Share

Chapter 2

Siang  ini Karina duduk dengan muka merengut, plus mata sembab, dengan bibir menekuk ke bawah dia mulai menggumpat kecil setiap kali melihat wajah Mike.

Dari bangun pagi sampai sekarang dia tidak berhenti menangis sehingga Mike terpaksa membujuknya yang sedang ngambek seperti bayi koala.

“Mr. Andrew ingin bertemu dengan anda tuan“ ucap pak Joe seketaris Mike.

Mike melirik sekilas dan berguman sebagai jawaban, pak Joe yang melihat langsung mengerti dan segaa pergi dari ruangan meninggalkan dua sosok yang masih saling pandang.

Menghela nafas, mike melirik sosok yang sedang cemberut di atas kursi seperti anak kecil atau bayi koala dimata Mike.

“Hei, ingin susu?”

Gelengan kecil menjadi jawaban atas pertanyaannya, Mike membelai lembut punggung milik Karina dengan lembut.

“Apa kamu ingin jalan-jalan?,“ dan berhasil, mahluk koala itu langsung saja mendongak sambil mengangguk kecil sebagai jawaban.

“Ok, kalau begitu kita akan pergi“ Mike berdiri untuk menarik Karina  kedalam kamar, dia harus membawa Karina untuk mengganti baju. Mereka tidak bisa   keluar dengan baju tidur  milik aneh Karina.

.

.

póli omíchlis, Mall

Karina terus saja berteriak heboh dan kagum melihat gedung besar, ditempat ini banyak menyediakan makanan dan  baju. Bahkan mereka juga menyediakan mainan yang sangat keren, ada juga beberapa perlengkapan yang selama ini dia tidak pernah melihatnya

“Elsa jangan lari“ ucap mike khawatir saat melihat anak ini sudah lompat-lompat seperti orang hutan.

Karina hanya berguman kecil sebagai jawaban dan langsung lari heboh saat melihat es krim, mungkin dia tahu selama ini  jika benda itu adalah es krim dikota bawah. Tapi yang membuanya kagum ternyata es krim disini memiliki banyak rasa dan bentuk hingga membuat shok.

“Mike aku ingin itu" adunya, menunjuk es krim vanilla.

Mike mendengus, dengan santai  menyuruh pengawalnya untuk membeli es krim vanilla. Karina dengan tenang menjilati es krim miliknya, sesekali memekik karena rasanya yang manis.

Mike hanya bisa menarik tangan bocah ini untuk dibawa ke salon, dia akan sangat lelah hari ini untuk menjaga Karina dari sifat noraknya.

.

.

HSf.Salon

“Aku ingin rambut dan juga penampilannya dirubah dengan baik“

Setelahnya mike duduk sambil melihat handphone dengan mata bosan. 3 jam berlalu, Karina keluar dengan muka cemberut miliknya.

Mike menyambut dengan senyuman kecil, membawanya untuk keluar dari sana. Mike juga harus menyewa orang untuk membawa boneka yang sangat besar milik Karina, beberapa pengunjung menatap kagum pada rombongan mike yang terlihat sangat berkelas! Orang kaya memang berbeda.

.

.

Mansion Mike

Berputar dengan pelan ke kiri-kanan, Karina terus melihat penampilan dirinya yang sudah rapi. Tapi entah kenapa terkesan sedikit imut baginya, ini bukan seperti dirinya yang dikenal dan kenapa dia malah terlihat imut? Bukan cantik atau elegan.

“Apa ini tidak aneh?“

Mike datang membawa satu gelas susu, memberikannya kepada Karina.

“ Kenapa kau selalu memberiku susu?“ protes, tapi tetap saja dengan lahap meminumnya.

Mike membelai pipi gembul milik Karina yang semakin subur, mike heran kenapa dia tidak bertambah gemuk? Kalau iya itu hanya sedikit saja. Padahal anak ini makannya sangat banyak dan juga suka mengemil, apa semua itu pindah ke pipi gemuknya.

“Mike apa aku harus ikut acara ini?" ucapnya dengan wajah memelas

Mike tersenyum, membelai pipi gembil Karina dengan lembut,

“Tentu sayang, lagian ini adalah pestamu dan disana kamu akan bertemu dengan banyak orang baru" Mike berguman di atas kepala Karina.

Karina hanya diam dengan wajah semakin merengut, dia benar-benar tidak ingin bertemu dengan orang asing.

"Malam ini akan menyenangkan sayang“

“Mike apa kau pernah mendengar dunia bawah?“

Mike menatap datar,

“Dunia sampah maksudmu“

Seketika hati Karina mencelos mendengar jawaban dari mulut mike, apakah mike sangat memandang rendah mereka yang berada dikota bawah? Ini membuatnya tidak nyaman dan merasa sedih.

“Bukan sampah, aku bahkan dari dunia ba"

“Elsa mari kita siap-siap sekarang, ok“ ucap mike memotong ucapan Karina

Hanya bisa mengangguk kecil, berjalan mengikuti mike dari belakang dengan patuh.

"Karina nanti jangan bertingkah aneh“ ucap mike sambil mencubit pipi bulat Karina, mike tertawa saat melihat wajah masamnya

.

.

Flashback On

Seorang gadis sedang berlari terburu-buru, bahkan dia sama sekali tidak peduli dengan pandangan orang sekitar yang terus menatap dan mencibir penampilannya yang seperti gembel.

Bau busuk  aneh tercium dengan jelas saat dia berlalu di hadapan mereka, karena sosok itu sama sekali belum mandi selama tiga hari sehingga semua orang menutup hidung mereka dengan kesal.

“Hoel, mereka juga sama baunya sepertiku“ bisiknya marah.

Póli omíchlis sekarang sangatlah kacau, sekarang semua orang berusaha untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Sekarang bahkan semua orang rela harus melakukan apa saja demi bertahan hidup di  póli omíchlis.

Tapi bagi mereka yang hidup di dunia bawah seperti dirinya bisa apa, kecuali mencari makanan di tempat pembuangan dan mengemis kepada mereka yang lewat dari kota atas.

Di kota bawah tidak mudah mencari pekerjaan apalagi mengandalkan kemampuan! Mereka hanya bisa merendah untuk bertahan hidup.

Gadis kurus berhenti disebuah gedung tiga lantai, bahkan dia bisa melihat orang-orang selain dirinya yang sedang mengantri disini dengan kesal.

Sepertinya dia sedikit terlambat karena sudah mulai ramai orang yang mengantri untuk meminta makanan g****s.

“Apa yang kau lihat manis?" ucap pria dengan perut buncit.

Gadis dengan rambut hitam  hanya bisa menggeleng takut sambil tertunduk takut, pria besar ini sungguh membuatnya takut.

“Apa kau seorang pekerja melayani?“ ucapnya remeh.

Tapi gadis ini hanya bisa menggeleng takut dan lebih memilih menatap kakinya yang tidak memakai alas kaki, mungkin lebih baik daripada orang aneh ini pikirnya.

Tertawa kencang “Sayang sekali, padahal kau masih muda dan seharusnya bisa memanfaatkan tubuhmu itu“ ucapnya remeh dan kemballi melihat ke arah depan.

Setelah mengantri lebih dari 3 jam sang gadis bisa terseyum lega, menerima bingkisan kecil di tangannya dengan bahagia sambil berjalan pulang kerumah.

“Namamu?“ tanya petugas sombong.

“Karina Cristopher“ ucapnya lembut sambil tersenyum manis.

.

.

Sebuah tempat rongsokan atau bisa dibilang tempat pembuangan sampah, melihat sekitar yang penuh barang bekas dan bau busuk yang sangat menyengat hinga membuat orang jijik. Bahkan tempat ini tidak layak untuk disebut tempat tinggal, tapi bagi Karina ini sudah cukup nyaman.

“Kau kesana lagi?“ ketus seorang gadis cantik.

Karina tersenyum manis sambil membuka bingkisan yang didapatkannya dengan bahagia.

“Sudah kubilang ikutlah ke kota atas bersamaku“ ucap Bella dengan nads kesal.

Menaikkan satu alis, “dan menjual tubuhmu, tidak terimakasih Bella“

Gadis cantik yang dipanggil Bella hanya bisa tersenyum kecut,

“Itu lebih baik dari pada kau harus memakan ini semua, kau tahu jika ini sudah kadarluasa makanya mereka memberinya dengan percuma kepada kita! Mereka  tidak peduli efek yang akan terjadi jika kita memakannya“ gumannya lirih.

“Benar, tapi setidaknya bisa mengisi perutku yang kosong ini Bella" terseyum lembut, "Aku bahkan belum makan dari kemarin dan itu sangat menyebalkan“  Memakan roti yang sudah pasti mengeluarkan bau yang sangat tidak sedap.

Bella membuang nafas,

“Bukankah itu lebih baik daripada harus menjual diri disini dan dibayar dengan murah, ikutlah  denganku kesana Karina"

Dia hanya ingin temannya tidak menderita disini sendirian, andai saja anak ini tidak keras kepala.

"Selama ini kau beruntung bisa menghindar dari mereka, bagaimana jika kau tertangkap dan dijual“

Karina terdiam, sebenarnya dia tahu jika hidup disini tidak sepenuhnya menguntungkan baginya. Apalagi dia harus bisa menghindar dari bajingan bernama John.

“Bella aku masih mau disini“ ucapnya final.

.

.

4 bulan kemudian

Karina sedang mengais makanan yang baru saja dibuang oleh mobil besar, sudah 25 tahun dia hidup seperti ini sehingga membuatnya terbiasa dengan bau busuk sampah yang sangat menyengat. Bahkan dia sekarang sedang berebutan dengan orang-orang untuk mencari barang yang bisa digunakan untuk sehari-hari.

Setelah mendapat baju bekas dan kebutuhan lainnya Karina mulai pergi dari sana untuk menuju tempat pemandian umum yang disediakan preman disini, tempat pemandian hanya ada satu sehingga lagi-lagi dia harus mengantri panjang untuk sekedar mandi selama dua menit saja.

Setelah lama mengantri akhirnya dia bisa masuk untuk mandi dengan nyaman, waktu yang mendesak dan air yang sering habis menjadi ketakutan setiap orang yang tinggal disini.

Setelah selesai mandi Karina langsung menyusun barang yang di dapatkan ke dalam rumah miliknya, walau hanya sebuah kotak TV berukuran besar yang didapatkan dua bulan lalu dengan berebut sama orang lain setidaknya itu lebih baik daripada tidak ada sama sekali.

“Banyak juga hari ini“ gumannya senang, mungkin hari ini adalah keberuntungan baginya.

“LARI ADA BAJINGAN JOHN DISINI!"

Suara  teriakan orang-orang langsung  membuatnya panik, berlari kencang bersama yang lainnya. Karina tidak mau tertangkap oleh anak buah John dan berakhir ditangan bajingan itu.

Semua orang sudah berlari dengan panik tanpa memikirkan barang mereka, John terkenal sebagai penjahat bawah yang paling kejam dan suka menculik wanita sama anak kecil untuk menjadi budaknya.

“Bawa mereka padaku“ ucap John menyeringai.

.

.

House, John

Karina terduduk dengan lemas disebuah kamar kotor dan sempit, mungkin hari ini adalah kesialan terbesar bagi dirinya.

Dia tidak tahu bagaimana bisa dia tertangkap dengan mudahnya oleh anak buah John sehingga sekarang dia hanya bisa menangis pelan sambil memeluk dirinya sendiri.

Seorang pria masuk dengan senyuman sinis,

“Oh...lihat anak tikusku ini sedang menangis“ ucap John remeh.

Mencengkram kuat pipi milik Karina untuk memaksanya menatap dirinya, terkekeh pelan sambil membelai halus pipi Karina, “Manis, coba lihat apakah kau dan tubuhmu ini semanis wajahmu“ mengabaikan Karina yang semakin panik sambil terisak dan meronta kuat.

John terus mencium bibir Karina tanpa ampun, tangan bejatnya terus menggerayangi tubuh kecil itu dan memasukannya ke dalam kaos jelek yang dikenakan Karina sambil terseyum licik.

Karina berusaha melepaskan diri dari cengkraman John, tenaganya yang kecil kalah besar dari John yang sangat kuat saat memeluknya.

John menurunkan ciumannya menuju leher mulus milik Karina untuk memberi tanda disana, rasa manis dari tubuh gadis muda ini membuatnya tersenyum dengan puas. Saat John menjauhkan wajahnya dari Karina dan berniat ingin mengoyak baju kaos yang dikenakan Karina tanpa diduga dia mendapatkan gigitan yang sangat kuat di lehernya hingga membuat John mengeram kesakitan.

hal itu dimanfaatkan Karina untuk segera berlari keluar dari ruangan terkutuk itu secepatnya, beberapa orang berlari saat mendengar suara teriakan John dari dalam ruangan.

“CEPAT CARI TIKUS ITU DAN BAWA DIA KEHADAPANKU! AGGhhhkk“ sambil memegang lehernya yang terluka

Anak buah John langsung berlari keluar dengan cepat bisa mengejar Karina.

.

.

Karina terus berlari tanpa tujuan, sesekali menyeka air  matanya yang terus mengalir. Perasaan semakin takut saat dia mengingat kejadian beberapa saat yang lalu, sangat mengerikan untuk diingat kembali.

Saat ini dia hanya bisa terduduk dibawah pohon besar di hutan, Karina sama sekali tidak tahu sekarang ada dimana? Tapi dia juga tidak ingin kembali pulang karena takut ketangkap kedua kalinya. Sekarang dia bahkan bingung harus berbuat apa.

“Hiks.....hiks..papa aku sangat ttakutt“ menangis kencang.

Karina kembali berlari saat mendengar suara langkah kaki mendekatinya.

.

.

Satu jam lebih sudah Karina berlari menghindari anak buah John yang masih setia mengejarnya, Karina yang sangat takut tanpa berpikir panjang lari ke atas bukit tanpa memikirkan bahaya yang akan membuatnya terluka. Rasa takut membuatnya menjadi lebih berani untuk bertindak dalam menyelamatkan diri dari anak buah John.

“larilah! tikus kecil hahaha“

Tanpa sadar dia terus berlari dan berhenti ketika melihat jalan buntu,

“Coba lihat bocah iu hahaha sekarang, kau tidak bisa berlari lagi“ Mereka semua tertawa.

“Bagaimana jika kita memakainya dulu sebelum dibawa kepada bos“ Ucap salah satu dari mereka.

“Iide bagus"

Mereka mulai berjalan mendekati Karina yang sudah ketakutan.

“Kalian, jangan berani mendekat!“ Teriaknya panik.

“Benarkah sayang, kami hanya ingin bermain sebentar saja denganmu jadi jangan marah atau apa kau mau kami langsung membawamu kepada bos kami sayang?” Jawabnya remeh, mereka semua kembali tertawa.

Karina sendiri sudah pasrah jika dia memang harus melompat dan mati, setidaknya lebih baik daripada menyerahkan diri kepada para bajingan ini.

“Ayo sayang! kau benar ingin melompat?“

Dengan keberanian yang cukup kuat, Karina memaksakan untuk tersenyum sambil melihat para bajingan di hadapannya.

“Lebih baik bukan, aku lebih baik mati disini daripada harus dibawa bajingan seperti kalian” Ucapnya santai.

Dengan perlahan menjatuhkan dirinya ke dalam jurang yang sangat dalam, tubuh kurusnya jatuh dengan ringan didalam jurang tanpa ada beban. Karina berpikir jika dia akan segera bertemu dengan papanya nanti disana.

Para anak buah John panik ketika melihat Karina melompat, mereka berusaha untuk mencegahnya tapi semua sia-sia saat melihat tubuh kecil itu jatuh ke dalam jurang tanpa terlihat lagi.

“Kurasa dia tidak akan selamat“ Sambil menatap kebawah horor.

“Sayang sekali, padahal aku ingin mencicipi tubuhnya itu cih!“

Mereka semua tertawa tanpa penyesalan dan meninggalkan tempat kejadian.

.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status