Share

40. Pembukaan lowongan

     Aga tidak diam, dia juga mengikuti gerakan pimpinan pabrik yang mundur.aga semakin maju. Dia tidak bermaksud mengertak. Hanya saja, dia ingin memberikan kejutan kecil di pagi hari.

“Kenapa Bapak berjalan mundur?” tanya Aga dengan tangannya masuk ke saku celana.

“I-itu. I-tu, Mas Aga sedikit menakutkan bergaya seperti ini.”

“Bergaya bagaimana maksudmu, Pak?”

“Tangannya berada di saku celana.”

     Aga mengambil sikap berdiri tegak. Ternyata dia semenyeramkan itu sampai bergaya santai seperti ini dipikir menakutkan. Dia tidak berpikir jika orang lain akan berpikiran sama. Jangan sampai ada yang berpikiran dia jahat.

“Tidak perlu takut. Wajahku menggemaskan seperti ini, Bapak bilang menakutkan. Aku merasa sedih.” Aga menepuk pundak pimpinan pabrik.

“Habisnya Mas Aga sedikit berbeda dari kemarin.”

“Sama saja, Pak. Aku masih Aga Brawijaya, cucu Kakek Aga dan anak dari Papa As.”

     Aga memlihat pimp

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status