Share

Ditemani

Suasana makin mencekam. Seila takut karena hujan semakin lebat, suara petir amat kencang dan benar saja, listrik pun mati. Sepertinya karena petir yang menyambar pepohonan atau tiang listrik sehingga menyebabkan semuanya gelap. Mati lampu untuk ukuran kota besar tentu tidak akan berlangsung lama, sebentar lagi juga listrik akan menyala. Seila benci kegelapan, karena itu dia refleks dia memeluk Angga erat. "Tetap di sini, aku takut."

"Iya Sayang." Angga yang mendapat pelukan dari Seila pun merasa senang, dia merasa saat ini dibutuhkan oleh kekasihnya. 

Hatiku saat ini teramat senang karena berhasil memilikimu.

Dulu memilikimu terasa sulit untukku.

Apalagi saat kunyatakan cinta, kau malah menolakku karena mencintai pria lain.

<

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status