Share

Tilly: Tak Lagi Sama

Author: Chani yoh
last update Last Updated: 2025-10-10 23:45:52

Mereka sudah di rumah Trevor dan disambut ramah dan hangat oleh kedua orang tua Tilly.

Makan malam semeja penuh telah tersedia.

Mereka pun duduk bersama seperti dahulu kala saat Tilly baru saja menikah dengan Sergio.

Hingga di tengah-tengah makan malam, Tilly dengan lidah tajamnya berkata pada ayahnya.

“Padre, apa kau tau ... aku baru saja menemukan rekaman CCTV di hari libur kantor, tapi ada yang mengangkut-angkut kayu dari gudang ke mobilnya. Di hari libur!”

Sergio yang sedang makan, tiba-tiba saja terhenti gerakannya. Garpu dan pisaunya langsung tergeletak di atas meja, menimbulkan bunyi berdenting.

Meski begitu, dia tidak mengatakan apa-apa. Tapi rahangnya terlihat bergerak menahan kesalnya.

“Apa maksudmu, Tilly?” tanya Trevor dengan raut yang sudah menunjukkan kejengkelan.

Tilly pun ikutan jengkel karena benar dugaannya. Ayahnya itu sudah terlalu memuja Sergio hingga apapun kejelekan yang dibeberkan tentang Sergio, akan dianggap tak ada.

Setelah mengelap mulutnya dengan elegan, T
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Tilly: Tak Lagi Sama

    Mereka sudah di rumah Trevor dan disambut ramah dan hangat oleh kedua orang tua Tilly.Makan malam semeja penuh telah tersedia.Mereka pun duduk bersama seperti dahulu kala saat Tilly baru saja menikah dengan Sergio.Hingga di tengah-tengah makan malam, Tilly dengan lidah tajamnya berkata pada ayahnya.“Padre, apa kau tau ... aku baru saja menemukan rekaman CCTV di hari libur kantor, tapi ada yang mengangkut-angkut kayu dari gudang ke mobilnya. Di hari libur!”Sergio yang sedang makan, tiba-tiba saja terhenti gerakannya. Garpu dan pisaunya langsung tergeletak di atas meja, menimbulkan bunyi berdenting.Meski begitu, dia tidak mengatakan apa-apa. Tapi rahangnya terlihat bergerak menahan kesalnya.“Apa maksudmu, Tilly?” tanya Trevor dengan raut yang sudah menunjukkan kejengkelan.Tilly pun ikutan jengkel karena benar dugaannya. Ayahnya itu sudah terlalu memuja Sergio hingga apapun kejelekan yang dibeberkan tentang Sergio, akan dianggap tak ada.Setelah mengelap mulutnya dengan elegan, T

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Tilly: Undangan Dengan Galak

    Tilly menatap manik mata Sergio dan dia mengiyakan meski lidahnya kelu sebelum akhirnya kepalanya mengangguk pelan.Malam itu, mereka kembali ke rumah Sergio.Tilly kembali menyusuri langkahnya di kamar berpetak kecil dan duduk di tempat tidur Sergio.Rasanya dia seperti kembali ke tempatnya. Seperti kembali ke cangkangnya. Tilly heran dengan rasa hatinya sendiri.Saat bersiap untuk tidur, dia melihat Sergio kembali menggelar kardusnya di ruang depan dan tidur di lantai.Ada rasa tak tega, tapi Tilly mengabaikannya. Dia kembali ke kamar dan berbaring.“Bukan Sergio yang hendak memperkosamu, Tilly! Lagipula, dia suamimu, untuk apa dia melakukan semua itu?”Suara ayah-nya bergema membuat Tilly tak kunjung bisa memejamkan matanya. Jika di pikir-pikir, benar juga. Sergio tidak perlu melakukan semua yang terjadi di hotel waktu itu. Dia memiliki segala hak untuk itu.Ah, entahlah. Tilly seperti tersesat dalam pikirannya sendiri. ***Pagi datang dengan cepat. Tilly terbangun

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Tilly: Kembali ke Rumahku?

    “Lalu bagaimana, Dok? Sakit sekali ...” ringis Tilly lirih sampai-sampai air matanya mulai menetes karena sakit yang sedari tadi tak berkurang sedikitpun.Sergio menarik bahu Tilly lagi dan memeluknya lagi. Tilly yang sedang menahan sakit, menerima perlakuan itu tanpa banyak protes. Dia merasa nyaman ada tempat bersandar, ada sosok yang menguatkannya.“Saya akan beri obat penghilang sakit dosis yang lebih tinggi. Silakan nanti tebus di apotik,” kata dokter lagi dan menuliskan resep dengan cepat.Setelah diberikan, Sergio memapah Tilly dalam pelukannya untuk berjalan keluar.“Kau tunggu sini, ya. Aku ke apotik di sana,” bisik Sergio seraya mendudukkan Tilly di kursi antrian.“Tidak! Aku ikut. Aku tidak mau sendiri,” rengek Tilly yang merasa tak berdaya dan ketakutan jika Sergio tidak di sampingnya. Dia takut rasa sakit di kepalanya menjadi semakin kuat.“Ya, sudah. Ayo.”Sergio kembali memapah Tilly menuju apotik yang berjarak di ujung koridor.Setelah menebus obat, Sergio juga bergera

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Tilly: Sakit Kepala

    Dalam kemarahan dan kebenciannya seperti itu, Tilly tiba-tiba merasakan kepalanya terasa sakit.Bayangan wajah Sergio dan Aldrick berganti-gantian tertayang di benaknya, entah mengapa. Tapi rasa hati Tilly merasa ada sesuatu yang tidak benar. Seperti kepingan puzzle yang tidak pada tempatnya. Kepingan puzzle itu bentuknya serupa dengan yang tertempel, tapi gambar yang ditampilkan tidak melengkapi gambaran besar lukisan yang harus disusunnya.Dalam kondisi kepala yang berdenyut-denyut, Tilly tanpa sadar menghampiri Sergio di gudang penyimpanan.Suasana sudah sepi saat itu. Sergio yang melampiaskan segala frustrasi dan kesedihannya dengan menyendiri sesaat di dalam gudang, sangatlah terkejut saat melihat Tilly datang mencarinya.“Tilly?” panggil Sergio dengan suara rendah, serak, dan lirih. Tapi hatinya mendamba, ‘Apa kau sudah mengingat semuanya?’ tanya hati kecilnya.“Tilly?” panggil Sergio lagi dengan sangat hati-hati.Rasanya masih tak menyangka jika Tilly bisa mendatanginya di gud

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Tilly: We Must Do Something!

    Seperti yang sempat diminta Tilly untuk tidak tinggal lagi di bawah satu atap dengan Sergio, maka pada saat diperbolehkan pulang dari rumah sakit, Tilly akhirnya dibawa pulang ke rumah orang tuanya.Sergio pulang sendiri ke rumahnya. Sekalipun Tilly belum cukup lama tinggal di sana, tapi jejak kehadiaran Tilly begitu kuat di rumahnya.Saat kembali ke rumah itu tanpa Tilly, Sergio merasa kehilangan yang amat dalam.Segalanya kini terasa melompong. Rumah itu tak lagi terasa sama. Seperti hatinya yang kini bagai berlubang di mana-mana. ***Rencana antara Sergio dan Travish dijalankan dengan baik.Travish tidak memanggil Aldrick saat mereka semua sudah kembali mengantor.Sergio pun tidak menemui Aldrick. Sergio berpura-pura bahwa dirinya pun tidak merasa sanggup melaporkan kelakuan Aldrick terhadap Tilly pada Travish, pemilik perusahaan itu.Dengan semuanya berjalan seperti biasa lagi, Aldrick menghela napas lega. Hatinya berdendang riang dan dia mulai menyusun rencana beri

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Tilly: Jangan Dekat-dekat Lagi!

    Tatapan Tilly terhunus sengit pada Sergio.“Aku mengingat bagaimana dengan menjijikkannya kau hendak menciumku membabibuta. Kau bahkan merobek bajuku. Dan seringaimu begitu menjijikkan!Wajahmu lah yang terakhir kali kulihat sebelum semuanya gelap! Aku benci sekali dengan lelaki sepertimu! Jangan pernah menyentuhku lagi, atau aku akan berbuat nekat!”Sergio tak mengerti lagi dengan segala perkataan Tilly. Bagaimana bisa dia yang menyelamatkan Tilly tapi dia yang dituduh hendak memperkosanya? Lagipula, Tilly istrinya, apa perlu dia memperkosa istrinya sendiri?Dan ... kenapa Tilly tidak mengingat keberadaan Aldrick sama sekali?Ini sungguh tidak menyenangkan!Sergio kembali merasakan hatinya bagai ditusuk ribuan jarum.Semua yang ada di ruangan pun terdiam.Sampai ketika dokter memasuki ruangan dan memeriksa Tilly.Dokter lalu melaporkan hasilnya.“Kondisi Nona Tilly memang mengalami memory lost skala ringan. Biasanya hanya berlangsung sementara.Lama kondisi ini tergantung dari input

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status