Share

Petunjuk baru

***

"Hah?"

Mama terlihat cengo, terpaksa aku berkata dua kali agar dia mengerti posisinya di rumah ini.

"Kakiku capek, Ma. Pijitin aku ya?"

"Mama? Kamu enggak salah, Len?"

"Eh, emang ada yang salah ya? Aku cuma minta tolong buat pijit kaki kok. Salah emang?"

Kulihat Mas Andra mengangguk samar ketika Mama melirik ke arahnya. Lihat ... bahkan demi kekayaan dia rela melihat Ibunya kuperbudak.

"Ta-- tapi, Len ... aku ini Mama mertua kamu loh, setidaknya hargai aku sebagai ...."

"Mama lupa kalau numpang di rumahku? Aku kan sudah berbaik hati memberikan tumpangan pada kalian, setidaknya berikan balas budi lah, Ma!"

Wajah Mama Desinta memerah. Aku berselonjor dan meletakkan kedua kaki di atas meja di ruang tamu. Kusandarkan punggung pada sofa dengan sedikit memejamkan mata. Sayup-sayup aku melihat Mas Andra menarik tangan Mamanya dan keduanya duduk di sebelahku.

"Cepat, Ma!" desak Mas Andra.

"Keterlaluan!" desis Mama lirih. Aku tersenyum sinis dan membetulkan posisi kakiku.

"Sudah mengumpat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status