Caltanissetta Church -Tamara turun dengan derap jantung yang semakin berdebar tak karuan.Kedua tangannya mulai dingin dan dirinya semakin terlihat gugup.Jauh di relung hati Tamara, tersimpan sedikit duka karena di saat yang seharusnya menjadi moment terbahagia untuknya seumur hidupnya, sang ibu tidak hadir. Padahal dia sangat ingin ibunya melihatnya mengenakan gaun pengantin dan melihatnya bersanding dengan pria yang akan menjadi suaminya.Tapi ini juga bukan sepenuhnya salah ibunya. Jadi, Tamara hanya menepis semua duka itu. Moment ini haruslah menjadi moment yang membahagiakan.Apalagi ketika melihat triplet di sampingnya begitu bahagia, Tamara menepis segala pikirannya itu.“Ayo, mommy cantik. Kita masuk ke dalam,” ajak Thea sambil menarik tangan Tamara sehingga membuyarkan segala pemikirannya tadi.Tapi Travish lekas menahannya.“Mommy akan masuk dari pintu itu. Tapi harus tunggu musik mulai terlebih dahulu, baru mommy jalan. Bukan langsung masuk begitu saja.”Thea sudah hendak
“Aku sudah siap! Ayo kita keluar, sebelum semua menunggu.”Akhirnya Tamara bangkit dan menautkan tangannya ke lengan Trevor. Pria itu mengangguk lalu membenarkan sedikit dari rambut Tamara yang keluar dari ikatannya.Setelahnya, ketika akan keluar, Trevor malah menghentikannya sejenak.“Ada perubahan rencana. Ayahku telah menyiapkan sebuah gereja kecil. Tempatnya tak jauh dari sini. Pemberkatan akan dilakukan di sana, lalu baru kita kembali ke sini.”“Kenapa mendadak?”“Ya ... ayahku bilang, rasanya kurang resmi kalau hanya diadakan di mansion ini saja. Lagipula, haruslah ada pembeda antara pernikahan yang ini dengan pernikahanku yang dulu. Tidak apa-apa, kan?”“Tidak apa-apa. Aku malah senang. Aku bersyukur memiliki ayah mertua seperti ayahmu, yang begitu perhatian. Ayo!”Ketika mereka keluar ke taman samping, ternyata tamu dan lainnya sudah tidak ada.Tapi triplet dan Bibi Beatrice menunggu mereka.Juga ada mobil yang menunggu.Mereka menaiki mobil itu menuju gereja kecil yang dikat
Dan tiga bocah itu kembar tiga! Tidak semua orang bisa mendapatkan kembar dua, apalagi kembar tiga!Dan dia mendapatkannya! Tamara mendapatkannya!“Iya, Dad. Mereka anakku, anak kami,” kata Tamara seraya merujuk Trevor.Setelah itu, Tamara masih menambahkan, “Jadi apa yang istrimu katakan tentang Trevor sudah menikah, itu memang pernah terjadi. Tapi dia sudah bercerai. Dan aku bukanlah istri ke-dua nya!”“Itu benar!” Trevor menambahkan. “Aku memang pernah menikah, tapi dengan Tamara berbeda. Aku mencintainya dan dia adalah ibu dari darah dagingku. Aku tidak akan menggantikan posisinya sebagai istriku dengan siapapun juga, karena itu akan menyakiti hati anak-anakku.”Alland mengangguk sedikit terharu. “Bagus itu! Bagus sekali!” lalu rasa malu menyelimuti dirinya, mengingat dia dulu menggantikan posisi ibunya Tamara dengan Shirley. Padahal Shirley sangat jauh di bawah Trisha jika dia mau membandingkannya secara jujur.Melihat Alland sedikit terenyuh, Shirley pun mulai meradang lagi.“Tu
“Maafkan aku,” ujarnya begitu dia sudah tiba di hadapan Tamara dan Trevor.“Kau bukan ibuku,” ujar Tamara menebak apa yang ingin dikatakan Zelda padanya.Wanita itu mengangguk sembari memberanikan diri menatap Tamara.“Aku ... aku disuruh menjadi ibumu. Mereka membayarku untuk itu.”“Berapa?” tanya Tamara sembari menahan rasa sakit hatinya, juga rasa kecewa yang muncul akibat rindu yang dia kira bisa terobati, ternyata tidak terobati.“Hanya sepuluh ribu dolar,” ucap Zelda lirih benar-benar merasa bersalah. “Sungguh maafkan aku. Aku hanyalah wanita hiburan yang memiliki wajah mirip dengan ibumu. Istri ayahmu yang memintaku menjadi ibumu.”“Apa kau tahu apa alasannya?”“Aku tidak tahu. Mungkin karena kebenciannya pada ibumu. Atau mungkin juga ...” Zelda memandangi Tamara dan Trevor mencari keyakinan haruskah mengutarakan opininya semata.“Bicara saja,” ujar Trevor pada Zelda.“Aku rasa ... ehm, tapi ini hanya pendapatku saja.”“Silakan.”“Aku tidak tahu berapa yang kalian berikan pada
Dan lebih dari itu, tiga bocah kecil itu masih begitu polos. Mereka tidak layak menerima penipuannya.Memikirkan ini Zelda semakin gelisah.Di ruangan dalam, tepatnya di ruang tamu.Boris memandangi Shirley dan Alland dengan garang.Ada Bruno juga Percy sebagai kaki tangan Boris.“Tuan Trevor menyuruhku mencari informasi tentang Nyonya Trisha. Kira-kira bisa Anda jelaskan kenapa hasil penelusuranku menemukan bahwa Nyonya Trisha tidak berada di kota ini?”Di saat Alland langsung terheran, Shirley dengan cepat menjawab, “Anda bicara apa? Nyonya Trisha yang datang ke sini benarlah nyonya Trisha ibunya Tamara.”Brak!“Jangan omong kosong!”“Aku tidak omong kosong! Kau yang sedang omong kosong!” Shirley berteriak lagi.Dia tidak akan mengakui penipuannya.“Kalau begitu, di mana Anda menemukannya?”Shirley tersenyum senang. Ini kesempatan yang sudah dia tunggu untuk mempermalukan Tamara.“Aku menemukan dia di rumah bordil. Hehehe .... Wanita yang tuanmu nikahi itu adalah anak dari wanita re
Lalu setelah dia merasa pertemuannya dengan Tamara seperti mengorek kesedihan terdalamnya, dia malah dipertemukan dengan tiga bocah kecil yang lucu dan begitu polos dan memesona.Zelda teringat akan kondisi dirinya yang pernah mengandung sebanyak tiga kali.Sayangnya, pekerjaannya di rumah bordil membuat Zelda memilih untuk menggugurkan semua kandungannya.Sekarang tiga anak-anaknya Tamara yang menganggap dirinya sebagai nenek mereka, membuat hatinya tersentak, terguncang, lalu teriris dan ditaburi garam.Perihnya terasa menyengat jantung.Jika dia tidak menggugurkan kandungannya, mungkin saja hidupnya akan lebih berwarna. Tiga anak-anaknya kini pasti sudah beranjak remaja.Setidaknya ada anak-anak yang membuat dia bersemangat mengarungi hidup ini, sekalipun tidak ada suami yang menemaninya. Dia tidak butuh pria, tidak butuh suami.Dia hanya ingin anak-anak yang menerima dirinya apa adanya.Memikirkan anak-anak yang dia akhiri hidupnya sejak dalam kandungan, air mata Zelda pun luruh.