Share

5

Author: Ilyasacello
last update Last Updated: 2022-01-07 14:01:49

#VIDEO_SYUR_SUAMIKU

#PART_5

"Mbak Rumi?" Aku kaget saat melihatnya berada tepat di depan kamar hotel tempat aku menginap.

Bodoh memang, aku menginap di hotel yang sama saat dulu aku bertengkar dengan mas Hamdan. Hotel yang cukup jauh jaraknya dan aku selalu suka fasilitas hotel ini. Tentu saja mbak Rumi tahu aku ke tempat ini saat sedang mencari ketenangan. 

"Mbak boleh masuk, ya, San?" pintanya, sembari nyelonong masuk. Tanpa menunggu jawaban dariku. 

Aku menutup pintu, lalu mengikuti mantan kaka iparku yang sudah terlebih dahulu duduk di ranjang tempat aku tidur. 

"Ada perlu apa mbak kesini?" ucapku, sembari mengambil minuman dingin di kulkas kecil yang menjadi fasilitas hotel ini. 

"San, kamu jangan cerai sama Hamdan," ucapnya, tanpa memikirkan perasaanku. 

Aku menghela nafas panjang. 

"Sudahlah mbak, jodohku dengan mas Hamdan hanya sampai disini," ucapku, tanpa melihat ke arahnya. 

"Hamdan itu hanya masuk perangkat Rosa," jelas mba Rumi. 

"Apapun alasannya mbak, mereka sudah berhubungan. Dan aku tidak akan pernah bisa berbagi tubuh mas Hamdan dengan siapapun!" tegasku.

"Sekarang Hamdan dan Rosa di penjara tapi, mungkin mereka akan keluar lebih cepat karena orang tua Rosa dan Hamdan membayar jaminan," ujar mbak Rumi. 

Aku berdiri di sebelah jendela dan menatap jalanan dari atas gedung hotel ini. Langit mendung menandakan hujan akan turun siang itu. 

"Biarkan aku menenangkan hatiku mbak, tolong hargai perasaanku," jelasku lagi, tanpa menoleh. 

"Baiklah." Mbak Rumi bangkit lalu beranjak pergi. 

Aku biarkan ia pergi tanpa menahannya. Aku tahu, mbak Rumi sebenarnya wanita yang tegar. Ia memang pernah mengalami hal yang sama denganku, suaminya berselingkuh. Namun, ia memilih untuk memaafkannya. 

Alasannya karena anak-anak tapi, untuk aku yang masih belum di karuniai anak, aku memilih untuk menyerah dan pergi. Aku tak ingin memaafkan kesalahan yang sesungguhnya tidak bisa aku maafkan. Aku tidak mau, bersama dengan seseorang yang telah mengkhianati janji. Meski karena alasan terjebak atau apapun itu. 

Bagiku, jika saja ia berkomitmen dengan hatinya. Ia tak akan melakukan hal sejauh itu. Kini, aku tengah berusaha menata kembali hati dan hidupku. 

Bohong memang, jika aku katakan aku sudah membenci mas Hamdan. Hati kecilku masih sangat mencintai dia. Apalagi jika aku mengingat betapa berat perjuangan kami dulu bisa bersama. 

Akhirnya, aku harus menyadari. Cinta bukan satu-satunya alasan untuk tetap bertahan. Bukan aku sok jual mahal atau terlalu mengagungkan gengsi, hanya saja harga diri bagiku adalah nomor satu. 

Saat tubuhnya tersentuh wanita lain, tanpa sadar ia telah menginjak harga diriku. Dan aku benar-benar tidak sudi lagi untuk kembali. 

Jika mas Hamdan minta maaf, sesungguhnya aku bisa memaafkan tapi, jika ia meminta aku untuk kembali. Itu hal yang mustahil. 

Dari jendela kamar di lantai tiga puluh hotel ini, aku melihat rintik hujan membasahi kota. Mungkin alampun turut berduka atas nasibku. 

Aku kembali ke rencana awalku untuk bersiap menuju toko perhiasan. Setelah semua siap aku langsung menuju toko perhiasan yang sudah biasa aku kunjungi. 

Beberapa karyawan memang terlihat heran, karena aku menjual semua perhiasan pemberian mas Hamdan. Namun, beberapa ada yang terdengar berbisik membicarakan video mas Hamdan yang tengah viral tersebut. Aku segera menyelesaikan jual beli di toko perhiasan tersebut. Setelah semua beres, aku pergi ke bank untuk membuat rekening baru. 

Sebelumnya aku ambil semua uang di rekening lama untuk di masukan ke rekening baru, antisipasi saja jika mas Hamdan nantinya akan memblokir rekening milikku.

Dalam perjalanan ke hotel tempat aku menginap, aku melewati kantor tempat mas Hamdan bekerja. Di sebelah kantor terdapat hotel yang selama ini menjadi saksi bisu perjalanan zinah suami dan sahabatku. 

Aku menahan nafas sejenak, mengusap genangan air mata yang hampir jatuh menetes ke pipiku. 

Tak di sangka, aku belum bisa sepenuhnya melupakan mas Hamdan. Kemarin aku begitu tegar di hadapan semua orang tapi, nyatanya hari ini aku begitu rapuh saat mengingat semuanya. 

Bagaimana pun aku tetap wanita yang memiliki perasaan. Hatiku tetap sakit saat mengingat kembali semua kejadian yang menimpa ku. 

Segera aku menepis rasa gundah dalam hatiku, kemudian aku berpikir kembali untuk membeli sebuah apartmen. Dulu, aku punya seorang teman yang bekerja di bagian property apartmen. Namanya Rama, Segera aku cari nomor Rama di kontak ponselku. 

Nomornya masih aku simpan, meski sedikit ragu karena Rama pernah terlibat cinta segitiga dengan aku dan mas Hamdan. 

Aku masih ingat, dulu Rama pria yang baik. Yang selalu bisa membuat aku tersenyum saat aku tengah di rundung masalah. Saat ayah dan ibuku mengalami kecelakaan, Rama sempat menemani aku dan menguatkan hatiku. 

Namun, entah mengapa. Ia justru membantu mas Hamdan untuk mendekati aku. Entahlah, aku tidak ingin mengingat hal itu lagi. 

Perlahan aku ketik pesan dari aplikasi berwarna hijau itu. 

[Rama, ada waktu gak? Aku mau cari apartmen] 

Terkirim. 

Aku menunggu jawaban dari nya, meski centang biru masih belum nampak di aplikasi chatt milikku. Aku pikir, mungkin ia sibuk dengan pekerjaannya. Hingga aku memutuskan untuk pulang ke hotel tempat aku menginap. Setidaknya nanti Rama mungkin akan membalas pesanku. 

Saat sampai di kamar hotel, aku melihat kembali gawai yang masih tersimpan dalam tas. Ternyata satu notifikasi pesan dari Rama. 

[Baiklah, besok jam sebelas siang, di Cafe kesukaan kamu] 

[Ok!] 

Aku balas singkat pesan dari Rama. Mengejutkan, ia bahkan masih ingat Cafe kesukaanku setelah hampir dua tahun kami tidak bertemu. Semoga tidak ada perasaan canggung saat bertemu dengan dia nanti. 

🌸 🌸 🌸 🌸

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
itu rmh kenapa kmu tinggal kenapa kmu keluar dr rmh itu .kenapa g kmu usir Hamdan aja Sinta .jadi kmu g susah2 cari apartemen .biar Hamdan cari rmh lagi .
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • VIDEO SYUR SUAMIKU   #49

    #VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_49Aku masih berusaha mencari cara agar bisa terlepas dari Rosa.Darah mengucur dari bagian dada Rosa. Namun, ia masih berjalan terseok-seok mencari ku. Aku benar-benar tak menyangka, Rosa bisa senekat ini. "Kamu lihat, tidak ada satupun orang yang bisa menolongmu!" teriak Rosa.Aku terus bersembunyi di balik meja. Namun, hatiku bergemuruh menahan emosi."Kamu tahu, aku yang membantu Ridho kabur dan menyiapkan mobil untuk menabrak Rama, suamimu yang bodoh itu!" Rosa terus meracau, hingga akhirnya aku tak mampu lagi menahan rasa sakit. Selama ini, aku mengira Rama mengalami kecelakaan biasa tapi, ternyata Rosa membuka segalanya.Rima, ia masih meringis menahan rasa sakit. Sedangkan Farhan, ia masih terkapar gak berdaya."Satu botol obat bius ternyata bisa melumpuhkan semua orang di ruangan ini!" Rosa tertawa puas, sembari melihat sekeliling. "Tidak, aku tak akan membiarkan Rosa merenggut semuanya dariku untuk kedua kalinya. Kali ini, Rosa dan Ridho tak bol

  • VIDEO SYUR SUAMIKU   #48

    #VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_48"Kalau bukan karena Rama, mungkin aku bukan seorang polisi."Pandangannya beralih ke kaca jendela besar disamping gedung. Ia menghela nafasnya, "Aku pernah berharap, merayakan semuanya dan memberikan segala yang aku miliki untuk nya, Namun Tuhan lebih menyayangi dia," ucapnya lembut."Sedekat itu kah hubungan persahabatan kalian?" tanyaku penasaran."Awalnya tidak tapi, akhirnya kami bersahabat dekat karena perbedaan di antara kami," ungkap Farhan.Aku mengernyitkan alis, masih berusaha memahami apa yang di ucapkan Farhan."Aku hanya seorang murid yang beruntung bisa sekolah di Amerika San, sesungguhnya menjadi polisi jelas bukan keinginanku," terangnya.Aku tetap diam, menyimak apa yang Farhan tuturkan. "Aku seperti paus terdampar kala itu, dan Rama adalah dewa penolong untukku." Farhan tersenyum mengingat hal itu."Sudah ayok makan, aku laper!" cetusnya.Meski Farhan sosok yang lucu dan terkadang menyebalkan tapi, aku tahu. Ia adalah seseorang yang tak

  • VIDEO SYUR SUAMIKU   #47

    #VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_47"Calon suami kamu San?" tanya Mas Hamdan.Aku gugup bukan main saat Mas Hamdan menanyakan hal tersebut, bagaimana aku bisa menjawab pertanyaannya? jika aku saja tak tahu siapa dia."Yuk! kamu ada meeting kan?" potong Farhan.Farhan menggandeng tanganku dan segera membawaku pergi menjauh dari Mas Hamdan. Aku pun masih tak mengerti dengan apa yang di lakukan Farhan."Ok, aku beri satu menit untuk mendengar penjelasan mu!" jelasku."Tidak ada penjelasan, aku harus melindungi kamu dari beberapa orang yang mungkin akan membuat kamu celaka," jawabnya datar."Masuklah," imbuhnya sembari membuka pintu mobil."Tapi, tidak dengan cara seperti itu!" tegasku sembari menghentikan taksi.Aku masuk taksi, meski Farhan berusaha menahan ku. Namun, aku merasa memiliki hak untuk menolak apa yang ia lakukan."San ... Santi!" panggil Farhan seraya mengejar langkahku.Aku memang butuh perlindungan tapi, bukan berarti dia bisa seenaknya berbuat seperti itu padaku. Aku benar-bena

  • VIDEO SYUR SUAMIKU   #46

    #VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_46Malam ini, seperti biasa aku lalui dengan ungkapan rinduku pada suamiku yang telah tenang di surga Allah.Aku buka lagi beberapa album foto pernikahan kami dulu. Senyum itu, senyum yang selalu menggetarkan hatiku dan mampu menerobos masuk ke dalam ingatanku selalu.Gaun cantik dan jas yang berpadu dengan kebahagiaan. Kami sungguh bahagia kala itu. Tak sadar, aku tersenyum sendiri melihat semua kenangan yang pernah aku lalui bersamanya.Meski ia telah pergi, aku tahu, ia selalu hidup dalam hatiku. Bahkan, foto pernikahan kami masih aku pajang di tembok kamar. Satu foto kembali membuatku trenyuh, foto ekspresi saat Rama mengucapkan ijab kabul sehidup semati denganku. Wajahnya begitu tegang tapi, sangat bahagia.'Hey, kamu ... aku rindu ....' bisikku sembari mengelus foto dalam album tersebut.'Mas, kamu tahu kan, aku tak pernah bisa menggantikan posisi kamu dalam hatiku. Namun, ibu malah berusaha mendekatkan aku dengan sahabatmu dulu,' curhatku.Aku berusah

  • VIDEO SYUR SUAMIKU   #45

    #VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_45Farhan menyuruhku masuk kedalam mobil lebih dulu agar bisa memangku Rama dengan baik. Setelahnya ia segera mengemudikan mobilnya.Jika saja Farhan bukan seorang polisi, mungkin aku tidak akan pernah mau di antar pulang. Bagaimanapun aku masih merasa trauma dekat dengan seorang pria.Lagipula, aku masih belum siap membuka pintu hatiku untuk siapapun. Hatiku terasa sudah habis untuk Rama dan Rama junior. Tak ada lagi ruang untuk siapapun di hatiku."Ayahnya Rama kerja?" tanya Farha tiba-tiba, membuat aku sedikit gugup."Sudah di surga," jawabku sembari tersenyum."Oh, maaf," pinta Farhan.Aku kembali tersenyum dan mencium kening Rama."Tapi, dia selalu hidup di hati kami berdua," bisikku.Farhan pun tersenyum mendengar ucapanku. Sepertinya ia tahu jika aku sangat mencintai suamiku.Hening. Suasana seketika begitu hening. Aku tak berani membuka percakapan terlebih dahulu, dan mungkin Farhan pun sungkan untuk memulainya.Hingga di ujung gang, Farhan meminta pe

  • VIDEO SYUR SUAMIKU   #44

    #VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_44"Ibu .... !" panggilku sembari terus mengetuk pintu rumah."Dimana Rama?" tanyaku saat ibu sudah membuka pintu."Bukankah Rama di sekolah?" jawab Ibu.Bagaimana mungkin? bukankah Rosa bilang kalau Rama pulang cepat hari ini?."Bagaimana Bu?" tanya seorang polisi yang ikut bersamaku ke rumah.Aku segera pergi menuju sekolah, masih di kawal oleh beberapa polisi karena rasa takut dalam diriku.Sampai di sekolah, aku terus berlari. Mencari Rama di kelasnya, dan ternyata tidak ada Rama di dalam kelas. Air mata bahkan terus mengalir dari kedua mataku.Rasa takut akan semua hal yang ada di pikiran membuatku semakin panik. Bagiamana jika Ridho sampai lebih dulu dan membawa Raka pergi. "Ibu ....!" Suara Rama terdengar nyaring di telingaku.Aku berlari menuju putra kecilku tanpa perduli banyaknya polisi yang ada di tempat kejadian. Segera aku peluk tubuh mungil Rama. Aku menciumi seluruh bagian wajahnya."San, kamu harus lebih berhati-hati," ucap Mas Hamdan yang ti

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status