Share

Chapter 43

Gadis bermata bulat itu menutup kepalanya dengan bantal. Bibir bawahnya sudah dia gigit dengan kuat.

“Kamu pikir aku bisa menerima kamu kembali karena kamu lebih kaya dari Bima?!” Rahma berteriak. “Kamu salah, Anjar! Semuanya karena bapak dan ibumu bukan karena laki-laki brengsek seperti kamu! Aku menyayangi mereka seperti kedua orang tuaku sendiri!” Rahma meraih vas bunga di atas meja.

Praangggg!

Satu lagi, vas bunga kembali menjadi korban. Rahma melemparnya dan hampir mengenai Anjar.

Anjar naik darah. “Jaga ucapanmu!” Anjar berjalan cepat menghampiri Rahma dengan mata berapi-api.

Plakk!

Satu tamparan keras berhasil membuat tubuh Rahma terhuyung-huyung. Suasana kemudian berganti menjadi hening, dingin dan mencekam.

Fio semakin menggigit bibir bawahnya hingga mulai berdarah. Sekuat tenaga dirinya menahan isakannya hingga membuat tubuhnya bergetar hebat. Fio sudah tidak sanggup lagi

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status