"Selamat tinggal Gana, berikan waktu yang banyak untuk Baby, dia besok mau pertandingan, jadi tolong kamu jangan mencari masalah sampai membuat konsentrasinya memudar."Keterangan Jose membuat Gana harus mengalah dulu, istrinya akan mengawali masa depannya. "Lebih baik aku matikan saja, kasihan juga kalau Victoria terganggu olehku."Gana yang berada di rumah sakit sedang mencemaskan kondisi Marcho, akhirnya Gana bisa berada di dekat anaknya yang dari tadi kritis. "Jose, ada apa?""Apanya? Kamu sudah selesai belajar loncat tinggi yang aku ajarkan?""Sudah, akhirnya aku bisa Jose, kamu harus lihat apa yang aku lakukan tadi.""Baik, perlihatkan itu padaku.""Siap, kamu harus ke tengah lagi."Tangan Victoria menarik lengan Jose, dia memperlihatkan jika permainannya bisa lebih bagus dari yang diperlihatkan Jose. "Kamu bisa lihat kan, Jose.""Yah, Aku rasa kamu akan menjadi tim inti yang masuk langsung untuk bertanding tahun ini," balas Jose meyakinkan. Victoria heboh dengan loncat-lonc
"Kita berangkat sekarang," kata Jose meraih tangan Victoria. "Ehhh, aku belum selesai makan... Ini masih terlalu pagi juga, apa kamu tidak mau habiskan makanan kamu yang masih tersisa sedikit?"Victoria merasa waktunya masih panjang, tetapi Jose mulai berbicara lagi. "Aku takut di jalan macet, kita harus jalan dan aku akan memberikan pemanasan sama dulu, kamu harus mau."Victoria menghela nafas, terpaksa harus mengikutinya, Jose memang sangat disiplin jika ini mengenai pertandingan. "Jose, apa kita akan melewati rumah Gana?""Untuk apa?""Aku hanya ingin melihat Marcho, aku rasa sudah pulang.""Aku tidak akan lewat sana, kita mencari jalan lain, kamu harus fokus dengan semuanya, aku tidak mau kamu sia-siakan perjuangan kamu selama ini.""Kamu melarang aku?"Victoria merasa jika Jose sudah merampas kebebasannya untuk bertemu dengan anaknya sendiri. "Jangan salah paham Baby, kamu harus ingat, tujuan utama kamu, Gana dan Marcho juga akan memahami itu, aku yakin."Victoria tidak bisa
"Gana, Jose. Kalian tidak bisa diam di depan Marcho? Anak sekecil ini seharusnya memiliki pikiran yang bersih dari masalah orang dewasa, jangan melibatkannya, aku mohon."Victoria menyadarkan keduanya yang masih merebutkan dirinya. "Baby, aku hanya ingin membela kamu dari laki-laki ini, aku rasa hari ini rusak karena kehadirannya.""Cukup Jose! Tadi aku sudah bilang kan, aku mau kalian berhenti bicara dan tidak berdebat lagi, aku mau membawa Marcho ke dalam mobil dulu, nanti kita bicara bertiga.""Baik, Baby Victor."Jose berharap kalau Victoria akan lebih memilih dirinya dan pulang tanpa memperdulikan Gana lagi. Sedangkan Gana yang bersikap santai mengikuti Victoria menuju mobil. "Victoria, aku mau bicara berdua saja.""Ok, tunggu dulu."Victoria sudah memasukkan Marcho ke dalam mobil, kini dia harus bersiap menghadapi pria dingin dan kaku yang sedang marah dan cemburu ini. "Kita berangkat!"Gana memerintah supir agar pergi dari tempat itu, membiarkan Jose di sana dengan harapan y
Jose membiarkan Gana pergi walaupun dirinya sudah terpukul beberapa kali dari tangan Gana padanya, Jose langsung masuk ingin melihat Victoria yang dari tadi sudah berteriak kencang sekali. "Ya, ampun Baby, dia seharusnya tidak seperti ini, mungkinkah aku harus membuatnya pingsan lagi? Rasanya tidak!"Jose tidak mau membuka pintu kamarnya, bagi dia, selama Victoria belum menurutinya agar menjauh dari Gana, maka sikapnya yang berubah drastis ini akan terus dia gunakan untuk mempertahankan keinginan dirinya memiliki Victoria. "Baby, kamu jangan harap bisa pergi dari rumah ini, karena aku tidak akan melepaskan kamu untuk Gana atau anak sambung mu itu."Jose berada tepat di depan kamar Victoria, masih terdengar suara teriakan wanita itu. "JOSE! JANGAN SAMPAI AKU MEMBENCI KAMU KARENA INI!"Victoria ingin Jose mendengarnya, walaupun di balik pintu Victoria merasakan kehadiran Jose tidak jauh darinya. Jose pergi dari sana, dia akan membiarkan Victoria terus berbicara sampai lelah dan akhi
Keberhasilan Gana membuat Victoria bersamanya, Marcho juga terlihat sangat bahagia dekat dengan ibu sambungnya itu. "Victoria, kita menginap di sini," ucapnya membuka pintu hotel yang sudah di reservasi terlebih dahulu. "Kita satu kamar?""Lalu? Apa kamu mau tidur di luar?!"Gana masuk lebih dulu, wanita itu hanya menahan rasa kesal atas jawaban Gana. "Huh, sabar Victoria, kamu jangan terpancing, sifatnya memang seperti itu, kamu harus santai," batin Victoria sedang memberikan semangat pada dirinya sendiri. Marcho cepat sekali tertidur, ada tempat tidur kecil yang Gana minta untuk Marcho sudah menjadi tempat tidur anak itu. "Aku atau kamu yang mau mandi duluan?""Heh? Man... di?""Iya, mau tidur tanpa membersihkan badan kamu? Apa kamu tidak mau ganti pakaian?"Lirikan mata Gana dari atas sampai bawah terlihat sinis dengan apa yang dikenakan Victoria. "Eh, benar juga. Kalau begitu aku duluan, kamu jangan ikut.""Siapa juga yang mau? Cepat masuk dan jangan lama-lama! Aku sudah ger
"Marcho di mana?"Pertanyaan itu dilayangkan untuk Victoria yang baru saja mengikuti Gana keluar dari kamar mandi. "Entah, aku juga baru keluar, kamu jangan tanya aku.""Eh, sudah jelas tadi aku membiarkan kamu berdua dengan Marcho, jangan bercanda sama aku, di mana kamu sembunyikan Marcho? Dia juga harus mandi dan beristirahat kembali.""Tenang Gana, aku pun bingung harus menjelaskan ini bagaimana, tapi tadi Marcho masih ada di sini, dan aku juga tidak tau dia di mana?"Victoria bingung, dia mencari ponselnya yang tadi ada di atas tempat tidur, tidak ada, begitu juga ponsel Gana yang dicari pria itu ternyata tidak ditemukan. "Serius kita di sini tanpa alat komunikasi agar bisa minta bantuan keluar? Gawat betul ini!"Gana mendengarkan istrinya dari tadi mengeluh tanpa berpikir solusi yang tepat, Gana melihat masih ada jendela hotel itu yang menjadi salah satu jalan untuk meminta bantuan. "Kamu mau keluar kan?""Yah, aku sangat mau keluar, memangnya gimana?"Victoria sangat ingin me
Cara Jose ini cukup ampuh agar membuat Victoria akan jauh dari Gana, dia juga punya kesempatan untuk lebih dekat. "Iya, sekarang aku menjadi pelatih utama untuk tim kalian, termasuk kamu, karena aku yakin kamu bisa menjadi ketua tim, maka kamu diperlakukan khusus.""Mungkinkah aku bisa menolak?""Tidak mungkin!""Pemaksaan status dan nama kampus.""Begitu rupanya, kamu mau apa? Mau menggagalkan mimpi kamu selama ini?""Bukan begitu, tapi aku rasa ini sangat kebetulan."Jose masuk ke dalam mobilnya, begitu juga Victoria yang ikut ke dalam mobil Jose, cara itu sudah membuat wanita seperti Victoria tidak bisa berkutik dan menolaknya lagi. "Lalu apa?""Aku hanya tidak mau urusan pribadi dilibatkan sama pertandingan ini, dan kamu sepertinya menyalahgunakan semua ini.""Semua orang ingin dilatih sama aku, predikat aku bagus, prestasi aku seluruh dunia mengetahuinya, bukankah itu bisa kamu manfaatkan? Apa kamu tidak mau dilatih olehku?""Mau, kamu tau kan dari dulu idola aku itu kamu, tapi
Dalam renungan Jose yang ada di dalam kamarnya, dia tidak luput membayangkan kebahagiaannya di masa yang akan datang bersama dengan Victoria. "Baby, kamu adalah waktu yang akan datang untuk aku kelak, mungkin Gana hanya menjadi suami masa kini yang tidak lama melepaskan kamu, tapi aku, akan selamanya ada untuk kamu, percayalah."Setelah berucap, barulah Jose memejamkan matanya yang sangat kantuk itu. Di pagi harinya, Victoria sudah bangun lebih dulu daripada Jose, wanita itu terlihat bugar setelah mandi, dia paham kalau pintu kamarnya sudah dikunci oleh Jose. "Percuma aku kabur atau teriak, yang terpenting nanti aku harus ke kampus, latihan jauh lebih penting, kampus juga meminta Jose untuk melatih aku, mungkin memang aku harus lebih fokus dulu ke permainan ini."Victoria tidak memaksa dirinya harus berada di sisi Gana pada saat ini, tetapi dia melihat bayangan seseorang dari jendela kamar tersebut. "Eh, tadi itu apa?"Victoria merasakan pergerakan manusia di sana, tetapi tidak ad