Share

Bab 18

"Ma-mas Marcel mau apa?" tanya Raya dengan wajah panik.

'Mas Marcel?'

Seulas senyum terukir di wajah Marcel mendengar panggilan tersebut.

"Sssttt--tenanglah."

"Menjauhlah! Jangan menyentuhku!" ketus Raya, seraya menatap tajam ke arah Marcel yang sedang menatap ke arahnya.

"Aku suamimu, sayang. Aku hanya ingin membuatmu hangat agar kau bisa beristirahat," ucap Marcel dengan lembut.

'Suami? Sayang?'

Marcel menyisir rambut Raya. Merapikan anak rambut yang berantakan di wajahnya.

"Aku bisa beristirahat sendiri," ujar Raya.

"Tenanglah. Aku tidak akan menyentuhmu," bisik Marcel.

Tubuh Raya menegang, darahnya berdesir, jatungnya seolah berhenti berdetak tatkala Marcel menelusupkan tangannya ke bawah baju, mengusap perutnya yang masih rata dengan lembut.

"Tidak menyentuh? Lalu apa ini?" protes Raya.

Marcel terkekeh pelan. Pria itu kemudian mencium kening Raya sekilas.

"Apa dia baik-baik saja?" tanya Marcel dengan lembut.

Raya menelan ludahnya kasar, lantas mengangguk pelan, tanpa berani memb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status