Share

Bab 1958

Ayah Ellen berjalan ke meja dan meletakkan kantong makanan di atas meja. Pria itu mencari-cari di dalamnya sebentar, lalu setelah beberapa saat dia berkata, "Sial, kenapa kamu nggak membeli roti lapis favoritku? Kenapa, kamu malah nggak memikirkan aku, ya?"

Saat berbicara, ayahnya menatap Ellen dengan nada dingin. Ellen menyeka air matanya, menggelengkan kepalanya seraya menjawab, "Maaf, Ayah, sudah nggak ada roti lapis di Supermarket Cinta."

"Maksudmu, hari ini nggak berjualan roti lapis?"

"Bukan, bukan cuma hari ini, tapi hari-hari selanjutnya Supermarket Cinta punya peraturan baru. Mereka nggak lagi memasukkan roti lapis sebagai barang diskon lagi. Mulai sekarang, Ayah mungkin nggak bisa makan roti lapis lagi."

Saat berbicara, Ellen menundukkan kepalanya, merasakan kegembiraan yang tak dapat dijelaskan di dalam hatinya. Ini mungkin adalah kekuatan terakhir yang bisa dia lakukan untuk melawan keinginan ayahnya. Ellen menghabiskan seluruh waktu dan tenaganya untuk keluarga ini. Sayang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status