Share

WBB 113

Kehidupan lebih utama untuk dirawat, daripada luka masa lalu yang telah terbawa ke liang lahat.

___

Hening memasung lidah. Tak dapat berucap, meski ingin berbicara banyak. Biarlah sunyi ini menjernihkan hati. Kulihat Mas Danu membaca suratnya dengan tangan bergetar. Ada air mata tercurah di setiap kata yang dieja. Apa isinya?

Aku mengamati ekspresinya. Ada emosi membuncah di sana. Tak kuat menunggu, aku berdiri dan bermaksud meninggalkan ruang kamar sejenak, agar ia dapat menyelesaikan membaca surat itu tanpa terganggu.

Mas Danu tidak mencegahku karena larut. Entah apa yang bapak tulis di surat itu. semoga saja bukan penghancur rumah tanggaku. Apakah ini tandanya aku tak ingin rumah tanggaku hancur, walau tahu dia anak pembunuh orang tuaku?

Ah, berulang kali aku mendesah sambil berjalan di koridor rumah sakit. Beberapa kali aku berpapasan dengan orang-orang yang bercucuran air mata, atau terdengar erangan dari kamar-kamar perawatan. Tiba-tiba aku mendapat pencerahan, langsung dari kej
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status