Share

Chapter 50

“Kamu ikut Papamu,” suara Rahma terdengar acuh.

Wanita itu bahkan enggan untuk sekedar menatap Fio yang kini masih terdiam di ambang pintu kamar ke dua orang tuanya. Fio mencengkeram gagang pintu dengan kuat. “Apa aku tidak bisa ikut kalian berdua?” tanya Fio.

“Tidak! Kami akan segera berpisah jadi kamu harus ikut dengan Papamu,” kata Rahma.

Fio hanya diam. Dia kemudian pergi berlalu meninggalkan Mamanya yang sedang bersedekap di depan jendela kamar. Sepeninggal Fio, Rahma menoleh dan menatap pintu kamarnya dengan mata yang sudah berair. Dia memejamkan matanya.

“Maafkan Mama, Fio.” Rahma sudah menangis tanpa suara.

Wanita itu berpura-pura kuat di depan semua orang. “Aku tidak sekuat itu, Anjar.” Dia kemudian berjalan dan duduk di pinggiran ranjang.

Matanya memandang keluar jendela. “Kamu bahkan tidak memiliki inisiatif untuk kembali ke rumah ini,” gumam Rahma pilu.

<
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status