Share

Bab 12

#TUMBAL DARAH PERAWAN DAN MISTERI DESA KANIBAL

BAGIAN 12

Pak Pepeng, menengahi pertengkaran sengit di antara kami, "Jangan gegabah Juna, apa yang di katakan oleh Kinara ada benarnya. Saya juga tau, bagaimana rasanya kehilangan. Tidak ada, yang bisa di sesali semua sudah terjadi. Kalian harus segera meninggalkan Desa ini. Sebelum semuanya terlambat."

Aku hanya tertunduk lemas, tidak ada daya dan upaya lagi. "Saya hanya ingin memakamkan dia, secara layak Pak." hanya kalimat itu, yang terus keluar dari bibir ku. Rasa bersalah yang sering menghantui.

Lisa mendatangi kami, dengan wajah cemas. "Tias muntah darah," ujarnya dengan tangis sesegukan.

Kami segera menghampiri Tias, wajahnya pucat. Darah membanjiri lantai rumah panggung tersebut. Diantara bercak darah, aku seperti melihat benda kemilau hidup dan menggeliat. "Apa kalian meminum atau memakan apa yang mereka berikan?" tanya Pak Pepeng kepada Lisa.

Lisa mengangguk, "Hanya Tias yang mengonsumsi, saya sudah berulang kali mencegah. Untuk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status