Share

The Secret Daddy
The Secret Daddy
Author: Dianning

Wanita Sederhana

Di sebuah restoran, terlihat sosok pria bernama Aliando Grissam yang mempunyai tubuh sixpack dan wajah tampan yang selalu menjadi idaman kaum hawa terlihat sudah duduk di kursi restoran yang terletak di sebelah belakang dan paling ujung dengan tembok, dekat dengan pintu keluar di bagian samping.

Pria yang memakai kemeja berwarna putih dengan lengan baju dilipat sampai siku, tengah menyilangkan kedua kakinya seraya tangannya bersedekap pada dadanya menunggu sosok yang ditunggunya. Tak lama menunggu, datanglah sosok orang yang dinantikannya.

Aliando sudah berada di restauran tempat dia ingin bertemu dengan Alisa mantan kekasihnya. Tak perlu waktu lama baginya menunggu kedatangan Alisa, karena baru 5 menit dia duduk di sana, wanita yang ditunggunya sudah datang menghampirinya.

"Hai Aliando." Alisa mencoba memeluk mantan pacarnya yang menurutnya masih sangat tampan. Namun, perbuatannya langsung ditolak mentah-mentah, karena pria tampan itu langsung menghindarinya.

Alisa hanya bisa tersenyum kecut dan akhirnya dia mulai mendaratkan tubuhnya pada kursi, "Aku pikir kamu ingin menemuiku karena kamu ingin kembali padaku, Al. Tapi dengan sikapmu yang menolakku, membuatku mengerti bahwa kamu hanya membutuhkan bantuanku. Apakah aku benar?" Alisa menatap kesal dengan tatapan sorot mata tajam sosok pria yang pernah menjadi kekasihnya itu.

Masih dengan wajah datarnya, Aliando menanggapi perkataan dari wanita yang pernah menjadi mantan kekasihnya ke 50. "Heem ... kamu sangat pintar Alisa. Aku memintamu bertemu, karena aku ingin memberikan penawaran kerja sama. Aku yakin kamu akan tertarik dengan penawaranku." Tangan Aliando bersedekap di dada menghadap ke Alisa.

Alisa terlihat menahutkan kedua alisnya setelah mendengar kalimat ambigu dari mantan kekasihnya. "Memangnya apa yang akan kamu tawarkan padaku, Al? Kamu kan tahu kalau aku sangat mencintaimu, aku ingin kita kembali menjalin hubungan seperti dulu. Hanya kamu yang aku inginkan Al." Alisa mencoba merayu dengan bersikap semanis mungkin dan tersenyum menggoda. Berharap pria di depannya itu akan jatuh lagi ke pelukannya.

Melihat wajah penuh tipu muslihat dari Alisa, tentu saja membuat Aliando merasa mual. "Ciiih ... aku muak dengan semua tingkahmu itu, Lisa. Kamu pikir aku tidak tahu bahwa kamu sekarang menjalin hubungan dengan siapa? Kamu hanya mendekati orang-orang kaya yang bisa memuaskan hasrat belanjamu itu."

"Kamu selalu menghabiskan uang dengan membeli barang-barang limited edition dan akan menghalalkan segala cara untuk bisa memenuhi hasrat gila belanjamu itu dengan mendekati pria-pria kaya yang sudah berumur. Apa levelmu sudah turun drastis begitu putus denganku?" Aliando tersenyum mengejek pada wanita yang berada di hadapannya. Sebuah hal mudah baginya untuk mencari tahu sepak terjang para kaum hawa yang berbuat hal memalukan untuk bisa mendapatkan sebuah kemewahan dengan mengobral tubuhnya.

Sontak raut wajah Alisa terlihat menampilkan emosinya dengan mengeratkan kepalan tangannya. "Jadi kamu meminta bertemu hanya untuk menghinaku, Al? Lebih baik aku pergi daripada mendengarkan penghinaanmu itu." Alisa bangkit berdiri dari kursinya dan berniat melangkah pergi. Namun, tangannya telah lebih dulu ditarik oleh Aliando dan menyuruhnya untuk duduk kembali.

"Duduklah, aku akan menjelaskan apa maksudku! Apa kamu tahu perusahaan Mahendra Group? Perusahaan terbesar yang mempunyai cabang di tiap kota?"

Alisa melirik sekilas ke arah tangannya yang masih dipegang oleh Aliando. Sehingga mau tidak mau, ia kembali mendaratkan tubuhnya di atas kursi yang berada di sebelah pria yang masih enggan untuk membiarkannya pergi. "Aku sering mendengar perusahaan besar itu, tapi tidak terlalu mengikuti perkembangan dalam dunia bisnis. Memangnya kenapa?" tanya Alisa dengan sorot mata penuh pertanyaan.

"Aku ingin kamu menjebak penerus keluarga Mahendra Group untuk tidur denganmu. Aku akan mengatur semuanya, dan kamu tinggal melanjutkan sisanya. Kamu paham maksudku kan?" Aliando menatap wanita di depannya dengan sorot penuh keyakinan.

"Aku memang sering mendengar berita tentang Mahendra Group, tapi tidak pernah mendengar berita tentang penerus keluarga itu. Karena mereka tidak pernah mengungkapkan jati diri penerusnya. Jadi kau kenal dengan pewaris perusahaan yang sangat terkenal itu?"

Alisa mengangkat kedua alisnya dan kembali melanjutkan perkataannya. "Aku makin penasaran dengan alasanmu menyuruhku menjebaknya? Memangnya apa yang dilakukannya sampai kamu berniat menjebaknya? Bukan malah menghancurkannya? Sepertinya dia telah mengusik apa yang kamu miliki Al, dan kelihatannya bukan tentang uang. Apa dia mengincar wanita kampunganmu itu? Kamu lebih berniat menjebaknya bersamaku daripada menghancurkannya?"

Aliando hanya bersikap datar seraya menikmati espresso di tangannya tanpa memperdulikan beragam pertanyaann yang diungkapkan oleh Alisa. "Kamu tidak perlu tahu alasannya dan itu juga bukan urusanmu! Tugasmu hanyalah membuatnya tidur bersamamu dan jangan lupa kamu rekam saat kalian sedang bersama di ranjang."

"Kalau kamu sampai berhasil melakukannya, aku juga akan membayarmu. Bahkan kalau kamu beruntung, kamu mungkin bisa menikah dengannya dan menjadi seorang nyonya besar di keluarga Mahendra Group. Kapan lagi kamu mendapatkan kesempatan besar seperti ini, aku yakin kamu tidak akan menolaknya."

Senyuman mengembang tampak jelas dari wajah cantik Alisa begitu mendengar tawaran dari Aliando. Seolah itu bagaikan pepatah "Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui." Alisa bertepuk tangan untuk mengungkapkan rasa senangnya. "Aku sangat tertarik dengan penawaranmu Al, tapi apa rencanamu? Apa aku harus merayunya terlebih dahulu?"

Aliando refleks menggelengkan kepalanya, "Malam ini aku akan mengajaknya makan di restoran dan di dalam minumannya akan aku beri obat perangsang. Setelah dia meminum itu, kamu berpura-pura saja berjumpa denganku dan melanjutkan aksimu untuk merayunya!"

Alisa bertepuk tangan seraya tertawa begitu mendengar rencana Aliando. "Kamu memang benar-benar licik Al, tapi aku suka dengan rencanamu. Baiklah aku setuju."

Alisa mengajak Aliando untuk berjabat tangan, "Baiklah aku pergi dulu, aku harus pergi ke salon untuk merubah penampilanku agar terlihat lebih mempesona. Hubungi aku kalau kalian sudah ada di restoran!" Alisa melangkah pergi keluar dari restoran dan meninggalkan pria yang merupakan seorang manager di Perusahaan Tamtama Group yang menyamar. Karena sebenarnya ia adalah anak dari pemilik perusahaan, tapi semua orang tidak ada yang tahu.

Aliando Grissam memang menyamar menjadi seorang manager di perusahaan sang papa untuk mengawasi kinerja para pegawai yang ada di perusahaannya. Dan tanpa sengaja ia bertemu dengan seorang wanita sederhana yang memiliki paras sangat cantik yang melamar di perusahaannya.

Dia adalah Xaviera Mabella, sosok gadis sederhana yang berhasil memporak-porandakan hatinya. Dulunya ia adalah seorang pria yang suka berganti-ganti wanita karena dengan ketampanannya, ia bisa menggaet banyak wanita manapun yang ia incar. Akan tetapi, saat melihat wanita yang terlihat lugu dan polos, membuat jiwa Casanova di dalam dirinya merasa tertantang.

Hingga ia selalu mendekati gadis berusia 22 tahun itu. Dan usahanya untuk mendekati Viera penuh perjuangan, karena selalu ditolak saat menyatakan cintanya. Namun, ia tidak pernah menyerah sampai cintanya diterima. Dan usahanya berhasil setelah 6 bulan selalu bersabar, karena wanita itu mau menerima cintanya meski dengan 1 syarat.

Aliando yang masih duduk di restoran, kini terlihat beberapa saat memejamkan kedua matanya. Dirinya kembali mengingat momen dimana ia menyatakan perasaannya yang ke 100 kali pada Xaviera Mabella, wanita biasa yang hanya berasal dari kampung yang merantau ke Jakarta untuk merubah nasib demi keluarganya. Karena keluarganya mempunyai banyak utang dan membuat Viera memilih untuk membayar utang-utang tersebut demi menjadi anak yang berbakti.

TBC ...

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status