Share

Dua Puluh Dua

Kondisi Ibu Takumi berangsur-angsur membaik. Setelah dengan terpaksa Takumi mengiyakan ucapan Ibunya, kalau dia akan kembali bersama dengan Sakurai. Waktu itu memang tidak ada pilihan lain selain setuju. Jika Takumi menolak, Ibunya juga akan menolak untuk sembuh.

Musim gugur pertama di tahun ini yang seharusnya menyenangkan malah menjadi menyebalkan. Ia bertanya-tanya, bagimana ya kabar dari gadis itu?

"Ibu jadi pergi ke Kuil Tenryu-ji?" tanya Takumi sekali lagi.

"Tentu saja. Kenapa memang?" Ibunya malah balik bertanya.

"Jarak Kuil itu kan jauh dari Kyushu, nanti kalau Okaasan sakit lagi bagaimana?"

"Kau ini. Lagipula kita tidak akan berangkat berdua saja," kata Ibunya.

"Siapa yang akan ikut lagi? Fujiyama-san? Tetangga kita?" tebak Takumi, karena Ibunya itu memang dekat sekali dengan Fujimaya, tetangga sebelah rumahnya.

"Bukan! Yang ikut nanti itu Sakurai."

Nama itu lagi. Selalu nama itu yang Ibunya sebut.

Karena tak mau berdebat, Takumi mem
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status