Share

Ramuan Pemutus Mata Batin

Bab 18

Hari menjelang pagi saat aku mengendap menuju dapur mess. Menghidupkan kompor lalu pelan meletakkan panci berisi air ke atasnya.

Tiap pergerakanku jangan sampai menimbulkan bunyi. Setidaknya, kali ini saja, tak boleh ada yang tahu apa yang kulakukan.

Tujuh lembar daun damar putih dan segenggam garam kurebus dalam panci tersebut. Sekali mendidih langsung kumatikan kompor, lantas membawa air rebusan tersebut ke kamar mandi.

Sembari menunggu air ramuan itu dingin, aku pun mandi seperti biasa. Seperti biasa kataku. Nyatanya, aku sangat khawatir. Berbagai kemungkinan bisa terjadi setelah mandi air rebusan ini.

Belum sepenuhnya percaya pada anjuran Hektor bahwa ramuan ini bisa menghilangkan jejak dari pantauan Nyi Roro Kidul selama dua belas jam.

Air ramuan telah dingin, hatiku malah menghangat. Gugup. Yakinkah aku untuk mengguyurkan ramuan ke badan? Guyur, tidak?

Byurrrr .... Kuguyur juga setelah memantapkan tekad.

Aku mengerjap. Menunggu beberapa saat. Menanti apa yang akan te
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status