Share

Delapan belas

Pov Ratih

Aku sungguh terkejut bercampur kesal mendengar kabar kalau mas Agus mengalami kecelakaan dan sudah dibawa ke rumah sakit.

"Kenapa bisa kecelakaan sih? Kalau sudah begini siapa yang susah? Apa-apa gak bisa hati-hati. Apa tadi kata Pak Polisi? Parah? Oalah Agus! Agus! Belum juga membuat hidupku bahagia kamu wes kena musibah, Gus ... Agus. Apes!" omelku sepanjang aku berkemas beberapa barang yang akan kubawa ke rumah sakit.

"Bang, anterin ke rumah sakit," pintaku pada tukang ojek yang standby di pos kamling.

"Siapa yang sakit, Mbak?" tanyanya kepo.

"Mas Agus kecelakaan," sahutku sambil menerima helm darinya.

"Innalilahi, di mana kecelakaannya, Mbak?" Pak ojek malah ngajak ngobrol.

"Kurang tahu, Pak. Udah ah! Ayok cepetan!" sungutku.

"Iya, iya. Ayo, Mbak. Duh, kasihan si Agus. Mudah-mudahan selamat tidak terjadi apa-apa," Pak ojek berdoa sambil menjalankan motornya.

"Terima kasih, Bang. Ini, aku cuma punya duit segitu, Bang. Terima aja ya." Aku tak ped
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status