Share

Sepuluh

Tanpa memperdulikan keadaan badan yang kedinginan, ia terus melajukan kendaraannya dan menyalip satu per satu kendaraan yang ada di depan hingga salah satu kendaraan tersebut membunyikan klakson. Ia sangat panik dengan keadaan Fidyah, karena ia telah melupakan sebuah janji.

Dalam perjalan ia terus memikirkan janji kepada Fidyah yang ia lupakan, rasa bersalah semakin menyebar di dalam batinnya. 'Ah gue pecundang!' pikirnya.

Langit mulai gelap setelah kemerahan senja menghilang sedikit demi sedikit, lampu pinggiran jalan raya mulai menerangkan seisi kota.

   Dengan lajunya kendaraan, Xavier akhirnya sampai di rumahnya dalam keadaan yang sedikit menggigil akibat kedinginan. Ia memarkirkan kendaraannya dan masuk kedalam rumah.

"Assalamualaikum..." Xavier membuka pintu rumahnya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status