Share

S2~189

“Maaf, Pak Anwar, tapi ada sedikit kabar yang nggak mengenakkan dan harus saya sampaikan.”

Siang hari itu, Raga datang seorang diri ke rumah sakit tanpa ditemani Lintang. Karena Mana mendadak rewel dan tidak mau melepaskan diri dari Lintang, maka Raga dengan terpaksa menjenguk Anwar seorang diri, di hari libur seperti sekarang.

Berhubung kondisi Anwar juga semakin membaik, maka Raga akhirnya berani untuk menyampaikan evaluasi sementara, yang sudah dapatkan selama dua minggu berada di Media Kita. Sebelumnya, Raga juga sudah meminta izin pada Indri terlebih dahulu, agar tidak ada salah paham dan prasangka di antara mereka.

Anwar mengangguk pelan. Kali ini, ia sudah pasrah dengan semua keputusan yang diambil Raga untuk perusahaannya. Anwar sadar, kondisinya tidak lagi seperti dulu. Ia tidak bisa berpikir terlalu berat, mengingat kesehatannya yang bisa saja menurun tiba-tiba. “Silakan.”

“Maaf, tapi kita memang belum bisa mempercayakan Media Kita dengan Biya.” Entah kemana perginya Biya. P
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (13)
goodnovel comment avatar
Bintang ponsel
dasar intan maksa pdhl dah diblg dri dlu safir tu brengsek, dia aja yg bodoh trs klo mau safir tu cinta sma kmu sabar lah ambil hatinya jgn kasi tubuh kmu dlu makanya laki2 tu gk ada rasa penasaran nya lagi krn kmu trlalu murah tan, jgn bawel sukur dah baek safirnya
goodnovel comment avatar
Suherni 123
tuh kan si safir dari dulu tuh cuma manfaatin si intan,,, intan nya aja yg baper,lebay dan bucin
goodnovel comment avatar
Siti Juli
mba beb up lagi atuh
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status