Brian tidak terima dengan apa yang sudah terjadi dengan istrinya. Brian marah istrinya harus kehilangan janin dan dia juga harus kehilangan keturunannya. Dan yang dilakukan Brian tentu saja dia ingin membalas semua yang sudah karyawatinya itu lakukan kepada Bella dan dia yakin kalau ini pasti ulah ibunya dan juga Elly. Brian segera memerintahkan kepada Miko untuk membawa Tika ke tempat di mana dia akan diperlakukan seperti yang sudah Tita lakukan kepada istrinya dan Miko yang mendapatkan instruksi dari tuannya segera melaksanakan apa yang diminta oleh tuannya. Miko segera memerintahkan anak buahnya untuk mencari orang yang sudah melukai Bella. Miko ingin membawa Tika ke tempat yang sudah Brian perintahkan. "Kalian, cepat bawa wanita tadi ke tempat biasa. Tuan akan menemui kalian di sana. Ayo lakukan sebelum dia kabur," perintah Miko kepada anak buahnya yang tadi menyeret Tika keluar.Mendengar intrusi dari Miko anak buah dari Miko menganggukkan kepala dan segera mencari keberadaan
Miko masih diam dan dia menyeringai ke arah Tika yang terlihat menatapnya. Tika berusaha menggoda Miko dengan gerakkan tubuhnya. Tapi, Miko tidak memperdulikannya. "Kamu mau tahu tapi apa?" tanya Miko yang wajahnya berubah menyeramkan. Tika yang tadinya ingin mendekati Miko dan menggodanya, langsung saja terdiam dan mulai merasakan ketakutan yang mendalam saat Miko berubah. Tika hanya menggelengkan kepala dan dia tidak berani lagi banyak bicara. "Kamu memang tidak salah, tapi tindakanmu membuat Tuan Murdock murka. Kamu menyakiti istrinya. Kamu mendengar apa yang aku katakan tadi, istrinya. Jadi, sebagai konsekuensinya kamu dipecat tanpa uang pesangon apapun dan kamu akan dituntut dalam penganiayaan. Di kantor ini sudah ada peraturannya, jadi kamu harus terima hukumannya," ucap Miko dengan tegas hingga membuat Tika terkejut dan menggelengkan kepala menolak apa yang dikatakan oleh Miko. "Haha, Anda jangan berbohong. Anda tidak mungkin mengatakan kalau dia istri Tuan Murdock. Nona E
Brian datang ke kantin setelah mendengar dari karyawannya yang mengatakan ada perkelahian di kantin karena penasaran Brian ke sana dan terkejut melihat apa yang terjadi di sana. Sesaat sebelum datang, Brian yang hendak bertemu klien mendengar suara kegaduhan dari karyawannya. "Ayo kita ke kantin sekarang, Tika lagi berantem dengan Merlin dan boneka Anabel. Kita taruhan saja. Siapa tahu kita menang. Aku pilih Merlin, dia jago dan bisa bela diri, apalagi si Anabel," ucap salah satu karyawati Brian yang mengatakan adanya perkelahian antara Bella dan Merlin dengan Tika yang juga karyawati di kantor milik Brian. Miko, Mullen dan Brian yang berada di belakang karyawati tadi hanya diam. Mereka tidak menyangka kalau Bella akan berantem dengan karywati lainnya begitu juga dengan Merlin. "Kalian harusnya tidak taruhan. Kalian kerja di sini bukan untuk adu kekuatan dan berjudi. Kalian di skors tidak perlu kalian masuk kerja selama dua minggu. Kalian paham itu," ucap Miko dengan suara datar.
Miko dan Mullen segera pergi dari ruangan Brian. Mereka akan melakukan apa yang Brian perintahkan. Sedangkan Bella langsung ke ruangannya. Tapi, sebelum ke ruangannya Bella ke kamar mandi. Dia ingin mencuci wajahnya biar lebih segar karena perlakuan Brian membuatnya panas dingin. "Akh, aku merasakan ada kupu-kupu yang terbang. Aah begini ya, jatuh cinta lagi," cicit Bella yang memegang jantungnya yang berdegub kencang saat dia memikirkan bagaimana tadi dia dan Brian ciuman di depan orang dan pengakuan Brian ke dia begitu sebaliknya seperti ada kelegaan yang bersemayam di hatinya. Bella masuk ke bilik toilet dan dia mulai melakukan aktivitas. Saat Bella berada dalam toilet terdengar beberapa orang masuk dan berbicara yang ada sangkut pautnya dengan dia dan Brian. "Aku dengar Bella itu menggoda Tuan Murdock. Apa kalian tahu akan hal itu?" tanya salah satu wanita yang memulai pembicaraan. "Ah? Kamu tidak salah?" tanya yang lain. "Aku tidak bohong pada kalian. Aku dengar tadi saat ca
Brian tidak menjawabnya. Dia tidak memperdulikan Elly yang bertanya benar atau tidaknya apa yang dia katakan. Brian masih dalam mode manja dan dia tidak sedikitpun memperdulikan ketiga orang yang ada di depannya. Bukannya dia tidak ingin peduli dengan kedua orang tuanya, tapi orang tuanyalah yang sudah tidak memperdulikannya dan sekarang mereka malah datang dan meminta untuk menuruti apa yang mereka inginkan. Tentu saja tidak akan pernah dia berikan dan tidak akan dia lakukan, apalagi mengenai hati. Dia tidak akan melakukannya. "Pergilah, tinggalkan aku sendiri dengan wanitaku tepatnya istriku. Ayo pergi," usir Brian kepada ketiga orang yang ada di depannya untuk pergi. Nyonya Serli menggelengkan kepala, dia tidak menyangka kalau Brian memperlakukan dia seperti ini hanya demi wanita miskin ini. "Kamu mengusir kami, Brian? Keterlaluan kamu Brian. Kamu akan menyesal nantinya, setelah kamu tahu keburukan dari wanita ini. Kamu akan menyesal, Brian," teriak Nyonya Serli yang tidak ter
Sherin berusaha untuk tenang, dia takut dengan apa yang dikatakan oleh Miko kepadanya tentu saja dia tidak ingin mencari masalah dengan Miko karena saat ini perusahaannya benar-benar hancur dibuat oleh Brian. Brian sungguh mengerikan dimatanya. Mark masih menunggu apa yang Sherin katakan. Namun, Sherin tidak sedikitpun mengatakan sesuatu dia keringat dingin saat Mark menatapnya. "Kita pulang saja. Aku mau pulang sekarang. Ayo kita pulang, Sayang," ajak Sherin yang menarik tangan Mark untuk pergi. Sherin tidak berani melawan kekuasaan Murdock. Lebih baik dia pergi selamatkan diri. Dan dia juga merinding saat melihat bagaimana Brian memperlakukan Elly dengan kejam hanya karena Bella disakiti. Jadi, Sherin takut bernasib sama, lebih baik dia pergi dari tempat ini. Nanti akan dia pikirkan bagaimana solusi atas masalah yang terjadi dengan proyeknya. Mark yang diajak pergi oleh Sherin hanya ikut tanpa banyak suara, tapi dia memandang ke arah Miko yang saat ini juga memandang ke arahnya