Share

Perpindahan dimensi 21+

Penulis: dheapril
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-22 14:52:02

Hubungan panas Athena dan Kail terus berlanjut.

Setelah menormalkan deru nafasnya, Kail kembali menyerang Athena.

"Enak sayang?"

Athena mengangguk lemas. Namun, mata gadis itu tak sengaja menangkap sosok Maya berdiri di depan pintu kamar.

Sebelah tangan Maya mengelus perut buncitnya, Maya terisak tak bersuara sembari menutup bibirnya. Suami yang selama ini ia bangga-banggakan ternyata berani melakukan hal hina disaat dirinya hamil tua. 

"Aku mau lagi, sayang. Setelah ini kita gak ketemu lagi selama dua bulan, hm?" Athena bergelanyut manja di leher Kail.

Kail jelas semakin semangat menyerangnya. 

Tak tahu saja pria itu bila Athena sengaja memperlihatkan semua itu pada Maya.

Athena ingin membuktikan bahwa Kail bukanlah pria baik seperti yang wanita itu pikiran. 

"Aku sayang kamu, Athena," Kail berbisik lembut di telinga Athena.

Mendengar ucapan Kail membuat Athena tersenyum miring, ia sontak melirik Maya yang masih berdiri dengan pandangan tak percaya di depan pintu kamar yang terbuka.

Namun kelopak mata Athena dibuat membulat ketika baru menyadari sosok Gena yang berdiri tepat di belakang punggung Maya. Gena bahkan menepak jidat ketika Athena baru menyadari keberadaannya. Bibir Gena bergerak komat-kamit menceramahi Athena tanpa suara, telunjuknya bahkan bergerak seolah ingin mencongkel sahabatnya itu.

Tentu saja Gena tidak akan pergi begitu saja, ia tau pertempuran sengit akan segera terjadi. Gena harus siap siaga di sekitaran Maya, ia takut wanita itu akan melukai Athena terlebih lagi sebuah pisau terlihat menyempil di tas yang wanita itu bawa. Athena tidak boleh terluka, gadis itu perlu menyelesaikan masalah yang telah ia buat di masa lalu.

"Kenapa, sayang?" ujar Kail, ia sontak menoleh ke arah pandang Athena.

Athena menggigit bibir bawahnya, takut jika Kail lebih memilih istrinya yang sedang hamil.

Itu tidak boleh terjadi, Athena belum sempat meminta uang tambahan untuk bulan ini dari Kail. Pria itu kembali menatap Athena, suara helaan nafas sempat Athena dengar ketika Kail melihat wajah Maya yang pucat pasi.

"Aku keluarin dulu ya? Kita selesaiin masalah ini dulu." Kail mengelus helai rambut Athena merasa bersalah karena tak menambah ronde lagi seperti permintaan kekasihnya itu.

"Hm, iya gak papa." Athena menjawab seadanya, ia memberi tatapan memelas pada Kail seolah tengah meminta perlindungan.

Hanya saja, saat Kail lengah Maya terlihat berjalan gesit sembari meraih pisau di tasnya, ia lantas mengarahkan pisau itu tepat di dada Athena namun Gena dengan kecepatan kilat menarik lengan Maya dan melempar jauh pisau itu.

Srak!

"Maya!" teriak Kail mencengram dagu wanita itu. "Jangan bodoh! Kamu mau masuk penjara hah?!"

"Lepasin Mas! Aku mau bunuh perempuan sialan itu! Dia udah ngerusak rumah tangga kita, Mas!" Maya berusaha melepaskan diri dari Kail. Athena meringsut dengan wajah ketakutan dipelukan Kail.

"Sayang, hiks," Athena terisak, air matanya bahkan sudah membanjiri pipinya.

Kail menunduk lalu mengecup kening Athena. "Maafin aku ya? Aku urus Maya dulu, aku gak mau dia celakain kamu, jangan takut okey?" Athena mengangguk patuh, Gena hanya bisa menenangkan Athena yang hanya pura-pura takut dan sedih.

"Mas! Kamu apaan sih hah! Aku istri kamu!"

"Udah diem!" Kail memasang baju mandi, meraih kunci mobilnya kemudian membawa Maya keluar dari kamar itu.

Setelah mereka berdua pergi jauh barulah Athena merasa lega. Ternyata dosen itu benar-benar jatuh cinta pada dirinya. Huh! Syukurlah, uang akan tetap mengalir di rekeningnya.

"Untung gue kagak mati, Nyet." Athena melirik Gena. Ketika pandangan mereka bertemu, kedua sahabat itu sontak tertawa puas. Tawa mereka bahkan mengundang orang yang lewat melirik ke dalam kamar yang tidak tertutup. Pelayan laki-laki yang melirik seolah tak ingin melepas pandang dari tubuh putih mulus, dan buah dada bulat Athena. Yah gadis itu masih berdiri tanpa sehelai pakaian.

Kejadian seperti ini pernah terjadi sebelumnya, ketika Gena tertangkap basah sedang mencumbu suami orang di sebuah club, untungnya wajah cantik bagai tak berdosa menjadi tameng kuat bagi kedua sahabat itu. Anjing emang pelakor laknat.

"Lo harus inget semua yang udah gue ceritain okey? Jangan sampai lo gegabah nanti!" ujar Gena dengan raut khawatirnya.

Athena menghela nafas, " Ge, lo kenapa sih? Jangan kebanyakan nonton drama disney-"

Gena memotong, "Liat ini, cincin lo udah nyala. Itu artinya, jiwa lo udah dipanggil. Dynami udah nemuin raga lo yang terdampar di dunia ini."

Athena menatap dalam bola mata Gena, tidak ada satu pun kebohongan dari pancaran mata itu, terlebih lagi ucapan Gena memang benar, cincin permata merah yang melingkar di jari manisnya memancarkan cahaya merah kehitaman.

"Tapi, Dynami belum nemuin gue. Mungkin karena gak ada satu pun kekuatan yang tersisa di tubuh gue. Jadi lo harus temuin semua kekuatan lo, supaya bisa bawa gue balik ke sana. Sihir gue terkumpul di sana, Athena, sumpah gue pengen balik. Gue kangen, pengen ngebantai orang lagi." Gena menjelaskan penjang lebar. Ia khawatir Athena tetap tidak mempercayai ucapannya. Ia merindukan setiap moment di mana orang-orang berlari ketakutan ketika ia dan Athena muncul.

Beberapa detik berlalu Athena merasakan sesuatu yang aneh pada tubuhnya, buru-buru ia melirik ke arah kaki jenjangnya, mencari sesuatu yang membuat bagian bawah tubuhnya terasa dingin.

"Gena, kaki gue!!" Athena memekik histeris, Gena sontak menoleh dan mendapati kaki Athena yang mulai terlihat teransparan.

"Akhirnya! Athena, lo cuma perlu ingat semua yang pernah gue ceritain okey!" Gena memeluk Athena. Sungguh Gena tidak sabar bertemu dengan ibunya di dunia itu. Ia harap kerajaannya baik-baik saja dan semoga Athena berhasil dengan cepat.

"Gue harus ngapain, Gen?!" Kesal Athena. Perasaannya campur aduk. Sungguh Athena kehabisan akal, kenapa bisa seperti ini? Apa mereka berdua sudah gila? Kenapa tubuhnya transparan?

"Pakai baju dululah! Ya kali lo telanjang bulat." Gena berlari kecil mengambil satu persatu pakaian Athena yang berhamburan di lantai. Namun saat dia berbalik, tubuh Athena sudah menghilang dari pandangannya.

"Heh, main cabut aja lo. Semoga lo gak muncul di kerumunan orang." Gena mendelik, merasa salah berdoa. "Gak deh. Semoga lo gak langsung ngelakuin hal aneh."

Yah semoga saja, Athena mendapat pakaian terlebih dahulu sebelum tubuh mulusnya dilihat oleh seseorang. Gena lantas mengemas barang-barang Athena kemudian kembali ke apartemennya.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Transmigrasi ke Tubuh Ratu Naif   Perkara foya foya

    Di tempat lain Athena terlonjak sembari menetralkan pernafasannya. Ia melirik sekitar berusaha mengenali apertemen yang sudah lama ia tinggalkan. Senyum di bibir ranum itu mengembang sempurna setelah menyadari bahwa ia masih hidup dan bernafas dengan baik. Athena lantas berlarian mencari keberadaan Gena yang sudah lama ia rindukan."Gena! Monyet lo dimana!" Athena tertawa girang, ia seolah telah masuk ke sebuah film dan menjalani perannya sebagai seorang istri lalu kembali ke dunianya setalah menyelesaikan tugas. Oh bahagianya."Athena?" Bibir Gena terbuka lebar melihat penampilan mewah Athena, kalung berlian yang terpatri di lehernya beserta mahkota yang tak kalah menyilaukan."Akhirnya gue balik! Gue kangen lo Gena!" Athena memeluk Gena dengan erat, mereka loncat-loncat selayaknya gadis pada umumnya."Lo berhasil? Astaga salam hormat Ratu! Sudah lama kita tidak berjumpa," tawa mereka meledak heboh, Athena menoel kepala Gena mendengar penuturan sahabatnya itu."Jangan alay bangke." T

  • Transmigrasi ke Tubuh Ratu Naif   Kematian

    Seorang penjaga terkejut melihat tubuh Athena mengapung di permukaan danau. Pria itu lantas berteriak memanggil-manggil rekannya yang lain."Cepat beritau Raja!" Ucapnya pada salah satu penjaga setelah mengangkat tubuh pucat pasi Athena.Afiara yang tengah lewat mencari keberadaan Athena sontak berlari lemas ke arah gadis itu. Wajah pucat, bibir membiru dan tubuh lemas Athena terpampang di depannya.Afiara tidak bisa merasakan detak jantung maupun nafas Athena, ia lantas memeluk tubuh gadis itu menangis dengan isakan pilu. Ia pernah menyaksikan kematian Athena di masa lalu dan sekarang mayat Athena berada di dekapannya."Ratu bangunlah! Aku mohon jangan tinggalkan aku lagi, Ratu!" Afiara mengguncang tubuh Athena.Di sela itu Ares muncul melalui asap hitam, jantungnya berdebar lebih cepat melihat tubuh tak bernyawa Athena. Ares segera merebut Athena dari dekapan Afiara, ia membopong tubuh Athena menuju kamarnya.Ares mengumpulkan Talus, Nefli, dan beberapa penyihir lain yang memiliki k

  • Transmigrasi ke Tubuh Ratu Naif   Tenggelam

    Athena berjalan menuju lemari pakaian, ia mengambil gaun mewah beserta perhiasan berlian. Ia memakai semua permata yang mencolok, Athena melakukannya demi menguatkan hati bahwa tujuannya hanya untuk menguasai kerajaan Aizro, menepis semua perasaan kepemilikan terhadap Ares."Athena," Afiara menghentikan langkah gadis itu. "Menangis bukan dirimu. Aku tidak suka melihat penyihir hitam menangis hanya karena seorang laki-laki."Athena tersenyum mendengar ucapan Afiara. Ia kemudian berjalan melalui lorong-lorong istana, penampilan Athena mengundang banyak mata memandangnya.Pakaian ini akan memberitahu Ares dan seluruh penjuru kerajaan bahwa Athena tidak lemah hanya karena suaminya bercinta dengan wanita lain. Tak bisa dipungkiri jika berita Ares dan Eirene sudah menyebar ke semua telinga.Dagu Athena terangkat ke atas ketika Ares dan Eirene berpapasan dengannya. Walaupun sudah menguatkan hati, Athena tetap enggan menarik bibir untuk memberikan senyum manis pada dua pasangan di depannya.A

  • Transmigrasi ke Tubuh Ratu Naif   Di balik layar

    Tangan Athena meremas bantal, gadis itu tidur telungkup dengan otak yang tidak hentinya berfikir. Ia sedikit kecewa lantaran Ares tidak mendukungnya malah memojokkan Athena di depan Eirene serta para dayang istana.Afiara tidur di samping Athena, ie merasa sedikit bersalah karena telah melukai pelayan pribadinya tetapi ia tidak murni bersalah, Athena juga tidak tau mengapa kekuatan itu keluar dari dalam dirinya.Walaupun begitu ia tetap ogah meminta maaf, meskipun sihir itu berasal darinya tetapi Athena tidak pernah sekalipun melakukan perbuatan tersebut. Ah sudahlah, sekarang Athena harus memikirkan cara untuk memenangkan hati Ares dan menyingkirkan Eirene dari kerajaan ini.Athena berlahan-lahan bangkit, mengumpulkan energinya kemudian menahan nyeri akibat luka di tubuh bagian belakangnya."Jadi lonte aja daripada punya suami modelan taik." Athena tak hentinya mengumpat, bayangkan saja Ares melarang tabib mengobati luka di tubuhnya bahkan ia melarang para dayang membawakan obat untu

  • Transmigrasi ke Tubuh Ratu Naif   Kekuatan aneh

    Hai adik." Athena duduk di ranjang Eirene sembari tersenyum."Hai juga Athena," Eirene membalas. Gadis itu sedikit terkejut karena kemunculan mendadak Athena di kamarnya. Yah seperti biasa, Athena selalu bersikap selayaknya pemilik istana."Turun saja dari tahtamu. Lagi pula Ares tidak pernah perduli padamu bukan? Jadi untuk apa kau mempertahankan pernikahan kalian, hah? Untuk apa?" Athena dengan lancang mendorong bahu Eirene.Anjali langsung siap berdiri menghalangi Athena selayaknya perisai bagi majikannya. Anjali tidak perduli nyawa, lagi pula kekuatan Athena tidak sekuat dulu lagi.Athena menggeram kesal melihat kesetiaan Anjali, gadis itu lantas mengeluarkan api dari telapak tangannya kemudian mendorong Anjali.Eirene terpekik kaget, untungnya tubuh dan pakaian Anjali tidak terbakar oleh sihir Athena. Suasana mendadak berubah, para pelayan di dalam kamar sontak bersujud pada Athena.Tubuh mereka bergetar takut, kebengisan Athena terlintas di ingatan hingga tak satupun berani mend

  • Transmigrasi ke Tubuh Ratu Naif   Keadaan Talus

    Athena menghirup udara segar di halaman belakang istana. Ia sangat menyukai taman ini karena begitu luas dan para pelayan jarang melewatinya hingga terkesan tenang dan sunyi.Hanya suara dedaunan saja yang mampu terdengar. Di balik pepohonan besar yang tak jauh dari tempat Athena berdiri, ia melihat sebuah kain yang digerakkan oleh angin pagi.Gadis itu lantas mendekat dan mendapati sosok Talus yang terduduk di tanah sembari meringis penuh luka di sekujur tubuhnya."Talus, apa yang telah terjadi padamu?" Tanya Athena ngeri melihat luka dan darah segar yang masih mengalir di tubuh laki-laki itu.Talus menunduk, ia bahkan tak berani menatap punggung kaki Athena. "Aku pantas mendapatkannya setelah bersikap lancang di ruang temu, Ratu. Maafkan aku, Ratu. Aku tidak pernah berniat untuk menggodamu apalagi sampai berniat menyentuhmu. Aku benar-benar tidak tau mengapa pakaianku bisa menghilang waktu itu."Tangan Athena bergerak menutup bibirnya yang terbuka. Lantas apakah benar Ares menghukum

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status