Share

11. Parasit yang menyebalkan

"Nah, kita sudah sampai." Kata Guru Gan begitu kami bertiga berada di depan rumah rusun kumuh yang jauh dari jalan besar.

Mobil Rin terparkir di muka gang karena jalan masuknya yang sempit.

"Kalian berdua masuk saja. Dia tinggal di nomor tiga puluh."

Kanha melempar botol kopinya ke sebuah tong sampah, "Guru Gan tidak masuk?"

"Aku akan berjaga di sini." Jawabnya sambil bersedekap.

Kulempar pandanganku ke segala arah dan tak yakin bahwa ada sesuatu yang patut diwaspadai di daerah sesepi ini.

Jakarta adalah kota yang tak pernah tidur. Tapi, tempat ini malah membuktikan hal yang sebaliknya.

Lampu jalan yang temaram dan beberapa rumah terbengkalai tidak memiliki sumber penerangan.

Rusun yang akan kami datangi pun hanya beberapa unit saja yang memiliki lampu di depan pintunya.

Keseluruhan gang ini meneriakkan kesuraman yang membua

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status