Share

Bab 18

Melihatku datang, Maman yang tadinya tengah memegang uang, buru-buru dimasukkan ke dalam tasnya. Cih, dasar tikus!

"Heh, Man! Kamu mau korupsi, ya? Itu uang kenapa kamu umpetin begitu melihat aku datang?" tanyaku di depan para pekerja.

Aku sebenarnya sudah eneg sama mandor satu ini. Kadang suka melawan, makanya harus kukerasin.

"Nggak, Pak. Kan sudah selesai dihitung," kilahnya.

"Mana? Aku mau hitung juga!"

"Tapi, Pak..."

"Apa kamu mau, aku laporin ke adikku karena ketahuan mau korupsi?"

Beberapa pekerja mulai bisik-bisik, sehingga mau tak mau akhirnya Maman mengeluarkan uang yang sedari tadi di dalam tasnya. Ia mengulurkan dengan wajah lesu, seperti tak ikhlas. Cih, aku ini kakaknya Fira, jadi lebih layak aku yang pegang daripada dia.

Kuhitung semuanya. Sepertinya, baru ada pemborong yang datang. Terbukti di tangan ini ada uang lima juta.

"Nih!" Aku menyerahkan uang dua juta ke tangan Maman. Ia melongo menatap uang yang tetap ada dalam genggamanku.

"Lalu itu, Pak?"

"Apa?"

"Itu, kenap
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status