai ke ruang tamu."Aku membawakanmu sarapan. Jason mengatakan kau tak memiliki bahan makanan apa-apa di dalam lemari pendingin," kata Lea."Baiklah, terima kasih," balas James seraya mengambil kotak makanan yang Lea bawakan."Kau dan Jason tak pergi?" tanya James saat dia berjalan menuju meja makan."Pergi ke mana? Apa Jason ada mengatakan bahwa hari ini kami akan pergi?" tanya Le