Share

Pengemis Cinta

Flashback on ...

Setelah 6 bulan mengenal wanita sederhana yang bekerja di perusahaannya dan sangat membuatnya tertarik. Aliando yang sudah sangat tergila-gila kepada Viera, mengajak wanita dengan mata bulat, lengkap dengan bulu mata lentik, serta hidung mancung dan bibir tipis merah jambu itu untuk pergi dinner di sebuah restaurant yang sangat mewah. 

Dengan menyewa pemain musik, serta mendekorasi ruangan yang disulap menjadi tempat romantis sebagai momen untuk menyatakan perasaannya. Aliando menyiapkan sebuket bunga mawar merah dan menata lilin-lilin kecil membentuk tanda cinta di lantai tempat Viera akan berjalan memasuki ruangan khusus di dalam restoran itu.

Dan tibalah saat Viera memasuki ruangan itu, dengan perasaan terkejutnya seolah merasa tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Viera merasa takjub dengan suasana romantis yang telah khusus disiapkan Aliando untuknya. Sontak Viera berkaca-kaca dan berucap, "Apa semua ini, Al?" Viera tidak berkedip menatap pria di depannya dengan perasaan tidak biasa.

Aliando menggengam jemari wanita di depannya, "Xaviera Mabella, aku mungkin bukanlah laki-laki terbaik yang ada di dunia ini, tapi demi kamu, aku akan berusaha untuk menjadi laki-laki terbaik untuk kamu."

"Aku yang dulu mungkin adalah seorang playboy yang suka mempermainkan banyak wanita, tapi semuanya berubah semenjak aku mengenalmu. Segala pesonamu telah menghancurkan sifat playboyku. Aku hanya ingin bisa bersamamu, aku sangat mencintaimu Viera. Maukah kamu menjadi kekasihku?"

Viera menutup mulutnya dengan perasaan tak menentu, seolah tidak percaya dengan semua yang dialaminya. Dia merasa hanyalah seorang gadis kampung yang ingin berjuang untuk membahagiakan orang tuanya. Namun baru 6 bulan bekerja di perusahaan, malah ada lelaki tampan yang mengungkapkan perasaan memintanya untuk menjadi kekasihnya. Viera seolah bingung menjawab pernyataan cinta dari pria tampan yang merupakan manager di perusahaan tempat ia bekerja.

Sejujurnya tujuan utamanya pergi merantau ke Jakarta adalah untuk fokus bekerja demi bisa membantu orang tuanya yang terlilit utang dari rentenir. Karena itulah ia nekad untuk pergi ke kota besar dengan modal seadanya asalkan cukup hanya untuk makan. 

Dan seperti yang diharapkannya, ia bisa diterima bekerja di sebuah perusahaan properti yang lumayan besar dan memberinya gaji yang cukup lumayan dan bisa ia kirimkan setiap bulan untuk orang tuanya agar bisa mencicil utang-utangnya. Bahkan rumah satu-satunya harus direlakan karena telah disita oleh lintah darat itu.

Sebenarnya ada 1 jalan pintas yang akan membebaskan seluruh utang-utang keluarganya. Yaitu, dengan cara menerima pinangan dari bos lintah darat yang berusia 50 tahun dan sudah mempunyai 4 istri. Pria tua yang tidak sadar usia itu akan menganggap lunas hutang-hutangnya jika mau dinikahi. Awalnya Viera yang merasa sangat shock, benar-benar sangat muak dan jijik pada pria yang sudah bau tanah itu.

Akan tetapi, begitu melihat orang tuanya diusir dari rumah, hal itu membuatnya tidak tega dan mengatakan pada orang tuanya bahwa ia bersedia menikah dengan pria tua tersebut. Namun, kedua orang tuanya tidak mengijinkannya dan menyuruhnya untuk segera pergi jauh-jauh dari kampung. Dan tidak perlu memikirkan kedua orang tuanya yang bilang akan mencari sebuah kontrakan.

Viera yang terlihat melamun saat mengingat kejadian pahit beberapa bulan yang lalu, kini menatap dengan intens pria yang merupakan atasannya dan sudah 6 bulan ini menjadi sahabatnya.

"Al, aku tidak menyangka kamu tidak menyerah dengan usahamu untuk mengungkapkan perasaanmu dan memintaku untuk menjadi kekasihmu. Aku sangat bahagia, wanita mana yang sanggup menolak pesonamu itu. Apalagi diperlakukan sangat spesial seperti ini, tapi tujuanku datang ke Jakarta hanya untuk bekerja saja."

Suara napas berat dari Viera terdengar dari deru napasnya, seolah menandakan bahwa ia saat ini tengah menyimpan beban berat dalam kehidupannya. "Aku masih mempunyai tanggung jawab untuk memenuhi biaya hidup keluargaku di kampung, dan utang-utang keluargaku. Aku takut kalau aku menerima cintamu dan menjadi kekasihmu, membuatku melupakan tanggung jawabku pada mereka. Aku harap kamu bisa mengerti dengan keputusanku Al, maafkan aku!"

Aliando seolah tidak percaya mendengar jawaban dari wanita yang telah lama dicintainya sekali lagi menolaknya. Bahkan dengan wajah tampannya, ia bisa mendapatkan semua wanita yang diinginkannya. Akan tetapi, wanita yang hanya berasal dari kampung ini sudah 100 kali menolak pernyataan cintanya dan sama sekali tidak tertarik dengan wajah tampannya yang dipuja-puja oleh para wanita. Desahan napas berat pun akhirnya keluar dari suaranya.

"Aku mengerti Viera, aku akan mencoba mengerti dan menghormati keputusanmu itu. Aku janji aku tidak akan pernah ikut campur mengenai masalah keluargamu. Bahkan kalau kamu mau, aku akan sangat bersedia ikut membantu keluargamu, aku mohon terimalah aku menjadi kekasihmu." Aliando masih menggenggam erat tangan Viera seolah tidak akan melepaskan tangan lembut itu.

Viera menggelengkan kepalanya, "Aku sangat keberatan kalau kamu mempunyai keinginan untuk membantu keluargaku. Aku tidak mau ada orang yang mengatai aku adalah perempuan matre, aku bisa mencari uang sendiri tanpa harus memanfaatkan orang lain. Jadi buang jauh-jauh pikiranmu itu!"

Aliando benar-benar mencoba untuk mengendalikan dirinya dengan menyembunyikan amarahnya saat cintanya tidak diterima oleh wanita di depannya. Sehingga ia akan melakukan apapun untuk bisa mendapatkan sosok Viera yang sudah membuatnya gila. "Iya Lia, aku janji padamu. Tapi kamu mau kan menjadi kekasihku, aku sangat mencintaimu Viera, jangan menolakku untuk yang ke 101 kalinya."

Viera masih belum mengeluarkan sepatah kata pun, karena sejujurnya ia merasa sangat kasihan dengan pria di depannya itu. Akan tetapi, ia belum mempunyai perasaan cinta yang dicarinya selama ini. Saat ia berada di dekat Aliando, yang ia rasakan hanyalah sebuah rasa nyaman dan bukanlah sebuah cinta. Sehingga ia merasa bingung dan sekaligus iba jika terus-menerus menolak Aliando yang ia tahu adalah seorang playboy dahulunya. Akan tetapi, semua sifat buruknya langsung berubah begitu dekat dengannya.

Perubahan baik itu bisa dilihatnya karena Aliando tidak pernah lagi kelihatan berjalan dengan para wanita. Dan malah sibuk dengan pekerjaannya, selain sering jalan dengannya. "Memangnya kamu yakin mencintaiku, Al?Terus pacar-pacar kamu bagaimana nasibnya?" Viera mencoba mencairkan suasana tegang di sekitarnya dengan cara mengungkit masa lalu laki-laki di depannya yang diketahuinya dulu mempunyai banyak kekasih.

"Aku sudah berubah, aku sama sekali sudah tidak berhubungan dengan wanita mana pun, karena aku hanya ingin bersamamu. Kamulah yang telah merubahku seperti ini, aku mohon terimalah cintaku." Aliando menatap wanita di depannya dengan sorot mata penuh permohonan.

"Astaga, kenapa sekarang aku terlihat lebih seperti seorang pengemis cinta. Apakah ini adalah sebuah karma untukku karena dulu sering bermain-main dengan para wanita?" batin Aliando.

Viera merasa tidak tega jika dirinya menolak pria penuh pesona di depannya yang terlihat sangat memelas wajahnya. "Tapi aku punya syarat yang harus kamu penuhi Al, apa kamu bersedia berjanji untuk memenuhinya?"

"Syarat apa itu? Semua syaratmu akan aku penuhi, asalkan kamu mau menjadi kekasihku," jawab Aliando dengan penuh keyakinan saat menatap wajah cantik Viera yang seolah sudah memberikan angin segar untuknya.

Viera mulai membuka suara, "Kalau kita menjadi sepasang kekasih, kamu jangan mendesak atau mengajakku untuk menikah. Karena aku masih belum berpikir ke arah pernikahan, yang aku fikirkan sekarang ini hanyalah fokus membantu keluargaku dulu. Itu saja syarat dariku, jadi selama kita berpacaran, kamu jangan mengungkit masalah pernikahan. Apa kamu bersedia berjanji padaku?"

Aliando begitu terkejut dengan pernyataan yang diucapkan wanita yang telah dicintainya itu. Bahkan selama ini semua wanita yang dia pacari ingin segera dinikahi, tapi sosok wanita yang sangat dia cintai ini benar-benar membuatnya bertanya-tanya dalam hati.

"Baiklah ... hanya waktu yang akan menjawabnya. Semoga aku bisa menaklukkan hatinya dan merubah pendiriannya itu. Karena kali ini aku benar-benar serius menjalin hubungan dengannya. Hanya wanita ini yang ingin aku nikahi, tapi untuk sekarang aku harus benar-benar mengalah dan menuruti keinginannya itu," gumam Aliando di dalam hati.

"Baiklah, aku janji tidak akan membicarakan masalah pernikahan, apalagi mendesakmu untuk menikah denganku. Biarlah semua berjalan seperti air yang mengalir, kita jalani saja hubungan kita dengan saling mencintai satu sama lain."

Flashback off ...

Aliando menghembuskan napas berat saat mengingat masa lalu penuh perjuangan saat mendapatkan kekasihnya. Dan ia yang sangat mencintai Viera, sama sekali tidak pernah menyangka akan ada sosok pria yang saat ini dekat dengan kekasihnya. Sifat over possesive yang dimilikinya seolah ingin menghancur leburkan dirinya ketika menyadari siapa sosok pria yang ternyata memiliki sebuah rahasia besar yang disembunyikannya. Yakni, merupakan seorang CEO di perusahaan besar yang sangat terkenal di Jakarta.

Dengan rahang yang mengeras dan bunyi gemeretak giginya, Aliando mengepalkan kedua tangannya. "Aku tidak akan pernah membiarkan ada 1 pun pria dekat denganmu Viera. Apalagi merebutmu dariku, sampai mati pun aku tidak akan pernah melepaskanmu. Apapun akan aku lakukan asalkan kamu tetap menjadi milikku."

Puas meluapkan kekesalannya dengan mengumpat beberapa kali, Aliando bangkit berdiri dari kursi dan berjalan menuju ke arah pintu keluar setelah memanggil pelayan untuk memberikan uang dan tip. Dan berlalu pergi menuju mobil miliknya yang terparkir rapi di depan restauran. 

TBC ...

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status