"Kerja bagus, Nak!""Ini adalah kristal yang mengandung energi yang kuat dari Klan Serangga, sangat berguna bagiku."Setelah memasuki altar Dewa Naga, sebelum Surya sempat mengorbankan serangga bintang, aura kuno sudah menghantamnya, lalu suara Dewa Naga pun terdengar.Mendengar ini, Surya berkata dengan wajah tanpa daya, "Karena kamu begitu bersemangat, aku harap ini nggak hanya berharga setetes rahmat naga. Kalau nggak, aku nggak akan percaya lagi pada bualanmu."Setelah mengatakan itu, Surya langsung mengorbankan dua belas serangga bintang.Namun, yang tidak disangka adalah setelah Surya mengorbankan satu serangga bintang, dia mendapatkan seratus rahmat naga. Dengan mengorbankan dua belas serangga bintang, itu berarti dia mendapat total 1200 rahmat naga.Saat melihat angka 1200 rahmat naga, Surya merasa sangat terkejut hingga dia tidak tahu harus menggunakannya untuk apa. Bagaimanapun juga, ini adalah pertama kalinya dia menerima begitu banyak rahmat naga."Sekarang kamu bisa menuka
"Kamu akhirnya datang juga.""Kami sangat merindukanmu."Vivian dan Ariana sedang menari dengan penuh semangat saat musik tiba-tiba berhenti. Vivian baru saja hendak melampiaskan amarah, tapi saat dia berbalik, dia melihat Surya datang bersama ibu mereka.Ekspresi Vivian dan Ariana segera berubah menjadi bersemangat. Mereka berdua langsung memeluk ketiga orang itu."Kita akan membicarakan urusan kalian nanti.""Aku masih perlu bertemu seseorang."Surya menatap mereka berdua tanpa menjelaskan lebih jauh, lalu mengikuti wanita cantik yang memimpin jalan menuju vila.Mengikuti arahan wanita cantik itu, Surya segera dibawa ke ruangan yang penuh dengan layar monitor kamera pengawas.Tidak ada orang lain di ruangan itu kecuali seorang wanita yang memiliki tubuh seksi dan wajah cantik.Setelah wanita itu melihat Surya masuk, dia dengan cepat berdiri, berjalan mendekati Surya, lalu memberikan hormat dengan sopan sambil berkata, "Aku sudah lama menunggumu. Sekarang aku berada di sini. Pak, kala
"Pertama, uruslah proses keberangkatan untuk dua pasangan ibu dan anak di luar sana. Biarkan mereka meninggalkan negara ini untuk memulai hidup baru.""Kedua, aku perlu informasi tentang sebuah perusahaan bernama Grup Greenergy. Kamu bisa memberiku semua jenis informasi tentang mereka.""Ketiga, kalau aku menemukanmu mengancamku lagi, aku rasa pertemuan berikutnya nggak akan sesantai ini."Di dalam vila di Edmilton, Surya menatap Shakira yang cantik dengan ekspresi acuh tak acuh sambil mengatakan semua ini."Pak, kamu tenang saja!""Aku akan menyuruh orang untuk mengurus masalah yang kamu perintahkan padaku sekarang juga. Sementara untuk peringatanmu, aku nggak akan pernah melakukan kesalahan untuk kedua kalinya.""Selain itu, apa kamu perlu orang-orangku untuk mengaturkan tempat tinggal untukmu? Bagaimanapun juga, orang-orang Mandela masih mencarimu."Shakira tampak sangat tunduk terhadap Surya yang memiliki kekuatan yang tidak terduga ini. Dia lebih terlihat seperti sedang menerima p
Setelah mengatakan itu, Surya tersenyum pada beberapa orang itu, lalu mengemudikan truknya untuk meninggalkan vila Shakira.Surya tidak tahu seperti apa kehidupan kedua pasangan ibu dan anak ini di masa depan, tapi dia tahu bahwa dia dan Mandela, salah satu dari enam raja itu, harus menyelesaikan masalah di antara mereka.Bagaimanapun juga, Rubick memang mati di tangan Surya. Tak peduli apa pun yang terjadi, masalah ini harus diselesaikan.Di malam hari, Edmilton tampak bersinar dengan cahaya lampu yang indah.Setelah Surya mencari tempat parkir untuk waktu yang lama, dia akhirnya menemukan sebuah tempat, lalu menghentikan truknya.Namun, begitu Surya keluar dari tempat parkir, dia ditabrak oleh seorang gadis yang berlari ke arahnya dengan tergesa-gesa.Dengan kemampuan Surya, tidak sulit baginya menghindari gadis itu. Namun, saat dia hendak berbalik ke samping untuk menghindari gadis itu, dia menemukan tato khusus di tubuh gadis itu yang sangat menarik perhatian.Sementara untuk tato
"Kalau kamu nggak mau mati ....""Lebih baik kamu nggak bergerak sekarang."Melihat puluhan pria kekar tergeletak di tanah, Surya berjongkok untuk memeriksa identitas orang-orang ini sambil berbicara dengan gadis yang sudah memanjat pagar besi hingga mencapai bagian dalam tempat parkir.Gadis berambut pirang itu sepertinya terintimidasi oleh kekuatan dahsyat Surya. Dia menatap Surya yang membunuh puluhan orang dalam sekejap dengan ekspresi ketakutan di wajahnya.Setelah melihat kekuatan Surya, gadis cantik berambut pirang itu memohon belas kasihan Surya melalui kawat besi dengan ketakutan, "Kakak ....""Aku benar-benar nggak bermaksud menyakitimu tadi. Kalau bukan karena orang-orang ini sangat kejam, aku nggak akan menggunakan cara seperti itu untuk melarikan diri.""Selain itu, kalau kamu nggak menahanku tadi, aku juga nggak akan melakukan ini. Paling-paling aku akan mencarimu beberapa hari lagi, lalu menggunakan uang untuk menebus barang itu."Mendengar ini, Surya yang sudah selesai
"Kalau nggak, meski kamu membunuhku sekarang juga, aku juga nggak akan membuat kesepakatan apa pun denganmu."Mendengar gadis itu menyetujui permintaannya, Surya melemparkan kedua USB tersebut pada gadis itu tanpa ragu, lalu berujar, "Aku nggak pernah suka merampas barang orang lain, apalagi mengambil barang orang lain dengan mudah.""Sekarang aku akan mengembalikannya pada pemilik aslinya, tapi kamu jangan main-main denganku. Begitu aku tahu kamu punya pemikiran yang nggak baik padaku, aku punya banyak cara untuk membuatmu menyesalinya.""Tentu saja, selama kamu bersikap patuh, aku juga nggak akan menyakitimu atau siapa pun yang berhubungan denganmu."Setelah berkata demikian, Surya langsung melemparkan kartu identitas yang dia peroleh dari pria botak itu ke tanah, lalu melihat jam tangannya sambil berkata, "Ayo kita pulang sekarang. Ini sudah larut, aku belum makan malam."Ketika mendengar Surya mengatakan ini, gadis itu menatap mata tulus Surya, lalu mengambil ransel yang Surya buan
"Ada empat keluarga yang tinggal di gedung ini.""Penghuni asli di lantai satu sudah pindah, jadi lantai satu untuk sementara disewakan pada kakak beradik Mary dan Devia.""Lantai dua adalah rumah nenek tadi. Lantai tiga adalah rumah pengelola jalan Paman Andro, sementara lantai empat dan lima adalah rumahku.""Sekarang hanya ada aku dan ibuku di keluarga kami. Kami saling bergantung satu sama lain. Ibuku kehilangan satu kakinya karena kecelakaan, jadi dia jarang keluar untuk beraktivitas.""Saat kamu bertemu dengannya nanti, jangan terlalu banyak bicara."Setelah memberi instruksi, gadis itu membuka pintu tua di lantai empat dengan sebuah kunci.Setelah mengikuti gadis itu masuk ke dalam rumah, Surya langsung mencium aroma harum yang sepertinya adalah aroma rempah-rempah yang khas."Tina, kamu akhirnya pulang.""Hari ini kamu pulang tiga jam lebih lambat dari biasanya. Aku sangat khawatir."Ketika Surya dan gadis itu masuk ke ruang tamu rumah, seorang wanita paruh baya dengan satu kak
"Jadi, masalah ini nggak bisa diburu-buru. Mari kita lihat bagaimana perkembangannya dulu baru dibicarakan."Melihat Tina yang begitu tegas mengenai hal tersebut, ibunya pun merasa bahwa pemikiran Tina ada benarnya. Dia pun mengangguk setuju dengan perkataan Tina.Tepat setelah mereka berdua selesai berdiskusi, Surya segera menyajikan empat hidangan dan satu sup. Hidangan buatan Surya tidak hanya enak, tapi juga bergizi dan menyehatkan."Kamu hebat sekali!""Kamu dan Tina harus lebih sering bertemu. Gadis ini sudah sebesar ini, tapi kalah jauh darimu."Ibu Tina memuji Surya dengan antusias. Kemudian, dia tidak bisa menahan diri untuk mencicipi makanan yang dimasak oleh Surya.Sementara itu, agar tidak mengecewakan perasaan ibunya, Tina tak punya pilihan selain tersenyum canggung, lalu makan dalam diam.Namun, saat mereka mencicipi hidangan Aerovia yang dibuat oleh Surya, mereka berdua menunjukkan ekspresi puas dan terkejut."Ini enak sekali!""Anak muda, kamu pasti koki yang sangat ber