DIMITRI
Namun dalam benakku aku mengakui semua ucapan kakak sepupuku Keylo dan benar aku tidak bisa berbohong darinya dia terlalu pintar untuk mengetahui perasaan seseorang walaupun disembunyikan begitu rapat.
Bahwa aku khawatir dengan Alina aku juga tidak mengerti mengapa aku memiliki perasaan seperti ini bahkan disaat Alina menyelamatkanku waktu lalu dia dengan bodohnya justru menayakan keadaanku bukannya memperhatikan kondisinya sendiri dan hal itu membuatku kesal serta khawatir selama beberapa hari,apalagi aku tidak bisa bertemu dengan Alina.
Membuat hari-hariku serta perasaaku berubah menjadi kalut dan marah-marah tidak jelas kepada semua orang hanya karena aku khawatir pada Alina dan karena aku tidak bisa menahan diri lagi aku langsung mendatangi kantor Alex dan membawa Alina ke rumah sakit.
Dan sekarang setelah keluar dari rumah sakit dan saat kami berdua masuk ke dalam mobil yang tercipta hanya suas
Sekitar lima hari sejak Mr.Dimitri membawaku ke rumah sakit sejak saat itu dia sudah tidak terlihat lagi disekitar Mr.Alex ataupun mengganggu pekerjaanku,aku berpikir mungkin dia sedang sibuk dan aku juga sangat bersyukur akan hal itu. Hari ini kami semua berangkat menuju resort mewah yang dekat dengan pantai dan akan menjadi lokasi pemoteretan Mr.Alex. Butuh beberapa jam untuk sampai di tempat tujuan kami dan ketika sampai di sana terlihat sudah banyak mobil dari kru fotografer yang akan melakukan pemoteretan tak lupa beberapa mobil model lainnya. Sepertinya pemoteretan kali ini menggunakan banyak model karena ada beberapa model cantik dan tampan yang menyapa Mr.Alex mungkin sekitar enam orang atau lebih entahlah aku tidak tahu pasti. Perhatian para model wanita cantik segera beralih saat sebuah mobil hitam besar memasuki area resort,seseorang penumpang turun dengan penampilan casualnya.
Di pagi harinya kami semua berada di pantai melakukan pemoteretan.Kami benar-benar sibuk karena pemoteretan sudah dimulai,semua model telah berpose dengan indah dan menawan di pantai pasir serta hamparan ombak yang menyapa. Semua model kali ini memakai baju wedding seperti melakukan foto prewedding saling memandang dan memeluk mesra. Mr.Alex memandang sang model dengan mata penuh cinta dengan jas warna birunya dan sang wanita dengan gaun putih panjangnya sedangkanMr.Dimitri yang menyebalkan itu dia melakukan pose memeluk dari belakang dengan mata yang menatap tajam ke arah rana kamera sedangkan sang model wanita juga melakukan hal yang sama. Tapi saat memperhatikan semua model tanpa sengaja mataku terkunci dengan tatapan Mr.Dimitri yang menatapku begitu intens tapi aku tidak yakin dia menatapku atau dia sedang menatap orang lain.
Sejak kejadian di pantai,aku benar-benar berusaha menjauhi Mr.Dimitri sebisa mungkin dengan mengikuti Mr.Alex dan Olivia ke manapun mereka pergi meski aku tahu mereka sedikit terganggu karena kehadiranku tapi aku tidak peduli dan tetap mengikuti mereka hingga pada akhirnya mereka bisa memahami kondisiku. karena ancamannya yang akan menghukumku karena aku berani mengumpatinya secara langsung membuatku takut dan dengan terpaksa menghindarinya. Meski dia mengatakan dengan senyum menggodanya aku yakin dia tidak akan main-main dengan ucapannya.Seperti yang dikatakan Mr.Alex,Mr.Dimitri itu adalah orang yang sulit ditebak pemikirannya. Oke kali ini aku benar-benar merasa bersalah tapi bagiku dia juga harus disalahkan. Meski sebaik mungkin aku menghindarinya dia selalu bisa mencul dihadapanku seperti saat ini ke
Sial,dia tahu saja aku tidak pernah berciuman. "Lalu apa yang kau inginkan Mr.Dimitri,apa kau ingin menghinaku?"tanyaku dengan mengulang pertanyaan yang sama seperti pikiranku dengan wajah datarku setelah dia tidak menyentuh bibirku lagi. "Untuk apa menghinamu itu adalah kehidupanmu hanya saja aku sedang berpikir untuk menjadi yang pertama untuk bibirmu."ucapnya dengan wajah mesum,Aku sedikit tidak mengerti maksud ucapannya. Apa maksudnya menjadi yang pertama untuk bibirku,apa dia akan mencium bibirku tapi itu tidak mungkin bukan?...karena dia itu suka wanita yang cantik dan seksi. Karena aku terlalu mencerna begitu keras ucapannya tanpa aku sadari aku merasakan sebuah benda kenyal menyentuh bibirku mataku melotot seketika,pikiranku mendadak kosong saat bibir Mr.Dimitri mengecup dan melumat bibirku dengan begitu ahli. Oke,aku sungguh tidak bisa berpikir sekarang.Bercium
Tak lama masakanku dengan Evan dan juga Olivia pun akhirnya selesai,aku membagi-baginya ke dalam beberapa piring. Saat duduk entah kenapa mereka semua menyisakanku tempat untuk duduk di samping Mr.Dimitri padahal aku sedang tidak ingin berdekatan dengannya tentu saja karena kejadian beberapa jam yang lalu. Dengan terpaksa dan menahan rasa kesal,aku duduk di sampingnya memulai makanku dengan sedikit tergesa-gesa agar aku cepat menyelesaikan makanku dan segera meninggalkan meja makanku meski aku merasakan dia memperhatikanku dalam diamnya. "Alina,pelan-pelan makannya nanti kau tersedak."Olivia mengingatkanku dan menatapku aneh. Aku menganggukan kepalaku dan makan dengan biasanya saja."Tenang saja,ayo kalian makan." Semua mulai makan dan menikmati hingga suara Mr.Dimitri membuka pembicaran di meja makan."Lumayan tidak terlalu buruk hanya saja sedikit kurangi garam."komenta
Setelah kepergian Mr.Dimitri aku merasakan perasaan tidak enak entah karena apa.Tak lama panggilan alam aku rasakan lalu aku meminta izin untuk ke toilet sebentar pada Mr.Alex dan memberikan barang bawahan Mr.Alex pada Evan.Setelah Evan menerimanya aku segera pergi menuju toilet setelah beberapa menit di toilet akhirnya aku kembali ke lokasi pemoteretan di sana aku masih melihat Mr.Dimitri yang melakukan pemoteretan tapi saat aku akan menuju tempat Mr.Alex duduk.Aku merasa ada tubuh seseorang yang dengan sengaja menyenggolku begitu keras dan membuatku oleng serta terjatuh ke dalam kolam renang yang lumayan dalam karena pada saat itu aku sedikit berjalan di pinggir bibir kolam renang karena jalan tengah berisi banyak orang.Aku terjatuh di dalam kolam renang aku tidak bisa bernafas aku merasakan air masuk ke dalam mulutku,dengan tenaga yang aku miliki aku meminta tolong.Mataku terasa begitu berat t
Aku tertidur cukup lama dan saat bangun aku menatap jendela kamarku dengan langit yang telah berubah warna.Aku bangkit dari tempat tidur dan membersihkan tubuhku sebentar lalu membuka tasku dan mengambil susu kotak rasa coklat yang kubawa dari rumah sebagai persediaan dan ternyata sudah tinggal satu.Setelah itu aku keluar mencari Mr.Alex untuk berbicara dan juga Mr.Dimitri karena aku ingin mengucapkan terima kasih padanya.Saat aku turun ke bawah,sedikit berputar-putar menelusuri resort mencari keberadaan dua orang itu akhirnya mataku berhenti mencari dan menemukan Mr.Dimitri yang sedang merokok di tepi kolam sendirian.Aku menghampirinya seperti yang kukatakan tadi aku ingin berterima kasih padanya."Aku tidak menyangkah bahwa Mr.Dimitri juga seorang perokok."Dia sedikit terkejut melihatku tapi sebisa mungkin dia menyembunyikan keterkejutannya dan mengalihkan pandangannya."Kau
"Tapi kali ini kita beri peraturan setiap orang hanya boleh memiliki tiga kejujuran dan tiga tantangan dalam permainan."usul dokter Key."Maksudnya?"tanyaku yang tidak paham dengan apa yang diucapkan."Maksudku setiap orang jika mendapatkan giliran bermain orang itu hanya boleh memiliki kesempatan,tiga kali kejujuran dan tiga kali tantangan.Jika tiga kali kesempatan kejujurannya sudah dia gunakan maka dalam beberapa kali permainannya dia harus mau tidak mau menerima tiga kali tantangan.Begitupun sebaliknya jika semuanya sudah habis maka dia harus kembali ke awal kejujuran atau tantangan dan terus berlanjut."jelas dokter Key panjang.Kami semua akhirnya mengerti dengan maksud permainannya dan aku berdoa dalam hati agar botol itu tidak mengarah padaku dan aku harus memilih salah satu diantara keduanya.Orang yang pertama kali memutar yaitu dokter Key dengan begitu cepat da