Setelah pertemuan Mahendra dan Heru beberapa waktu lalu mengenai ketertarikan Heru menanamkan modal di perusahaan Mahendra, terjadi kesepakatan yang ditandatangani oleh kedua belah pihak. Heru telah resmi menjadi bagian dari perusahaan Mahendra dengan nilai saham yang cukup besar.
Kesepakatan itu disambut baik oleh jajaran direksi perusahaan yang dipimpin oleh Mahendra. Tidak dapat dipungkiri nama besar yang dimiliki oleh Heru sebagai seorang pengusaha sukses diharapkan akan mempengaruhi nilai saham perusahaan yang Mahendra pimpin.Di Sela acara penandatangan kontrak kerjasama Mahendra mendapati ponselnya bergetar. Dia mengambilnya dari saku jasnya dan membacanya. Sebuah pesan dari mamanya.Jangan lupa malam ini kita akan makan malam dengan kolega papa. Jangan sampai terlambat sayang. Isi pesan dari mamanya.Mendapatkan pesan itu, Mahendra justru menghela nafasnya berat. Bukan tanpa alasan. Mahendra yakin makan malam nanti malam hanya alasan dariDi Pelataran bandar udara soekarno hatta di kedatangan internasional terlihat cukup sepi. Hal ini karena pemberlakuan pembatasan penerbangan luar negeri yang berlaku beberapa hari ini. Hanya ada beberapa penerbangan internasional hari ini. Tidak lama dari pintu bandara keluarlah seorang gadis berambut sedikit pirang. Dia terlihat modis dengan menggunakan coat berwarna beige, dipadukan hot skinny jeans, dan ankle boots. Dia juga membawa tas selempang mini dari merek terkenal. Gadis cantik itu adalah Nathalie. Senangnya bisa pulang. Aku akan memberi kejutan untuk semua orang dengan kepulanganku yang mendadak ini. Batin Nathalie sambil memainkan ponselnya mencari aplikasi layanan antar jemput yang siap membawanya kemanapun dia mau.Tidak perlu waktu lama, Nathalie langsung naik ke taksi pesanannya dan mobil itu mulai melaju meninggalkan Bandara menuju padatnya jalanan ibukota. Sepanjang perjalanan Nathalie tak hentinya tersenyum membayangkan wajah keluarga
Joanna berjalan dengan langkah gemulai dan penuh percaya diri. Dia sedang berada di lobby sebuah hotel bintang lima. Dia baru saja menikmati fasilitas spa yang ditawarkan di hotel tersebut. Joanna sudah menjadi member tetap disana sehingga dia sudah sering datang ke hotel ini. Hanya saja tadi ketika di dalam tempat spa dia mendengar kabar yang cukup menarik perhatiannya sehingga dia mencoba memastikan kalau kabar tersebut tidak bohong.Joanna berjalan memasuki sebuah restoran yang berada di lobby hotel, dia melihat sekitar tidak lama dia tersenyum ketika menemukan apa yang dicarinya, Joanna segera berjalan dan menghampiri dua orang yang sedang terlihat terlibat pembicaraan serius.“Ayah,, aku terkejut mendengar ayah ada disini," ucap Joanna senang sambil mencium pipi ayahnya. “Hai,, Hendra lama tidak berjumpa," lanjutnya pada lawan bicara ayahnya, Mahendra.“hai,,, Jo.. aku juga tidak menyangka bertemu denganmu disini," ucap Mahendra sedikit kaget mendapat
Alexa memandangi pantulan dirinya di cermin yang nampak anggun menggunakan dress panjang berwarna tosca dengan renda warna senada yang melingkari leher gaunnya. Tidak lupa dia juga menggunakan high heels berwarna putih gading dan tas berwarna sama. Dia juga mengaplikasikan make up dengan perpaduan warna peach yang tidak terlalu mencolok. Sehingga penampilannya terlihat simple tetapi tetap menawan.Dia melihat kembali undangan yang diberikan Toby beberapa hari lalu. Undangannya sangat antik terbuat dari lembaran kayu berwarna coklat dengan guratan dari pohonnya yang membuat terlihat alami. Tidak lupa ukiran simple yang bertujuan mempercantik desain undangan. Undangan bahkan hanya bertuliskan judul pagelaran dan waktu pelaksanaannya. Undangan yang simple tapi berkelas dan autentik mengingat undangan ini merupakan undangan acara pagelaran seni yang diadakan di salah satu pusat seni terkenal di kota Jakarta
Mahendra dipaksa ayahnya untuk menghadiri pagelaran seni lukis, kebetulan dengan kepulangan Nathalie ke Indonesia, dia mengajak Adiknya ikut, walaupun Nathalie sempat menolak. Tetapi dengan sedikit sogokan uang bulanan extra yang akan didapatkannya dari kakaknya, Nathalie akhirnya setuju untuk menemani Mahendra ke pagelaran seni.Mahendra tidak terlalu menyukai berada di area public terlalu lama apalagi begitu melihat acara tersebut juga mengundang beberapa pesohor industri hiburan membuatnya yakin akan ada banyak sorotan lampu kamera. Sorotan kamera membuatnya risih beberapa waktu terakhir karena masalah dengan Alexa yang masih belum menemui akhir. Jika bukan karena beberapa kolega bisnis dan beberapa kolektor yang akan menghadiri acara tersebut yang juga kenalannya, Mahendra akan menolak permintaan ayahnya untuk hadir di acara tersebut.Mahendra dan Nat
"Aku tidak menyangka bertemu kalian disini," ucap seseorang membuat mereka berempat berbalik dan mendapatkan Joanna berdiri di belakang mereka menggunakan gaun merah cerah dengan belahan tinggi yang hampir memperlihatkan seluruh kaki jenjangnya yang putih mulus. Pouch dari brand terkenal beserta aksesoris penunjang lainnya membuat penampilan Joanna sangat mewah dan anggun."Joanna.. kami juga terkejut melihatmu disini," sambut Gio yang melepaskan tangan Nathalie dan menghampiri Joanna dengan mengecup kedua pipi Joanna. Nathalie yang melihat hal itu menampakkan wajah cemberut dan tidak suka."Nathalie.. aku pikir kau berada di sydney? Kapan kamu kembali," sapa Joanna yang melihat Nathalie berada di antara dua sahabat itu."Aku pulang untuk liburan kak. Kak Joanna apa kabar?" Ucap Nathalie singkat. Dia masih tidak suk
Alexa sedang mempersiapkan diri untuk berangkat syuting. Dia sudah selesai mengaplikasikan make up sederhana untuk wajahnya dan mulai melepaskan hairclip yang melekat di rambut lurusnya. Sambil bersenandung pelan menyanyikan salah satu lagu milik BTS, boyband korea favoritnya, Alexa mulai menyisir dan mengeringkan rambutnya.Setelah beberapa lama, alexa selesai dengan persiapannya. Sambil memakai sepasang anting panjang dia melihat lagi pantulan dirinya di cermin panjang yang memperlihatkan seluruh tubuhnya. Dia bergerak berputar sambil memperhatikan lagi penampilan akhirnya."Sempurna," ucapnya mantap. Lalu dia berjalan ke lemari tinggi yang berisi deretan tas mewah dari brand ternama. Sambil melipat tangannya dia memperhatikan tas mana yang mungkin akan dia gunakan hari ini
Mahendra tampak gusar. Penampilannya yang biasanya selalu rapi dan berkharisma terlihat sedikit berantakan. Dia bahkan beberapa kali menggaruk kepalanya kasar."Oh… Tuhan.. berita apa lagi ini," gerutu Mahendra sambil menatap layar laptop yang bertengger di atas mejanya.Dia sungguh tidak habis pikir. Belum tuntas masalahnya dengan wanita yang mengatainya sebagai pengawal pribadi, kali ini berita yang lebih tidak masuk akal menderanya. Sekarang beredar berita seorang perempuan tengah hamil anaknya. Bukan wanita sembarangan melainkan kenalannya. Teman dekat yang dia kenal sejak duduk dibangku kuliah dulu."Bro… lo baik baik aja," ucap Gio yang tiba tiba menyundulkan kepalanya dari balik pintu ruangan Mahendra."Gue bilang bukan gue, Gio," ucap Mahendra denga
Nathalie sedang mengendarai mobilnya membelah jalanan ibu kota. Suasana kota yang sedang macet ditambah polusi dan suhu cukup panas. Untungnya dia di dalam mobil dan tidak perlu merasakan semua itu. Nathalie sedang berada dalam misi khusus. Dia diperintahkan langsung oleh kedua orang tuanya untuk membawa kakaknya pulang. Kakaknya sepertinya sedang dalam masalah besar sekarang.Papanya hampir saja terkena serangan jantung saat membaca berita mengenai putra sulungnya. Kali ini bukan berita membanggakan melainkan berita yang bisa membuat rusak reputasi Guinandra dan Trinandra group. Putranya dikabarkan menghamili seorang wanita dan wanita itu adalah anak dari kenalannya.Sebagai sesama pebisnis dan sudah lama berkecimpung di bidang itu, Darmawan tentu mengenal Heru dan sepak terjangnya. Bagaimana dia bisa begitu sukses sebagai pengusaha properti. Mendengar gosip m