Share

(98) Perkara Satagram

Ketika bel berbunyi, Dika menghampirinya. Ada banyak hal yang ingin pemuda katakan, tetapi itu terhalang saat ia tidak memiliki kesempatan untuk mengatakannya. Jadi sekarang, Dika ingin mengatakan banyak hal pada Bella.

Ketika tiba di atap sekolah, Dika melepaskan genggamannya. Ia berkata dengan pandangan yang tertuju pada sepatunya, “Aku nggak tahu gimana kamu bisa deket sama Mark.”

Bella diam, ia berkata pelan, “Mark itu cuma temenku, sama kayak kamu.”

Dika menggeleng, “Aku nggak mau hanya teman buat kamu.”

Jantung Bella berdebar, ia menatap Dika berusaha mencerna setiap perkataannya.

Dika berdehem, ia mengalihkan pandangannya, “Kamu kemana aja? Setiap hari aku ke apartemen kamu. Banyak hal yang mau aku omongin.”

“Aku banyak kerjaan, aku nggak pulang beberapa hari karena bener-bener sibuk.” Bella berkata pelan, matanya menatap ke arah lain, ia sedang tidak ingin menatap pemuda yang ada di hadapannya.

“Kamu sibuk, tapi masih sempat ke sekolah?”

Pertanyaan Dika membuat Bella menatapny
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status