Share

Mutiara

"S-sebenarnya apa yang terjadi di sini?"

Pria paruh baya yang mengenakan jubah terdiam. Ibuku juga diam. Kuarahkan tatapan pada pria berpakaian putih yang berdiri beberapa meter dari tempatku berada. Senyumnya aneh, terkesan licik dan jahat. Aku sama sekali tidak mengerti.

"Menjauh!" tegas Pangeran Kalandra sembari bersiap-siap untuk menerima serangan yang mungkin saja akan dilancarkan pria itu. Akan tetapi, sang pria berambut ikal malah tertawa sambil bertepuk tangan.

"Lucu sekali," katanya.

Kulihat ke arah sang pria dengan mantel, ekspresinya sendu, bahkan ibuku tidak sanggup berkata-kata. Ia selalu saja memalingkan wajahnya.

"PRAJURIT! BERESKAN KEDUA BOCAH INI DAN TANGKAP PUTRI PEMBAWA SIAL INI!" titah pria berpakaian putih dengan baritonnya yang menggema di seluruh pekarangan istana.

Para prajurit pun berbondong-bondong keluar, berkumpul dan membentuk barisan untuk melawan Tuan Birendra serta Pangeran Kalandra.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status