Share

Bab 12

Selamat membaca!

*****

Malam itu setelah dikejutkan dengan suara pekikan keras nan misterius, kami memutuskan tidur, karena besok akan menyusuri kota, mencari alamat yang diberikan oleh Ustaz Amir.

Kembali berjuang untuk kesembuhan Ratna. Namun, sesuatu yang begitu mengejutkan terjadi menjelang subuh.

Saat bangun Ratna mengeluh gatal pada kakinya, setelah shalat subuh pun dia tak lagi duduk di sajadah, memilih bangkit, melepas terburu mukenanya.

Hingga pagi menjelang dia tidak bisa melakukan rutinitasnya, kedua tangan istriku itu sibuk menggaruk kedua kakinya.

"Kakimu kenapa sih, Dek?" tanyaku mendekat, Ratna tak menjawab dia malah menangis saking pegal tangannya menggaruk, tetapi rasa gatal itu sepertinya enggan hilang.

"Perih, Bang. Gatal sekali," keluhnya di sela tangis, aku yang dilanda khawatir langsung menghentikan aksi menggaruk dengan menahan kedua tangannya.

Betapa terkejutnya saat mendapati kaki istriku dalam kondisi mengenaskan.

punggung kakinya muncul bintik kemerahan, g
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status