Kang Hyewon." Jangan dengarkan dia Hae lebih baik kau memesan makan siangmu." Ucapku yang di balas dengan anggukan Donghae.Aku hanya menatapnya yang sedang memakan makan siangnya dengan lahap." Hae makanlah secara perlahan makanan ini tidak akan lari, kau bisa tersedak nanti." ucapku menatapnya."Astaga Tuan Lee kau seperti orang yang tidak makan selama satu seminggu."Ucap wanita yang berada di sampingku ini." Diamlah kau." Ucapnya sebal ke arah Mihyo.Haish wanita ini selalu saja mengatakan hal hal bodoh fikirku.Donghae hanya acuh dan terus melanjutkan makannya." hahhh aku kenyang." Ucap donghae dan mulai menatap kami berdua yang memang kebetulan sedang menatapnya." kalian hanya berdua?." Tanya nya pada kami." ckkkkk sudah 30 menit kau disini dan menghabiskan makananmu kau baru menyadari kami hanya berdua, kau sungguh hebat Tuan Lee."Ucap Mihyo." Astaga aku hanya bertanya kenapa kau sentimen sekali padaku hari ini membuatku kesal saja." Ucap donghae kesal padanya.Aku hanya
Kang Hyewon." Jangan dengarkan dia Hae lebih baik kau memesan makan siangmu." Ucapku yang di balas dengan anggukan Donghae.Aku hanya menatapnya yang sedang memakan makan siangnya dengan lahap." Hae makanlah secara perlahan makanan ini tidak akan lari, kau bisa tersedak nanti." ucapku menatapnya."Astaga Tuan Lee kau seperti orang yang tidak makan selama satu seminggu."Ucap wanita yang berada di sampingku ini." Diamlah kau." Ucapnya sebal ke arah Mihyo.Haish wanita ini selalu saja mengatakan hal hal bodoh fikirku.Donghae hanya acuh dan terus melanjutkan makannya." hahhh aku kenyang." Ucap donghae dan mulai menatap kami berdua yang memang kebetulan sedang menatapnya." kalian hanya berdua?." Tanya nya pada kami." ckkkkk sudah 30 menit kau disini dan menghabiskan makananmu kau baru menyadari kami hanya berdua, kau sungguh hebat Tuan Lee."Ucap Mihyo." Astaga aku hanya bertanya kenapa kau sentimen sekali padaku hari ini membuatku kesal saja." Ucap donghae kesal padanya.Aku hanya
Hyesang."Eomma boleh kah aku memakan ini??." Ehmmm tapi jangan sampai terlihat oleh Appamu nanti ia akan berubah menjadi Srigala yang menyeramkan yang akan siap menerkam."Kalau Appa melihatku maka aku akan lari.""Lari lah karena Appa sudah melihatmu lihat disana ia menatap kita berdua seperti kita ini tersangka.""Baiklah kalau begitu aku berlari sekarang Eomma saranghae."Aku bahkan masih mengingatnya moment yang sangat berharga.Pov.Cho Kyuhyun. Home"Kyu, dimana Hyesang?."Tanya Ibu ku.Aku hanya menatapnya ngisaratkan untuk jangan memaksaku membujuknya untuk turun karena ia bahkan tak mau melihatku."Eomma mintalah pada Ahra Nunna untuk membujuknya karena jika aku yang datang ia selalu mengancam akan bunuh diri jika melihat wajahku, aku tak ingin itu terjadi."Ucapku menatap Ibuku.Ibuku mendekatiku lalu memeluku dan mengusap pundaku dengan lembut."Tak apa Kyu Eomma mengerti kuatkanlah hatimu karena hanya kau yang bisa menjadi penguat hati untuk Hyesang, saat ini ia sedang goya
*****"Menikahlah denganku."Wanita itu terkejut ketika mendengar apa yang baru saja dikatakan pria yang saat ini sedang bersamanya. Saat ini mereka sedang berada disebuah roof Restoran terkenal bintang 5 di daerah Gangnam. Laki-laki itu menyiapkan semua ini untuk melamarnya. Kembang api menghiasi pemandangan langit malam.Pria itu menatapnya serius, sebelah tangannya mengeluarkan cincin dari dalam saku celananya, sebuah cincin dengan ukiran dan liontin yang menghiasi lingkaran cincin tersebut. Ia memalingkan wajah nampak gugup dan tak mau percaya semua ini. Ini tidak benar."Jangan bercanda. Ini tidak lucu Namjoon-ssi."Namjoon menarik tangan Hyesung, menaruhnya di depan dada. Berusaha menunjukan betapa seriusnya ia dengan hal ini."Apa menurutmu hal ini pantas untuk dijadikan candaan. Aku benar-benar mencintaimu.. Aku menginginkanmu,aku ingin hidup bersamamu selamanya."Hyesung terhenyak, jantungnya berdebar, hatinya tersentuh melihat keseriusan yang Namjoon tunjukan padanya. Hyesung
Hyesang."Eomma boleh kah aku memakan ini??." Ehmmm tapi jangan sampai terlihat oleh Appamu nanti ia akan berubah menjadi Srigala yang menyeramkan yang akan siap menerkam."Kalau Appa melihatku maka aku akan lari.""Lari lah karena Appa sudah melihatmu lihat disana ia menatap kita berdua seperti kita ini tersangka.""Baiklah kalau begitu aku berlari sekarang Eomma saranghae."Aku bahkan masih mengingatnya moment yang sangat berharga.Pov.Cho Kyuhyun. Home"Kyu, dimana Hyesang?."Tanya Ibu ku.Aku hanya menatapnya ngisaratkan untuk jangan memaksaku membujuknya untuk turun karena ia bahkan tak mau melihatku."Eomma mintalah pada Ahra Nunna untuk membujuknya karena jika aku yang datang ia selalu mengancam akan bunuh diri jika melihat wajahku, aku tak ingin itu terjadi."Ucapku menatap Ibuku.Ibuku mendekatiku lalu memeluku dan mengusap pundaku dengan lembut."Tak apa Kyu Eomma mengerti kuatkanlah hatimu karena hanya kau yang bisa menjadi penguat hati untuk Hyesang, saat ini ia sedang goya
setiap langkahku dimana suatu saat aku merasa ragu aku hanya perlu mengikuti kata hatiku dan lakukan jika itu benar tapi kalau itu adalah jalan yang salah maka tinggalkansetiap langkahku dimana suatu saat aku merasa ragu aku hanya perlu mengikuti kata hatiku dan lakukan jika itu benar tapi kalau itu adalah jalan yang salah maka tinggalkansetiap langkahku dimana suatu saat aku merasa ragu aku hanya perlu mengikuti kata hatiku dan lakukan jika itu benar tapi kalau itu adalah jalan yang salah maka tinggalkansetiap langkahku dimana suatu saat aku merasa ragu aku hanya perlu mengikuti kata hatiku dan lakukan jika itu benar tapi kalau itu adalah jalan yang salah maka tinggalkan
Jangan lupa Like, Coment, dan Follow author ya***"Bagaimana perasaanmu?."Pertanyaan Seokjin membuat Hyesung tersenyum tipis, ia membalikan tubuhnya menghadap Seokjin dan menatap kedua matanya dengan sorot mata yang tajam. Hyesung tak tahu apa yang Seokjin pikirkan dengan menunjukkan hal ini padanya. Apa yang ia inginkan! Rasa sakit?."Apa maksudmu menunjukkan hal ini padaku?."Sebelah alis Seokjin terangkat tinggi, ekspresinya begitu datar namun tidak dengan sorot matanya yang menunjukkan emosi lain, emosi yang ia sembunyikan dari Hyesung. Hal ini membuat Hyesung semakin bertanya-tanya maksud dari apa yang Seokjin lakukan."Bagaimana perasaanmu?.""Kau mengharapkan apa?!,"Hyesung berkata dengan suara yang hampir meninggi, ia menahan diri untuk tidak mengatakan sesuatu yang tidak baik keluar dari bibirnya. Jika saja Seokjin bukan rekanan Hyesung pasti sudah mengatakan hal yang akan membuatnya berpikir ulang untuk menyenggolnya lain waktu."Itu bukan urusanmu. Lagi pula... Tidak ada
@PemakamanCho Kyuhyun.Aku menatap pusara tempat peristirahatan terakhir putraku dengan pedih, tak ada yang mau kehilangan seorang anak bukan? apalagi ia darah dagingku sendiri. Aku tak akan pernah menyalahkan siapapun atas kejadian ini bahkan aku tak berhak menyalahkan Tuhan, karena ini bukti kalau aku belum benar-benar pantas menjadi sosok Ayah yang baik hingga Tuhan mengambilnya kembali dariku tapi kenapa disaat aku sedang bahagia menjadi sosok Ayah ia merenggut kebahagiaanku."Jihyo-ya maafkan Appa hmmm, Appa belum bisa menjadi yang terbaik untukmu, Appa sangat mencintaimu beristirahatlah dengan tenang." Pov.Lee Hyesang."Jihyo-ya maafkan Eomma hmmm, Eomma bersalah padamu. Maafkan Eomma tidak bisa menjadi Ibu yang baik untukmu, jika kau marah maka datanglah dan hukum Eomma mu ,Eomma mencintaimu."Aku menatap pusara putraku dengan airmata yang terus mengalir seharusnya ini tak pernah terjadi padanya. Aku melihat Kyuhyun terus menundukan kepalanya dalam aku tau ia begitu terpukul