Share

Dua puluh

"Kamu ... mau kan, bertahan? Kita coba dulu menyadarkan Aryo," lanjutnya.

Demi Allah aku sampai tersedak mendengar kalimat yang keluar dari mulut Ibuku.

Setelah batuk akibat tersedak tadi reda, kini aku tengah memandang ibu yang sedang tersenyum.

"Ibu ... Boleh gak orang hamil dicerai?"

"Ibu juga kurang faham, Mil. Tunggu ibu punya seorang teman yang mengerti tentang masalah seperti ini, mungkin dia bisa memberikan masukan dan memberi jalan keluar," jawab ibu. Wanita yang masih gesit di usianya yang tak muda lagi itu bangkit.

"Mau kemana, Bu?"

"Ambil ponsel. Tunggu ibu akan segera kembali. Jangan keluar kamar dulu, oke?" pesannya sebelum meninggalkan kamarku.

Aku hanya tersenyum dan menyatukan jari jempol dan jari telunjuk hingga membentuk huruf O.

Kembali aku merenung, apa keputusanku ini sudah tepat?

"Ya Allah tolong hamba, tunjukkanlah jalan yang terbaik untukku." Selalu kupanjatkan doa di setiap tarikan napas ini.

Banyak yang bilang dengan kita rela dan ikhlas dimadu, balasannya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status