Share

Rewind - 4

Keesokan harinya akhirnya aku berhasil juga menculik Sasha setelah sebelumnya dia sok sibuk dengan bilang ada meeting dadakan dengan klien.

Sasha ini teman mainku dari kecil. Hubungan kita sudah seperti keluarga, sangat dekat dan sudah saling mengenal luar dan dalam. Mungkin istilahnya, kalau salah satu diantara kita adalah laki - laki pasti kita sudah nikah.

Tempat makan pilihan andalan kita memang di restaurant Jepang ini. Favorit Ibu ratu alias Sasha. Kenapa dia kupanggil ibu ratu? Karena memang dia seperti layaknya ibu ratu. Apa yang dia inginkan harus dan harus ada, no matter what kecuali kalo ada gempa bumi, banjir dan bencana alam lainnya dan aku yang minta. Gak bisa bilang enggak tuh dia.

"Tetumbenan amat lo ngajakin gw makan siang? Ada apaan? Naik pangkat gantiin bu bos, lo?"

Aku mengaduk - aduk jus mangga di depanku sambil menggelengkan kepala sok misterius

"Terus kenapa? Biasanya nih ya, kalo lo mendadak ngajakin gw makan siang di restaurant favorit gw berarti ada sesuatu ama lo. Apaan?? Jangan nyuruh gw tebak - tebakan!"

Sasha ini salah satu makluk hidup di muka bumi yang tingkat ketidaksabarannya sekitar 145%, udah ngalah - ngalahin presentasi target bulanan gw.

"Sabaaarr, makan duluu aja, laper!"

Dengan muka keselnya dia ngunyah appetizer favorit dia, salmon skin. Aku masih dengan santainya seruput miso soup.

"Aahh, enak banget ya.. kenapa makanan disini tu gak pernah failed ya?"

Dibalas tatapan tajam Sasha dan disambung dengan kata - kata

"iya, gak sama suksesnya dengan lo nahan gak cerita ke gw ada apaan!"

"HAHAHAHAHA"

aku tertawa terbahak - bahak. Emang enak banget ngerjain temen kayak gini.

"Jadi gini......"

"permisi bu...ini sushi dan ramennya, pesanannya sudah lengkap semua ya bu?"

"Sudah, terima kasih."

Akhirnya kita pun makan dulu dengan lahapnya, entah karena aku laper banget atau apa tapi pasti kalo Sasha jelas karena dia pengen buru - buru mau denger cerita aku.

Akhirnya ludes bersih juga piring - piring di depan kita dan aku mulai membuka pembicaraan

"jadi gini Sas.."

Sasha menggeser dessert yang lagi dimakan lalu melipat tangan di meja.

"Kemarin pagi gw dipanggil bu bos..... Diaa... dilamar Sas."

Sasha menatapku lama banget, sampe aku risih sendiri.

"Apaan sih lo? Malah ngeliatin gw gitu"

"Iya, gw nunggu lo nangis.."

"Jahat banget jadi temen woy!"

Aku lempar dia pake tissue. Sasha ini selain sahabat baikku, dia juga saksi hidup atas apa yang terjadi di hidupku terutama dalam hal love life aku.

Jadi, beberapa tahun yang lalu di setelah lulus kuliah, temanku bernama Alonzo yang juga temannya Sasha yang saat itu sudah pacaran sama aku sekitar 5 tahun, tiba - tiba ngajak liburan ke Bali, katanya mau kasih aku kado ulang tahun dengan liburan ini. Aku seneng dan excited banget. Siapa coba yang gak excited diajak liburan ke Bali. Like a dream come true banget apalagi jaman itu aku belum bisa sesering sekarang bisa bulak - balik ke Bali kapanpun aku mau. Alonzo ternyata udah nyiapin semuanya. Dia udah nyusun semua rencana perjalanan di Bali sampai mau kemana aja dan ngapain aja. Rencananya kita akan liburan di Bali sekitar seminggu.

Segala peralatan dan perlengkapan buat di Bali mulai dari pakaian buat di pantai atau sekedar nongkrong di cafe - cafe pinggir pantai sampai sunblock aku siapin. Pokoknya gak kebayang banget deh rasanya saat itu gimana happynya aku. Membayangkan bisa berduaan sama kekasih hati sambil main air di pantai, liat sunset yang pasti indah banget.. aah gak sabar banget!

Akhirnya, hari keberangkatan tiba. Bali, here I come!! Sesampainya di Bali, kita sudah dijemput pakai mobil mewah dari hotel. Hotel kita letaknya di dalam area BTDC. Kata orang - orang itu adalah kawasan elit, karena isinya hotel bintang 5 semua.

Kita sangat menikmati hari - hari berdua di Bali, kita jalan - jalan ke Ubud, ke Kuta, ke Seminyak, ke Nusa Penida, Lembongan. 1 minggu rasanya kurang banget.

Nah, di hari terakhir sebelum besoknya kita kembali ke Jakarta, Alonzo bilang

"kamu harus dandan yang cantik ya malam ini, aku mau ngajak kamu candle light dinner di tempat yang pasti kamu bakal suka banget."

Aku pake baju terbaikku untuk dinner dan dandan secantik mungkin. Sesuai pesannya, dandan yang cantik malam ini.

Jam 6 sore, bel pintu kamarku berbunyi. Pasti dia, bantinku. Alonzo kelihatan beda banget dari biasanya. Dia pake jas, astagaaa...ganteng banget. Aku terdiam melihat dia.

"Yuk, biar gak telat.."

tangan aku dipegang dengan lembut menuju ke lokasi kita akan candle light dinner.

Lokasinya ada di pantai, di belakang hotel tempat kita menginap. Disana, aku melihat ada gazebo dengan kain putih tipis yang lembut ditiup angin pantai. Di dalamnya sudah ada 1 meja dan lilin serta 2 kursi yang sling berhadapan. Tidak ada cahaya lain, selain cahaya bulan dan lilin di meja dan di sekitar gazebo itu. Romantis sekali pikirku, jujur jantungku tidak karuan rasanya, apalagi ditambah ada taburan mawar putih di sepanjang jalan dari area hotel ke gazebo itu. Kusenggol lembut dia

"tumben romantis banget sih kamu.."

"kapan lagi.."

kata dia sambil tersenyum lembut melihatku dengan penuh cinta sambil menggenggam erat tanganku.

Kita duduk berhadapan, kemudian makanan dan minuman yang sudah disiapkan dikeluarkan, kemudian kita makan sambil bercerita dan tertawa. Selesai makan, dia mengajakku berjalan dipinggir pantai sambil melihat pantulan bulan di air laut. Indahnya tuh susah untuk diceritakan kembali.

Tiba - tiba di tengah perjalanan kami, dia berlutut di hadapanku dan mengeluarkan kotak kecil berpita dari kantong jasnya.

"OMG! Apa ini???"

Pikiranku kemana - mana. Dia buka kotaknya, dan ada cincin dengan diamond kecil diatasnya. Sangat simpel dan elegant. Cantik sekali. Tiba - tiba air mataku mengalir, tidak bisa aku tahan lagi. And I said,

"YES!"

Kami berpelukan lama sekali. Aku merasa jadi wanita paling bahagia di bumi.

Kami kembali ke hotel, dan entah datang darimana, semua keluargaku dan Sasha ada di sana sambil membawa bunga. Bahagiaku berlipat-lipat ganda rasanya.Beberapa menit yang lalu aku resmi menjadi calon istri Alonzo, kekasih hati yang aku sayang dan cintai, dan lebih lengkap lagi karena disana sudah ada keluargaku dan sahabatku yang menjadi saksi kebahagiaan aku.

Hidupku pasti berubah setelah ini, aku bahagia.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status