Share

Bab 12

Author: Udang
“Kamu ngapain buru-buru? Semuanya akan segera menjadi rekan kerja. Lebih baik saling kenalan terlebih dahulu.”

Niat jahat melintas di mata Surya. Dia berinisiatif mengulurkan tangan ke arah David dan berkata dengan pamer. “Perkenalkan, aku Surya Wangsa. Sekarang menjabat menejer departemen pemasaran 2. Atasan sekaligus rekan kerja Wulan.”

Melihat senyumnya yang berniat jahat, dalam hati David sudah mengerti. Dia juga mengulurkan tangan dan berkata dengan wajah tanpa ekspresi, “David.”

Melihat keduanya berjabat tangan, Gerry diam-diam merasa senang tanpa sadar.

Perlu diketahui, tangan Surya terkenal sangat kuat. Dia pernah berjabat tangan dengan Surya satu kali dan jarinya hampir diremas putus. Sakitnya selama tiga hari setelah kejadian dan ini masih merupakan hasil belas kasihan dari Surya.

Kelihatannya orang kampung ini akan dipermalukan.

Ternyata benar. Tepat ketika tangan David dan Surya berjabat, David merasakan sebuah tenaga yang kuat datang menekan.

Kemudian terlihat ekspresi Surya yang penuh kelakar dan penantian.

Dia memang ingin mempermalukan David di depan Wulan. Akan lebih baik lagi jika membuat David kesakitan hingga meminta ampun padanya.

Namun, yang membuatnya kecewa adalah tidak peduli bagaimana dia menambah kekuatan di tangan, David tetap tampak tenang.

Orang aneh macam apa anak ini?

Surya berseru dalam hati.

Tak lama kemudian, senyum di wajahnya seketika membeku dan digantikan oleh rasa terkejut, kesakitan dan perputaran.

Dia menemukan bahwa tangan David bagaikan besi, kekuatan tangannya berbalik bereaksi ke tangannya sendiri.

Sakit, benar-benar sangat sakit!

Dia merasa tangannya hampir hancur diremas. Secara reflek dia ingin menarik kembali tangannya, tapi menemukan sama sekali tidak dapat digerakkan.

Melihat ekspresinya yang menahan kesakitan, David tersenyum manis dan berkata “Menejer Surya, kamu baik-baik saja? Kenapa mengeluarkan begitu banyak keringat?”

“Kamu……lepaskan tanganmu.” Surya hampir muntah darah dan mati-matian menggertakkan gigi.

“Bukankah ini kurang baik?”

David dengan wajah tulus berkata, “Aku merasa Menejer Surya seperti teman lama pada pandangan pertama. Orang yang memiliki kesamaan, berjabat tangan lebih lama juga tak masalah.”

Kesamaan kakekmu!

Surya sudah hampir menangis dan dengan wajah yang sangat masam berkata, “Lepaskan! Dasar anak haram! Cepat lepaskan tanganku!”

“David, apa yang kamu lakukan?” Gerry akhirnya menemukan kejanggalan dan buru-buru menegur.

“Karena Menejer Surya tidak bersedia bersalaman denganku lebih lama, maka ya sudahlah.” David tersenyum bercanda dan tiba-tiba melepaskan tenaga di tangannya.

“Bruk……”

Kelembaman yang besar membuat Surya mundur ke belakang beberapa langkah dan akhirnya terjatuh dengan keras.

Gerry buru-buru memapahnya, kemudian dengan marah berkata kepada Wulan, “Wulan, orang yang kamu bawa ini sungguh keterlaluan, dia bahkan mendorong Surya sampai jatuh.”

Wajah Wulan langsung berubah.

Bagaimana Surya bisa mengakui dirinya tidak sebaik David? Dia memaksakan sebuah senyuman kaku dan berkata, “Tidak apa-apa, bukan salahnya. Aku sendiril yang tidak hati-hati dan jatuh.”

“Sudahlah, waktu sudah tidak awal lagi. Kamu segera pergi wawancara saja. Ruang wawancara ada di lantai 5.”

David menjawab dengan “Oh” dan langsung berbali badan masuk ke dalam.

Surya menatap punggung David dengan dingin dan dengan tidak sudi berkata, “Dasar b*doh! Jika kamu bisa masuk ke dalam perusahaan, maka jangan panggil aku Surya!”

Yang lainnya tertawa terbahak-bahak mendengarnya.

Wulan hanya menampakkan ekspresi penantian. Seperti sedang melihat adegan David diusir keluar nantinya.

David baru saja keluar dari pintu lift lantai 5 dan sebuah nomor asing menelpon kemari, “Halo, apakah dengan Pak David?”

Di telepon sebelah sana adala seorang wanita. Suaranya jernih dan merdu, nada bicaranya sangat sopan.

“Kamu adalah……?” kata David tertegun.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Kawi Kelana
seru lanjut
goodnovel comment avatar
Koma Rusila
good novel
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1654

    Entah telah berapa lama waktu berlalu. David membuka matanya dan bangkit berdiri. Dia melirik mayat pria berpakaian abu-abu dan mengangkat pedang panjangnya.David merasakan energi spiritual di pusat energinya telah pulih sekitar tujuh hingga delapan bagian. Dia kemudian mengeluarkan bahan-bahan obat dan mulai meramu pil penyembuh.Meskipun tubuhnya mengalami luka parah, namun energi spiritual di pusat energinya tidak terlalu terpengaruh.David telah membuat tiga butir obat mujarab penyembuh luka dalam. Dia menelan satu butir, sementara dua butir lainnya disimpan di dalam tas dan siap digunakan jika diperlukan.Saat tengah malam, David terbangun. Dia memandang cahaya bulan di luar jendela, lalu mengenakan pakaiannya dengan hati-hati dan perlahan.David melihat rantai hitam di pergelangan tangannya, benda yang dia dapatkan dari pria berpakaian abu-abu.Jari-jari David mengelus rantai hitam itu. Rantai hitam itu membawa aura dingin yang menyeramkan dan begitu disentuh langsung terasa di

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1653

    “Puch!” Lengan kiri David langsung terputus dan darah segar berceceran di tanah.David menggenggam pedang dengan tangan kanannya dan dia berdiri di tempat. Entah berapa banyak tulangnya yang telah patah dan organ dalamnya pun mengalami kerusakan dalam berbagai tingkat.“Uhuk, uhuk .…” Dia membuka mulut dan terbatuk mengeluarkan beberapa teguk darah. Tetapi dia kembali menerjang ke depan tanpa ragu.Aura di tubuh David tetap begitu dahsyat dan mengerikan. Seperti orang yang kehilangan akal, dia menerjang ke arah pria berpakaian abu-abu di depannya sekali demi sekali.“Kau benar-benar tidak menyerah, ya!” Pria berpakaian abu-abu berbicara sambil tersenyum dingin dan menatap David, “Kalau begitu, aku akan mengantarmu dalam perjalanan terakhirmu!” Tatapan David tajam. Sayap kupu-kupu hitam di belakangnya mengepak. Kecepatannya sangat tinggi dan melesat seperti angin kencang yang melintas di depan mata pria berpakaian abu-abu.“Em?” Tubuh pria berpakaian abu-abu tiba-tiba menjadi kaku da

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1652

    Kedua mata David berkilau dengan cahaya. Kekuatan api petir bisa menghancurkan korosi dari racun tersebut, tapi kekuatan api petir juga akan banyak terkuras.“Pertaruhkan semuanya,” David membuat rencana di dalam hati. Dia mengangkat kepala, menatap pria berpakaian abu-abu. Matanya menampakkan cahaya tajam, tangannya membentuk segel dan api petir yang tak terhitung jumlahnya melesat ke arah serangga-serangga itu seperti naga api.Suara ledakan keras terdengar dan bola-bola api panas melahap serangga-serangga itu. David langsung melompat, menerjang masuk ke dalam jangkauan serangan pria berpakaian abu-abu. Pedang di tangannya menikam dan mengeluarkan bayangan pedang yang cepat dan elegan. Pria berpakaian abu-abu itu bereaksi dengan cepat. Dia langsung mundur untuk menghindari serangan David. Namun, dia tetap sedikit terlambat dan dadanya tertembus bayangan pedang.Dia mundur beberapa langkah berturut-turut dan wajahnya pucat. Tidak banyak darah yang mengalir dari tubuhnya. Namun, bagi

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1651

    Pria berpakaian abu-abu menatap tajam. Aura di tubuhnya terus melonjak dan energi spiritual yang dahsyat mengalir deras ke segala arah seperti gelombang pasang.Wajah David menampakkan ekspresi serius. Sosok tahap nirvana di depannya, keterampilannya jauh di atas dirinya dan dia sepenuhnya berada dalam posisi yang tidak menguntungkan.“Boom!” Pohon-pohon di sekitar bergoyang dengan ganas. Retakan-retakan menyebar dari segala penjuru menuju David.Ujung kaki David menghentak tanah dengan kuat. Setelah terdengar ledakan keras, tubuhnya melesat. Tangannya menggenggam pedang dengan erat. Cahaya-cahaya perak yang cemerlang menyelimuti seluruh tubuhnya dan aura yang tajam langsung mengarah ke pria berpakaian abu-abu.Tatapan pria berpakaian abu-abu semakin dingin. Namun, dia tidak mundur sedikit pun dan malah menghadapi serangan itu secara langsung!“Bam! Bam! Bam!” Dua sosok itu bertarung dengan kecepatan tinggi. Dalam sekejap, David dan pria berpakaian abu-abu telah bertarung dengan pulu

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1650

    “Murid?” Pupil mata David menyusut, “Jangan-jangan yang kau maksud adalah Moses?!”Pria berpakaian abu-abu tidak lagi berbicara. Tongkat di tangannya diketukkan ke tanah beberapa kali dan menghasilkan suara yang terdengar jelas.David mengatupkan bibirnya. Pria berpakaian abu-abu di hadapannya memiliki keterampilan yang dalam dan tak terduga. Jika benar-benar ingin menghadapinya, sama sekali tidak perlu menghabiskan banyak tenaga. Sebuah firasat buruk muncul dalam hatinya. Mungkin pria di depannya bukanlah musuhnya.Sudut bibir pria berpakaian abu-abu melengkung membentuk senyum aneh. Dia menatap David dan berkata, “Aku dengar, kau telah masuk ke tanah terlarang ... Tsk, tsk, kudengar keberuntunganmu cukup baik dan menemukan sebatang Rumput Spiritual Ungu. Tapi, nasibmu buruk karena bertemu denganku. Aku benar-benar ingin mencicipinya, hahaha!”Suara tawa liar pria berpakaian abu-abu menggema di dalam hutan lebat.“Rumput Spiritual Ungu?” David tercengang. Rumput Spiritual Ungu adalah

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1649

    Pria berjubah hitam menunjukkan ekspresi ketakutan. Dia ingin melarikan diri, tetapi dia tidak bisa melakukannya sama sekali.Pupilnya melebar dan cahaya keemasan di matanya membesar dengan cepat. Akhirnya, dengan satu suara ledakan, tubuh pria berjubah hitam terbelah dua oleh satu tebasan. Darah segar yang berbau amis tercurah ke tanah. Cairan darah berkumpul dan membentuk aliran dengan cepat, mewarnai tanah di sekitarnya. Jeritan memilukan menggema tidak berhenti terdengar untuk waktu yang lama.“Ting-tong ….” Tiba-tiba, terdengar suara lonceng yang nyaring. David menoleh ke arah sumber suara.“Ada apa dengan lonceng ini?” Tak jauh dari sana, terlihat sebuah lonceng tua tergantung di atas sebuah pohon tua, bergoyang seiring dengan angin bertiup dan suara berdenting terdengar di seluruh lembah.David mengernyitkan dahi. Dia melangkah berjalan ke arah lonceng itu.“Syuu!” Tiba-tiba, sebuah suara tajam yang memecah udara terdengar dengan keras. Dia memiringkan tubuh dan menghidar sec

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status