Karena pengunduran diri General Manager Departemen Pemasaran sebelumnya, sekarang Ny. Emilia harus mengurus departemen ini karena memang beliau menjabat sebagai Wakil Presiden Bidang Pemasaran. Setidaknya sampai Viona menemukan general manager baru untuk mengisi posisi itu.Walaupun Emilia mempunyai level yang sama dengan Viona sebagai Wakil Presiden, namun ia tahu kalau Viona mempunyai pengaruh yang lebih kuat di perusahaan. Belum lagi, Viona adalah orang kepercayaan Charles William.Emilia memulai perkenalan Presiden Counterbrand yang baru. Ia sengaja mempersingkatnya karena tak ingin mengulangi apa yang pernah dilakukan Viona saat memperkenalkan Victor kepada para pejabat perusahaan di pertemuan sebelumnya.Tetap pada akhirnya, dia hanya bisa memberi tahu soal nama, dan tentang visi Victor untuk Counterbrand secara umum.Tapi kemudian, Victor menghentikannya dengan menawarkan tempat duduk, dan kemudian berbisik padanya.“Bolehkah aku meminta waktu sejenak untuk mengatakan sesuatu p
Sarah terkejut saat mengetahui bos barunya sudah mengetahui nama lengkapnya. Dia mengalihkan perhatiannya ke Nancy dengan tatapan kesal, curiga bahwa Nancy telah menceritakan segalanya tentang dirinya kepada presiden baru ini. “Sarah Campbell?” Victor memanggilnya lagi untuk mengalihkan memancing perhatiannya. “Ah? Aku, benar-benar sangat menyesal, Tuan Presiden. Aku seharusnya tidak menendang Anda keluar dari lift. Seharusnya aku mengajukan diri untuk keluar dari lift sebelumnya,” jawab Sarah. “Apakah itu jawabanmu?” Victor bertanya. “Ya!” Sarah menegaskan. “Baiklah. Tapi coba lihat sekarang. Kita memiliki kursi terbatas di ruangan ini, dan itulah batas meja dalam pertemuan ini. Ada dua orang yang berdiri di sini dan hanya tersisa satu kursi kosong. Apakah kamu juga ingin mengajukan diri untuk meninggalkan ruangan?” Victor bertanya. “Maaf, Pak?” Sarah terkejut dengan wajah melongo setelah mendengar permintaan tersebut. Tapi Victor tidak mengatakan sepatah kata pun setelah itu.
Nancy tidak membayangkan bakal ikut dalam pertemuan itu. Apalagi sekarang diangkat menjadi manajer menggantikan Abigail. Dia mulai meragukan dirinya sendiri, apakah dia mampu menjawab kepercayaan yang diberikan Victor padanya atau tidak.Victor sudah memahami sedikit inferiority complex dalam diri Nancy. Namun dia percaya bahwa itu mucul dari keputusasaannya setelah melakukan yang terbaik, yang sejauh ini tidak membuahkan hasil dan selalu diperlakukan tidak adil.“Percayalah! Kalau sudah bicara tentang effort dan keuletan, aku yakin kamu telah bekerja keras untuk perusahaan ini lebih dari siapa pun,” Victor menepuk bahunya sebelum meninggalkannya di sana.Beberapa karyawan lainnya mengucapkan selamat kepada Nancy dengan berbisik, meski sebagian yang lain hanya memperlihatkan raut wajah ikut bahagia.Mereka adalah orang-orang yang sangat menghargai usaha Nancy. Terutama Gianna yang sudah bersamanya selama lima tahun.Abigail memasuki ruangan, dan di sana dia terkejut menemukan Nancy su
Dia mungkin terlihat ceria saat ini. Namun, Victor sebenarnya sangat lelah karena kurang tidur pada malam sebelumnya. Dia hanya memasang wajah ceria itu hanya untuk menyembunyikan rasa kantuknya.Kini dia tak ubahnya seperti pencuri, bergerak diam-diam berusaha sebaik mungkin agar tidak menarik perhatian siapa pun. Apalagi dari mereka yang sudah mengetahui siapa dirinya.Tapi kemudian…“Selamat siang, Tuan! Ah, maksudku. Selamat siang, Victor!” seseorang menyapanya dari belakang.Hal itu mengagetkan Victor. Dia bahkan tidak mampu menyembunyikan ekspresi terkejutnya.Kenyataannya, pria itu mengetahui siapa Victor. Tapi tetap saja, dia terlihat agak bingung, terlihat penasaran dengan reaksi terkejut Victor itu.Dia tahu bahwa Victor adalah bosnya. Namun entah kenapa, dia mendapati Victor bertingkah seperti pencuri yang baru saja tertangkap.Sementara itu, Victor cukup bisa mengingat wajah pria itu, yang merupakan salah satu supervisor yang menghadiri pertemuan sebelumnya. Dengan cepat,
Kini Viona harus mencari alasan untuk melindungi Victor agar ia tidak mengecewakan ayahnya lagi seperti dulu. Sebenarnya, dia pernah melakukannya sebelum ini, ketika Victor menghabiskan uangnya untuk membeli cincin 1 Juta dolar itu.Berkat Viona juga, Charles William tidak membatalkan niatnya menunjuk Victor sebagai Presiden Counterbrand. Dan sekarang, dia perlu mengarang cerita lagi untuk menyelamatkannya.“Oh benar juga, kami baru saja mengadakan rapat pagi ini. Mungkin dia mematikan ponselnya sebelum rapat, dan lupa mengembalikannya ke keadaan normal,” jelas Viona.[Begitukah?]“Sangat mungkin ponselnya saat ini masih dalam mode senyap. Tapi aku yakin dia masih berada di sekitar gedung kantor ini. Ini adalah hari keduanya bekerja di sini, dan menurutku dia pergi berkeliling untuk mempelajari lebih jauh tentang perusahaan. Ngomong-ngomong, apakah ada hal penting yang ingin Bapak sampaikan padanya?”[Tidak terlalu penting juga. Aku hanya ingin berbicara dengannya saja, karena sebelum
Saat Victor baru saja memasuki kantor pribadinya di lantai 23, Viona sudah menunggunya di sana. Victor hanya melihat punggungnya, dengan Viona berdiri dengan tangan disilangkan di depan dada sambil menghadap ke arah kaca fasad kantor.Viona menyadari seseorang telah memasuki kantor tersebut. Namun dia hanya diam saja di sana sambil mengamati pemandangan luar dari lantai 23 itu.“Viona? Apakah kamu menungguku?” tanya Victor.“Tidak! Aku hanya suka pemandangan di sini,” jawab Viona ketus.“Oh? Benarkah?”Victor membiarkannya, dan kemudian duduk di depan meja kerjanya. Ia mulai menyibukkan diri mempelajari semua dokumen yang telah disiapkan Nancy sebelumnya.Hingga kemudian, Viona mencuri perhatiannya dengan mengungkit perselisihannya dengan Emma.“Kapan kamu akan menyelesaikan masalahmu dengan mantan istrimu itu?” dia bertanya.“Masalah apa?” Victor menjawab dengan acuh tak acuh, terus membalik-balik dokument tersebut.Alis Viona sedikit berkedut. Tapi dia berusaha tetap tenang dan menc
Dia bergegas masuk, mengira rumah itu dimasuki oleh pencuri lagi. Tapi tidak, dia hanya menemukan Ny. Greta di ruang tamu, sedang minum teh bersama Emma.Mata kedua wanita itu kini tertuju padanya, sementara dia terlihat sangat tidak pada tempatnya dengan wajah serba salah.“Hai, Victor. Batu pulang kerja?” Ny. Greta menyapanya.“Oh? Hai, Ny. Greta!” Victor membalas salam dengan berusaha menyembunyikan kebingungannya.Dia sangat penasaran apa yang dilakukan Emma di rumah. Namun Emma hanya berpura-pura cuek dan menyesap tehnya, bahkan tidak memalingkan wajahnya ke arah Victor.Dan tiba-tiba, Ny. Greta pun pamit pada Emma untuk kembali ke rumahnya.“Terima kasih untuk tehnya, Emma! Nanti kita ngobrol lagi.”Emma hanya membalasnya dengan anggukan dan senyum tipis. Dia terus memaksakan ujung bibirnya untuk menyentuh permukaan teh, meski saat ini dia sama sekali tidak menyesapnya.Melihat Ny. Greta pamit setelah kedatangannya, membuat Victor agak bingung apakah kedatangannya mengganggu mer
Saat ini, pengacara bernama Elijah Miller itu baru saja menyelesaikan pembicaraannya dengan Lucas melalui telepon, mengenai pembelaannya terhadap posisi Emma atas sengketanya dengan Victor. Lucas tak segan-segan menerima harga tinggi yang diminta Miller, karena tahu ia akan mendapatkan jutaan dolar dari Victor. Dia hanya menerima permintaan itu melalui telepon, sementara dia sibuk dengan mantan pacarnya yang seorang artis yang baru naik daun itu. [Kenapa tidak bertemu lagi nanti. Jangan lupa, bawa juga gadis bernama Emma itu bersamamu] “Tentu!” [Bagaimana kalau hari Sabtu ini?] “Sabtu? Aku pikir aku bisa meluangkan waktu untuk pertemuan itu. Aku akan memberitahunya tentang ini.” Saat dia menyelesaikan percakapan itu, Lucas mengirimkan pesan kepada Emma. Hanya pesan singkat tanpa ada minat untuk menelponnya secara langsung. Pasalnya, ia terlalu sibuk dengan kencannya dengan sang bintang yang baru terkenal itu, Lucida Cameron alias Lucy. Keduanya memang punya nama yang mirip. Dul