Share

39. Persetujuan Aga

     Aga berjalan dengan wajah tersenyum. Dia tidak mau menengok ke belakang melihat wajah pimpinan pabrik yang pasti terlihat bingung.

“Kenapa Mas Aga senyum-senyum sendiri?” tanya Ben pada Aga yang berjalan mendekatinya.

“Tidak papa. Hanya lucu saja. Dia membuatku bingung. Sekarang aku yang membuatnya bingung.”

“Aku pun bingung.”

“Pulang saja yuk daripada semua bingung,” ajak Aga berjalan ka arah mobil.

“Kamu sudah tidak ada kerjaan lagi kan, Ben?” tanya Aga membuka pintu mobil.

“Tidak ada.”

“Ya udah pulang. Sudah sore, kita di jalan menjelang malam.”

“Iya.”

     Ketika di mobil, Aga hanya berdiam diri. Dia tidak melakukan apa pun hanya menatap ke arah luar. Sementara Ben mengendarai mobil dengan fokus.

     Aga berpikirada benarnya juga apa yang dikatakan pimpinan pabrik. Memang dia terlalu buru-buru meminta mereka; pekerja-pekerja pabrik untuk memilih-anggur-anggur yang bagus.

“Mas Aga tida

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status