Share

Chapter 23

Bagai tersambar petir di siang bolong. Ungkapan Farhan baru saja begitu memekakkan telinga Rania hingga sakitnya tembus ke ulu hati. Kedua tangan Rania mengepal meremas ujung pakaian yang dikenakannya. Manik matanya mulai berkaca-kaca dan mengeluarkan cairan bening.

"Aku belum hamil bukan berarti aku mandul, Farhan," ucap Rania dengan suara bergetar. "Kita baru satu tahun menikah, wajar jika aku belum bisa memberikanmu seorang anak."

"Kau pikir, istri mana yang tidak mau cepat-cepat memiliki anak setelah menikah? Aku juga sama denganmu, ingin memilikinya untuk melengkapi kebahagiaan kita," tutur Rania dalam tangis yang tak terbendung lagi.

Farhan bergeming di tempatnya sambil mendengarkan perkataan sang istri yang hatinya telah dia lukai. Sejujurnya dia tidak sengaja mengatakan semua itu karena tak kuasa menahan kesal dan mungkin cemburu setelah melihat Rania dekat dengan pria lain.

"Rania, maaf. Aku tidak bermaksud seperti itu," ucap Farhan. Dia berusaha untuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Adyati Adya
lanjut thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status