Share

Bab 41

Setelah selesai berbincang-bincang, Maya pun pamit pulang bersama suaminya.

"Sekali lagi maaf ya, Mbak." Hanya itu yang dikatakan Maya sebab masih merasa tidak enak karena sudah membatalkan perjodohan.

"Gapapa, yang terpenting silaturahmi kita jangan sampai putus," ujar Hera dengan memberikan senyuman.

"Iya, Mbak. Itu pasti," ucap Maya membalas senyuman.

"Hati-hati di jalan ya," kata Hera sebelum kedua teman yang seharusnya menjadi besan masuk ke dalam mobil.

"Iya, terima kasih banyak untuk hari ini." Maya mulai melangkahkan kaki menjauh.

"Sama-sama." Hera kembali masuk ke dalam rumah, lalu menemui Nadira yang masih rebahan di kamarnya. Tidak banyak yang dikatakan wanita setengah paruh baya itu, selain meminta agar ikhlas dengan semua yang terjadi.

"Kamu harus ingat, Nad. Semua ini pasti ada hikmahnya, jadi kamu tidak perlu risau."

"Iya, Ma. Lagi pula Nadira mau fokus dengan kuliahku." Terlihat wajah Nadira masih terlihat biasa-biasa saja. Mungkin dia sudah benar-benar ikhlas dalam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status