Home / Fantasi / VR Sky Impact / 2. Permainan pertama

Share

2. Permainan pertama

Author: WTP
last update Last Updated: 2025-09-17 23:16:07

"Wahh dimana ini?", "dimana kita?", semua orang bertanya-tanya.

"Kak!", seru Fini menghampiri Fani.

"Kakak pakai nama asli nggak?", bisik Fini.

"Enggak, aku pakai nama akun Sky World kemarin kok", jawab Fani.

"Sama dong, syukurlah", Fini tersenyum tenang.

Semua pemain memulai obrolan mereka masing-masing, ada yang bertemu teman kerja, teman sekolah bahkan ada yang bertemu keluarga seperti sepupu atau ipar.

"Banyak ya orang-orang yang bermain di hari pertama rilis", Fani melihat sekelilingnya.

Langit perlahan mulai gelap tertutup awan, semua orang bingung saling melihat satu sama lain karena pandangan mereka mulai pendek.

"Ini kenapa?", "kok jadi gelap gini?", "pandangan kita jadi pendek sekali", "apa akan terjadi sesuatu?", semua orang mulai bertanya-tanya apa akan terjadi sesuatu.

"Kak Lala lihat itu", Fini menunjuk ke arah langit karena tiba-tiba awan terbelah mengeluarkan cahaya dan seseorang di tengahnya.

"Selamat datang di kota Suci A semuanya, perkenalkan saya Sky yang memimpin permainan ini", awan pun perlahan mulai menjauh dan terlihat seorang wanita memiliki sayap putih dan tongkat sihir berwarna emas bersinar dengan banyak berlian melayang diatas tongkatnya.

"Dia ya nona Sky", "dia yang namanya Sky", "cantik sekali nona Sky", kesan pertama orang-orang melihat Sky.

"Pertama saya ucapkan terimakasih untuk semuanya yang telah ada di sini. Total yang bergabung ada enam ratus ribu delapan puluh orang dari seluruh dunia, permainan ini akan terdiri dari lima belas lantai. Dari lantai satu sampai sepuluh, di setiap lantainya kalian harus mengalahkan lima bos labirin besar dari banyak labirin besar yang tersedia untuk mendapatkan koin khusus menuju lantai selanjutnya. Setelah kalian masuk lantai ke sebelas aturannya akan diberitahu saat kalian sampai disana, untuk hadiah setelah menyelesaikan lima belas lantai akan mendapatkan lima ratus miliyar rupiah dan koin atau item yang telah kalian kumpulkan selama permainan juga bisa di uangkan. Permainan ini tidak bisa di jeda, kalian tidak bisa keluar dari permainan ini dengan alasan apa pun...",

"Jadi bagaimana kami bisa keluar dari sini?", tanya seorang pria memotong ucapan dewi Sky, Fani melihat kearah sumber suara yang ada di belakangnya.

"Kak Eja Urap?, yutuber streamer terkenal dari indonesia kan?", tanya Fani, hanya dibalas senyuman saja oleh Eja.

Beberapa orang mencoba membuka panel akun mereka masing-masing untuk mencoba log out dari permainan yang telah mereka masuki.

"Yang benar saja ini, kita benar-benar tidak bisa keluar permainan", ucap seorang wanita di samping Fini dan beberapa orang yang mencobanya terlihat panik karena tidak bisa keluar permainan dengan cara biasa.

"Cara kalian keluar dari permainan ini cuma ada dua, pertama menang dari lantai lima belas dan memenangkan hadiahnya atau kalah dari permainan tetapi sebelum keluar kalian harus bayar denda minimal sebesar hadiah kemenangan, atau mungkin sesuai dengan kesepakatan di luar permainan setelah kalian kalah dengan cara apa pun itu di permainan ini", lanjut Sky.

"Kamu gila?, kami harus membayar sebesar itu untuk keluar permainan?, cepat keluarkan kami dari sini!!", seorang pria yang memakai kapak berteriak yang membuat mayoritas orang lainnya ikut bersuara ingin dikembalikan ke dunia nyata.

"Kalau orang biasa seperti kita yang hanya pegawai korporat ini sulit untuk membayarnya, terpaksa kita coba dulu", ucap pria di depan Fani dan Fini.

"Iya terpaksa kita harus bertahan sampai akhir", jawab wanita di sebelahnya.

"Tenang saja, kalian telah diberikan kostum berserta ear phone atau head phone wireless yang sudah ada di telinga kalian untuk menerjemahkan bahasa pemain lain ke bahasa kalian, senjata yang kalian miliki dan juga skill untuk bertarung. Semua bisa di upgrade, untuk skill kalian bisa upgrade dengan cara saat kalian naik level kalian bisa upgrade satu skill. Jika ingin skill lain dalam satu elemen kalian bisa kalahkan labirin kecil, menengah atau pun besar untuk mendapatkannya. Kalau kalian ingin skill diluar dari elemen kalian ataupun skill spesial, kalian harus memakan buah skill yang bisa kalian cari di guild dagang dan itu buah yang cukup langka dengan harga paling murah sepuluh koin emas. Untuk mata uang disini yang paling rendah adalah koin tembaga, satu koin tembaga senilai dua puluh ribu rupiah. Lebih tinggi lagi ada koin perak, satu koin perak sama dengan sepuluh koin tembaga. Lebih tinggi lagi ada koin emas, satu koinnya senilai sepuluh koin perak dan paling tinggi yaitu koin platinum yang nilainya dua belas koin emas", Sky.

"Berarti buah skill itu harganya dua ratus juta rupiah, mahal banget", ucap salah satu wanita.

"Iya itu kemahalan", "pemerasan itu namanya", "anjirr kita terasa ditipu", ucap beberapa orang protes.

"Untuk permainan pertama, kalian akan menyelamatkan Kota Suci A dari serangan moster dan meminimalisir korban penduduk kota. Boleh sendiri maupun berkelompok, waktunya sepuluh jam dari sekarang!", Sky tidak melanjutkan respon pemain dan berubah menjadi partikel kecil kemudian menghilang.

"Tolong!!!", "tolong ada moster!!", "tolong kami!", teriak penduduk kota dari gerbang masuk kota berlari menuju lingkungan istana dan melalui pohon titik kumpul para pemain.

"Tolong!", ucap wanita salah satu penduduk dengan tubuh gemetar memegang kaki Fani.

"Iya bu, kami akan menolong kalian. Semuanya masuk ke lingkungan istana melalui gerbang itu", tunjuk Fani.

"Terimakasih nona", wanita itu berusaha semaksimal mungkin untuk berlari.

"Ayo semuanya serbu!!!", teriak salah satu peserta dan yang lainnya ikut bergerak menyerang.

Fani dan Fini hanya terdiam di tempat sambil melihat suasana, Eja Urap langsung mencari tiang listrik terdekat lalu memanjatnya.

"Kak Lala jangan terlalu maju, kalau aku lengah tolong bantuan serangannya kak", Fini berlari ikut menyerang.

"Oh iya speed dia kan tinggi, wajar jadinya cepat bener", Fani mencoba mendekat dengan lari sebisanya.

"Thunder shock", Fini menancapkan dua kudoknya ke serigala berbulu domba di depannya langsung tumbang berubah jadi partikel kecil dan mengeluarkan item.

"Eh ada batu merah dan bulu wol putih", Fini baru mau mengambilnya langsung melayang masuk ke dirinya.

Fini langsung melihat panel statusnya, naik level dua dan item tadi masuk ke status tas itemnya. "Sepertinya cuma bisa menampung lima jenis puluh item saja, tinggal empat delapan lagi", batin Fini, tanpa sadar ada monster gorila punggung duri mengayunkan tangannya ke samping. Fini langsung terlempar menuju arah Fani.

"Prisai air setengah lingkaran", Fani langsung membuat jurusnya menjadi matras untuk Fini.

Blukkkk, "auchhh", teriak Fini.

"Kamu nggak apa Lili?", tanya Fani.

"Nggak apa kak tapi HP ku berkurang lima", jawab Fini.

"In", ucap Fani dan Fini masuk di area lingkaran jurusnya.

"Kak kalau kita kalahkan monsternya kita bisa dapat item dan bisa level up, tapi batas item kita cuma bisa menampung total lima puluh doang kak", jelas Fini.

Gorila punggung duri tadi mendekat dan menyerang prisai Fani. "Gimana kak?", tanya Fini.

Fani menancapkan tongkat sihirnya di celah susunan batu lantai sebelahnya, Fani menyatukan dua lengannya dengan telapak tangan mengarah ke gorila punggung duri yang berusaha menghancurkan prisai air Fani. Ditengah telapak tangan Fani keluar titik api kecil kemudian membesar, "bola api, out", seru Fani. Gorila itu terbakar dan terjatuh lalu berubah menjadi partikel kecil, jatuh batu warna kuning melayang masuk ke Fani.

"Iya benar", ucap Fani.

"Oke kak, aku lanjut lagi", Fini keluar melalui lubang dari penyerangan gorila tadi.

"Close", ucap Fani, prisai air Fani menutup kembali.

Fani mengambil tongkatnya lagi perlahan berlari semampunya karena lari Fani seperti jalan cepat. Fani melihat panel statusnya naik level dua dan bisa upgrade skill satu kali. Fani meningkatkan kemampuan prisai airnya, supaya dia bisa berjalan di pertarungan dengan lebih aman.

Ada beberapa juga yang serupa dengan Fani, berjalan perlahan menuju medan perang moster diluar dinding tembok kota.

"Astaga banyak banget", Fani kaget karena ada satu monster gorila dan dua goblin menyerang prisainya. Untung saja prisai airnya tidak hancur karena kekuatan serangan mereka masih lebih kecil dari kekuatan prisai Fani.

Blukkkk Blukkk Blukk, brunggg. Tiba-tiba gorila yang menyerangnya jatuh terlentang, Fani menoleh kemana itemnya melayang dan ternyata Eja Urap menolongnya, dia berdiri di atas dinding perbatasan kota.

Fani menancapkan kembali tongkat sihirnya, tangannya membentangkan dengan talapak tangan ke arah dua goblin sisi kiri dan kanan Fani "bola api, out", seru Fani, kedua goblin ukuran sedikit lebih kecil dari gorila tadi timbang. Fani mendapatkan dua batu warna hijau.

Banyak pemain yang menunjukkan kemampuannya, baik kekuatan fisik yang mereka punya dari dunia nyata sampai strategi yang mereka terapkan. Ada yang sebagai tim dadakan maupun individu seperti Fani dan Fini, walaupun mereka kembar tapi mereka melawan monster dengan strategi masing-masing tanpa melupakan kalau mereka adalah saudara kembar yang terkadang sesekali saling tolong-menolong.

Tidak terasa hari sudah menjelang sore, pertarungan tinggal menyisakan beberapa jam terakhir. Banyak monster besar berukuran tiga kali sampai lima kali dari tinggi pemain berdatangan, itu membuat para pemain kesulitan untuk mengalahkannya, bahkan banyak pemain yang kalah karena kehabisan stamina, salah strategi sampai dijebak sebagai tumbal oleh pemain lain.

"Hiaaaaa", teriak Fini menancapkan kedua kudok nya ke punggung king goblin secara berulang, king goblin mencoba melepaskan dengan mencoba memukul Fini di panggung nya dengan tongkat kayu besar yang dibawanya. Dengan cepat Fini melompat dan meninggalkan dua kudoknya di punggung king goblin,

Bukkkk, pukulan keras memukul kudok Fini menembus tubuh king goblin.

Brukkk, king goblin terjatuh lalu menghilang. Batu hijau ukuran sedang dan tongkat pemukul goblin masuk dalam tas item Fini.

"Staminaku hanya bisa mengeluarkan satu jurus elemen petir lagi, pertarungan tersisa satu jam lagi, tas itemku juga sudah full, harus bagaimana ini?", batin Fini bingung.

Fini berlari menuju Fani berada, "kak aku mau masuk", teriak Fini.

"In", ucap Fani. "Close", Fani menutup kembali setelah Fini masuk.

"Wah prisainya lebih besar dari yang tadi", Fini heran.

"Sekarang kan sudah level tujuh",

"Level kakak berapa sekarang?",

"Sepuluh",

"Berarti bola api kakak level empat?",

"Iya, bola api, out, bola api, close", dua kali serangan beruntun Fani mengalahkan old king goblin yang berwarna hitam legam. Batu hitam berukuran sedang dan tongkat kayu berduri masuk dalam tas item Fani

"Stamina ku habis kak, waktu masih tiga puluh lima menit lagi. Level up masih setengah lagi, paling bisa keluarin thunder shock sekali lagi", keluh Fini.

"Sama, aku juga ini Lili, staminaku cuma bisa menahan bentuk prisai air ini, kamu level berapa sekarang?",

"Level empat belas kak", jawab Fini

"Kamu enak udah level empat belas, aku masih level sepuluh, hikkss", balas Fani.

Semua orang sudah mulai mundur kembali ke kota karena kehabisan stamina, ada yang tertangkap dan jadi bahan makanan moster. Hanya tersisa para pengguna prisai air yang masih di medan pertempuran untuk mengalihkan beberapa monster tersisa. Para pemegang senjata ketapel dan tulup tiup yang berdiri di tembok perbatasan kota hanya bisa melihat sisa pertempuran karena kehabisan amunisi dan sisa stamina mereka yang tinggal sedikit tidak bisa untuk menggunakan skill kembali, jika stamina mereka sampai nol maka mereka akan pingsan dan bisa jadi makanan monster.

Ada seorang pria menggunakan satu pedang panjang yang berlari menuju Fani dan Fini dengan menggeret pedangnya di kejar dua monster old king goblin, "kak itu ada player lain", Fini menunjuk seorang yang sedang berlari.

"In", ucap Fani membuka sedikit untuk satu orang tersebut.

"Ayo!!, cepat masuk sini", teriak mereka berdua.

Fini dengan cepat berlari lalu mendorong pria tersebut masuk ke dalam prisai Fani.

"Close", prisai tertutup kembali.

"Ehhh, kamu kan MR. Beat kan?, yutoper yang subscriber terbanyak di dunia", tanya Fani.

"Iya ya mirip", balas Fini.

"Iya benar, kenalkan namaku Beat, terimakasih telah menolongku",

Blukkk Blukkk Blukkk, dua old king goblin menyerang beruntun.

"Oh tidak, serangan mereka bersamaan sama dengan daya tahan prisai ku", Fani mulai khawatir.

"Ditahan kak tinggal satu menit lagi", pinta Fini yang mulai mengeluarkan kedua kudoknya dan mengalirinya dengan listrik.

"Tapi susah Lili, makin tidak stabil prisainya", Fani tetap menahannya walaupun staminanya terus berkurang.

"Sepuluh, sembilan delapan tujuh enam...", Fani hitung mundur dan posisi old king goblin didepan Fini sedang mengangkat kedua tangannya untuk melakukan serangan dengan tongkatnya.

"Sekarang kak!", seru Fini.

"Out", terbuka lubang mengarah ke old king goblin di depan Fini. Dengan cepat Fini melempar kedua kudoknya yang telah dialiri listrik sebelumnya.

"Thunder shock", kedua kudok Fini menancap di dada dan satunya tepat di arah jantungnya. Dia tersengat lalu terjatuh.

"Aduhh nggak tahan", setengah prisai yang melindungi Fini dan Beat dilapisi ke arah old king goblin yang tersisa.

"Ledakan prisai air", prisai yg dua lapis di depan old king goblin meledak dan menyerangnya seperti ratusan tombak sampai dia terjatuh.

"Baiklah waktu habis", ucap Sky.

Ada beberapa pemilik prisai air yang tidak bisa bertahan bersama pemain lainnya di dalam, langsung menjadi makanan old king goblin dan menjadi daging potong oleh monster Jotun dengan kapaknya yang besar, tubuh mereka lima kali lebih besar dari para pemain.

Semua pemain dan monster yang tersisa menghilang, sisa para pemain kembali ke titik awal pertemuan.

"Selamat, kalian yang berhasil selesai pada permainan pertama berjumlah lima ratus ribu pemain. Untuk permainan kedua silakan buat tim minimal dua orang terlebih dahulu", pinta Sky.

"Sudah pasti dong kita berdua", ucap Fini memeluk kakaknya.

"Ayo kita satu tim", "ada yang mau satu tim denganku?", "teman harusnya satu tim iya kan?", semua orang sangat ramai mencari anggota timnya.

"sebagai informasi, yang tidak mendapatkan tim akan di anggap kalah dan tidak bisa lanjut ke permainan selanjutnya...", Sky.

"Apa? Yang benar saja!", teriak mayoritas pemain tidak terima karena tidak mau gugur hanya gara-gara tidak mendapatkan tim.

Sky membentangkan tangannya, keluar dua puluh lima portal mengelilingi sisa pemain dengan tulisan satu alfabet di atasnya.

"Setelah selesai mendapatkan tim silakan pilih kota tempat awal kalian memulai lantai satu ini. Terdapat dua puluh enam kota, dari kota A yang kita berada sekarang sampai kota Z. Dari semua kota ini, terdapat lima kota besar yaitu Kota Suci A, Kota Logam E, Kota Dermaga I, Kota Hijau O dan Kota Mawar U, sisanya adalah kota berkembang. Jika tidak mau ke kota lain silakan yang pilih Kota Suci A untuk mendaftarkan tim kalian ke guild petualang, yang pilih kota lain bisa juga daftarkan tim kalian di guild petualangan kota tersebut. Untuk naik ke lantai dua silakan ambil misi labirin besar di guild petualang, selamat berpertualang", Sky berubah menjadi partikel kecil lalu menghilang.

"Lili kita ambil Kota Dermaga I saja", usul Fani.

"Boleh kak, ayo!", seru Fini.

Mereka berdua berjalan perlahan karena Fini mengimbangi jalannya Fani menuju portal yang bertuliskan I diatasnya lalu memasukinya.

.

.

.

To be continue

.

Haii semua, terima kasih sudah membaca ceritaku ini. Maaf kalau kata-katanya berantakan, aku masih pemula nulisnya hehe. Kalau ada kritik secara tulisan atau menyemangati silakan di kolom komentar, jangan lupa tinggalkan vote love-nya juga. Dan aku juga berterima kasih kepada silent reader yang telah membaca cerita ini. Sampai jumpa di chapter selanjutnya 😊

(Publish Date : Wednesday, September 17, 2025 at 22:17)

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • VR Sky Impact   33. Labirin rank S (tiga)

    Kurang lebih tiga puluh menit mereka memulihkan HP dengan skill water heal Fani, mereka telah siap untuk melanjutkan perjalanan di lantai dua labirin. Dengan mengabaikan item daging burung gagak, mereka melanjutkan dengan hampir bersamaan mengeluarkan ampul berwarna biru terang dari tas item mereka masing-masing kemudian mematahkan bagian ujungnya. Isi possion mereka keluar dan menguap memasuki tubuh yang membukanya berserta wadah ampulnya juga, memulihkan bar stamina mereka berempat menjadi penuh kembali. berbeda dari yang lain, Fani telah mematahkan dua ampul stamina karena membantu yang lainnya mengisi HP dengan water heal nya untuk menghemat penggunaan ampul possion HP mereka miliki. "oke, ayo kita lanjut lagi", ajak Fini. "ayo!", balas yang lainnya kompak. Mereka berempat berjalan terus masuk ke dalam mejelajahi labirin, perjalan mereka telah berlangsung selama lima belas menit dengan berjalan kaki tanpa ada halangan di depan mereka. "sudah lima belas menit kita berjalan tap

  • VR Sky Impact   32. Labirin rank S (dua)

    Langkah pertama mereka menginjak lantai dua pada labirin yang mereka jelajahi, tiba-tiba muncul satu garis bercahaya berwarna merah pada tengah-tengah lantai dari tempat mereka berdiri sampai lurus kedepan tidak tahu kemana karena sangat awal bagi mereka baru saja masuk ke lantai dua labirin untuk mengetahui itu."apa aku mengaktifkan sesuatu disini?", tanya Fini bingung dan penasaran karena ia pertama sekali menyentuhkan kakinya ke lantai dua bersama yang lain yang hanya memiliki selisih satu detik saja.Cahaya berwarna merah itu perlahan menghilang, "kamu sih asal aja masuk", tuduh Hana bercanda."kan kita hanya selisih satu detik aja, bjir", ucap Fini mendengus kesal pada Hana."bercanda, bercanda", ucap Hana tersenyum.Tidak lama, muncul seratus lima puluh burung gagak hitam yang menyerang mereka secara bergantian dengan mematuk dengan paruhnya dan mencakar kuku kakinya. Satu kali serangan burung gagak ke mereka mengurangi 2 poin HP mereka."banyak sekali mereka, sangat sulit untu

  • VR Sky Impact   31. Labirin rank S (satu)

    Flash back on Nita memberikan kedua kartu ke mereka di meja resipsionis, "ini kartu kalian, labirin ini sudah pernah di ekplorasi oleh ketua guild kita, jadi telah di modifikasi olehnya dan saat kita melawan bos labirin bisa bersamaan sampai tiga tim atau maksimal sepuluh orang. Tidak seperti labirin yang baru atau unknow yang belum mbak cherry jelajahi yang harus per tim saja yang bisa masuk untuk melawan bosnya", ucap Nita. "... dan satu lagi, pintu masuknya itu berada di dasar tebing batu berbentuk gua besar sebagai pintu masuknya", lanjut Nita. Flash back off "jadi ini ya pintu masuknya", ucap Fini saat mereka berempat telah sampai di sebuah gua besar di dasar tebing tidak jauh dari kota X yang telah hancur di event sebelumnya. Flash back on "labirin ini terdiri dari tujuh belas lantai kebawah sebelum bertemu bos labirin yaitu burung Fionix es yang bisa mengeluarkan berbagai skill elemen es, jadi berhati-hatilah", ucap Nita memberitahu. Flash back off "ayo kita mas

  • VR Sky Impact   30. Misi labirin kedua-

    Hari ini adalah pagi yang cukup mendung, matahari sedang terhalang oleh awan yang tidak kunjung berpindah dari atas kota Dermaga I. Fani, Fini, Hana dan Enya sudah berada didepan pintu guild petualang untuk mengambil misi labirin untuk mencukupi satu koin putih lagi untuk mereka berempat naik ke lantai dua. Fini membuka pintu guild dengan mendorongnya, semua orang tiba-tiba melihat kearah mereka. "selamat datang, eh?,... kalian Gemini dan Black Summer kan?", sambut seorang perempuan dengan name tag di dadanya bernama Nita. Mereka berempat hanya membalasnya dengan anggukan kompak perlahan. "wah benar mereka orangnya", "jadi mereka yang peringkat satu dan dua melawan cumi kraken", "katanya mereka menang PVP melawan White Tiger kemarin, sampai ketua timnya mati dan anggotanya tidak punya apa-apa lagi bahkan senjatanya diambil", "jangan macam-macam untuk melakukan PVP sama mereka kalau kita tidak mau seperti White Tiger", ucapan beberapa orang di dalam gedung guild petualang. "baiklah,

  • VR Sky Impact   29. Skill dari buah skill

    Mereka kembali ke ruang virtual reality utama tanpa Brown ketua tim White Tiger karena kalah dalam PVP melawan Enya, yang menyerah kembali dalam keadaan pingsan di tempat mereka berdiri sebelum masuk. Semua senjata dan item mereka telah diambil oleh Fani dan kawan-kawan, termasuk koin putih khusus mereka yang sudah dari awal diambil oleh Enya saat mengalahkan Brown. "akhirnya selesai, ayo kita ke hotelmu Nica", ajak Fini mulai berjalan lebih dahulu menuju Nort Hotel. "iya iya", balas Hana berjalan mengikuti Fini diikuti oleh Fani dan Enya. "tapi ini sudah malam Li", ucap Fani mengingatkan adiknya. "sudah kita makan buah skill kita kembali kok kak", jawab Fini santai. "oke oke", Fani mengikuti apa yang adiknya lakukan. Sesampainya mereka di kamar hotel Hana dan Enya, suasana terasa sangat melelahkan setelah PVP melawan White Tiger. Hana dan Fini duduk diatas pinggir kasur Hana, Enya dan Fani duduk diatas pinggir kasur Enya. mereka berempat saling berhadapan. "bagaimana? kita mak

  • VR Sky Impact   28. PVP (Lala & Lili vs Rolo)

    "masih saja kamu tidak mau keluar dari prisai ini?, baiklah, rasakan ini", Rolo mengeluarkan kapak keduanya kemudian mematahkan gagangnya menjadi dua dan menempel di samping gagang utamanya.Kedua gagang kapaknya digabungkan, Rolo mulai mengalirkan listrik ke kapaknya. Ia melompat cukup tinggi, "rasakan ini, bumerang thunder shock", Rolo melempar kapaknya dengan tangan kirinya membuat kapak tersebut berputar sangat cepat dan dipenuhi listrik menuju prisai air Fani.'tringgg, crittt crittt', Fini menahan putaran kapak Rolo dengan kudok listriknya."Li!", seru Fani kaget kalau adiknya yang menahan serangan itu."aku nggak apa-apa kok kak, te....", belum selesai Fini menjawab.'darrrr', karena gesekan besi dan listrik mereka terjadi ledakan yang membuat Fini terdorong sampai menabrak prisai air Fani dan Kapak Rolo kembali padanya.'blubb blubb', "kamu nggak apa-apa Li?", tanya Fani khawatir melihat tubuh Fini menjadi hitam semua dan HP nya berkurang menjadi 26%.Rolo melihat ke arah Gary

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status