Share

Bab 56

"Apa yang bikin kamu sedih?" tanya Arbii lembut. Ibu jarinya menghapus sebulih air mata yang tampat Fanala sadari meluncur di pipinya. Air mata itu sudah dingin di tiup angin.

"Kenangan bahagia," balas Fanala. "Ternyata memang benar ya apa yang dibilang sama salah seorang temenku dulu: kenangan yang manis itu akan terasa pahit saat kita ada di situasi yang sulit. Rasanya kenyakitkan untuk mengingat kenangan indah yang gak mungkin terulang lagi."

Arbii tak bertanya lagi. Ia segera merengkuh tubuh Fanala yang mulai dingin ke dalam dekapannya yang hangat. Tanpa Fanala jelaskan kenangan indah apa yang membuatnya sakit, ia sudah paham. Pastilah kenangan tentang Gathan.

Cukup lama mereka diam dalam posisi itu. Hingga rintik hujan mulai jatuh perlahan, mengetuk puncak kepala keduanya. Baik Arbii maupun Fanala merenggangkan pelukan mereka sebelum saling menarik diri seutuhnya.

"Balik ke mobil, yuk!" ajak Arbii.

Fanala mengangguk. Tanpa menunggu lama, Arbii langsung meraih tangan Fanala lalu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status