Share

Bab 3

Waktu istirahat akhirnya tiba. Para mahasiswa baru membubarkan diri dari barisan di lapangan. Masing-masing mencari tempat untuk beristirahat dari Banyakdpanasnya terik matahari, sekalian makan siang.

Banyak yang  sengaja membawa bekal makanan  dari rumah, mereka beramai- ramai makan bersama. Saling menawarkan dan mencicipi  makanan teman lainnya

Cantika juga beristirahat di bawah pohon yang rindang. Udara yang panas membuatnya gerah dan haus. Diambilnya botol berisi minuman  beserta cemilan yang tadi pagi masih sempat dia masukkan dalam tas.

Seorang gadis cantik duduk tak jauh darinya. Cantika berusaha bersikap wajar melihat ada makhluk lain juga  yang menunggui gadis itu. Makhluk berbentuk wanita cantik, aneh dan mengerikan. Cantika pura-pura tidak melihatnya, saat makhluk itu menoleh ke arahnya.

 Sesuai pesan guru di sekolah asramanya dulu, jangan memperlihatkan hal ganjil, meski di sekelilingmu ada hal yang aneh. Bersikap sewajar mungkin. Sehingga tidak menarik perhatian orang lain, apalagi makhluk lain di luar nalar.

Meski kemarin makhluk itu curiga  dan menghampirinya. Namun, Cantika pura-pura tidak melihat atau mendengar ucapannya. Sehingga makhluk itu pergi, meskipun bicaranya aneh seolah dia memancing Cantika untuk menjawabnya. Namun, untunglah Cantika tidak terpengaruh kehadiran makhluk aneh itu. 

Cantika berusaha tersenyum dan mengangguk ramah  ketika beradu pandang dengan gadis itu. Dari nama yang tertera di dadanya, Cantika tahu namanya Sonya. Sedangkan nama di dada Cantika dibuka dulu, karena  tadi basah kena keringat, sehingga takut kertasnya sobek.

Cantika merasakan bau amis darah ketika Sonya membuka kotak kecil yang dibawanya. Dia menahan diri untuk tidak melihat ke arah bekal yang dibawa Sonya. Dari baunya yang tajam, Cantika tahu itu daging mentah dan ada  bau darah. 

Perutnya sedikit mual ketika melihat Sonya menyuap sesuatu ke mulutnya. Benar saja, tanpa sengaja Cantika melihat warna merah dari makanan yang disuap Sonya, dan itu pasti darah.

Tidak ada orang lain lagi di sekitar mereka, kebetulan pohon rindang tempat berteduh hanya cukup untuk mereka berdua, jika ada orang lain lagi ikut berteduh, pasti terkena sengatan sinar matahari.

Ingin sekali Cantika pergi dari sana. Dia merasa jijik dengan bau amis darah. Akan tetapi hatinya menyuruhnya untuk bertahan dan mengabaikan rasa jijiknya. Supaya makhluk aneh yang mengawasi gadis bernama Sonya, tak curiga bahwa Cantika bisa mengetahui bekal makanan aneh yang dibawa Sonya.

Cantika segera mengunyah permen mint, untuk meredakan mual di perut. Dia merasakan makhluk aneh itu memperhatikan dirinya dengan tajam. Namun Cantika tetap cuek dan berusaha  mengabaikannya.

Terlihat dari tempatnya berteduh, serombongan  mahasiswa sedang asyik mengobrol. Sepertinya itu kakak tingkat yang jadi panitia orientasi pengenalan kampus.

 Satu diantaranya lelaki sangat tampan yang  menjadi ketua panitia. Dari perkenalan tadi ketika sedang apel pagi,  Cantika tahu namanya Leon.

Cantika tiba-tiba tertegun. Ada kelebatan bayangan, kejadian yang mengerikan,  melihat lelaki itu diseret. Ada darah berceceran, lalu  kelebatan peristiwa  itu hilang begitu saja. 

Cantika menghela napasnya. Bayangan kejadian masa depan kembali hadir. Namun, dia  tidak bisa berbuat apa-apa karena tidak tahu oleh siapa lelaki itu diseret.

 Cantika  mencoba berkonsentrasi dan berdoa  untuk kebaikan lelaki itu. Supaya terhindar dari malapetaka. Itu yang diajarkan gurunya jika melihat bayangan masa depan yang buruk. Selalu berserah diri dan berdoa untuk kebaikan. Supaya bayangan buruk itu tidak terjadi. Kalaupun harus terjadi, akibatnya tidak fatal.

Ada hal yang bisa di ubah, ada yang tidak diubah. Semua bergantung pada nasib dan takdir. Jadi Cantika harus  berhati-hati dalam bersikap dengan keistimewaan, kelebihan supranatural yang dimilikinya.

Dirinya bersyukur selama ini tinggal di asrama putri dan  mendapat bimbingan yang baik dari gurunya.. Sehingga bisa mengendalikan kemampuan istimewanya itu.

“Kamu harus siapkan nanti untuk bulan purnama, Sonya.” Terdengar bisikan dari makhluk aneh itu pada Sonya. Cantika pura-pura tidak mendengar. Padahal dia mencerna onrolane mereka.

“Iya, Nyai. Ini aku juga sedang cari,” jawab Sonya sambil berbisik.

Cantika mengerutkan keningnya. Dia tidak mengerti apa sebenarnya yang mereka bicarakan. 

Namun, dia tak bisa mencari tahu, karena tak  berapa lama waktu istirahat pun telah berakhir. Cantika harus kembali berkumpul di lapangan.

*****

Pemuda yang  menunggu di jalan kampus, tersenyum lebar ketika melihat gadis yang dicarinya keluar. Segera dihampirinya gadis yang tadi pagi menabraknya dan bisa melihat dirinya 

“Hei..hei..aku tahu kamu bisa melihatku. Tolong aku, tolong..,” seru  pemuda itu berusaha mengajak Cantika berkomunikasi. “Namaku David. Hei..bisakah kamu menolongku?”

Cantika berusaha menahan diri untuk tidak menoleh pada makhluk bernama David itu. Dia tahu makhluk itu bukan manusia, yang  sedang mengajaknya berkomunikasi dan meminta tolong.

“Hai, tolong bantu aku. Aku sudah tiga bulan mencari manusia sepertimu,” seru David, sambil terus mengikuti Cantika yang  berjalan ke arah gerbang kampus 

“Hei, manusia. Tolonglah bantu aku,” pinta David dengan memelas.

Cantika akhirnya menghentikan langkahnya sebentar, menoleh ke arah David. Dia tidak tahan mendengar David terus merengek meminta tolong.

“Dengar ya, dunia kita sudah berbeda. Aku tak bisa ikut campur urusanmu,” ujar  Cantika ketua,  lalu  kembali berjalan keluar dari gerbang, menuju ke jalan raya.

David terus membuntutinya. Dia tidak akan berhenti mengikuti gadis itu sampai dia mau menolongnya.  

Cantika mengibaskan tangannya berusaha mengusir David yang terus mengikutinya. Dia jadi  tidak waspada  dengan lalu lalang kendaraan yang keluar masuk  kampus. 

Sebuah mobil berbelok kencang memasuki jalan kampus.

 Bayu yang baru saja memarkirkan motor di halaman kampus,  tanpa sengaja melihat Cantika yang sedang mengibaskan tangannya, lalu sebuah mobil menghampirinya untuk berbelok.

Matanya melotot pada bahaya yang mengintai Cantika. Tubuhnya langsung bergerak secepat angin menangkap tubuh Cantika dan menyeretnya ke pinggir jalan menghindari tabrakan dengan mobil yang berbelok kencang.

Cantika kaget tubuhnya diseret Bayu dan terhindar dari mobil yang hampir menabraknya..

 Napasnya memburu karena terkejut dan merasakan ketakutan. Seandainya Bayu tidak datang tepat waktu, mungkin dirinya sudah celaka 

“Kamu apa-apaan sih, Cantika? Jalan yang hati-hati dong!” protes Bayu kesal sekali.

“i..iya maaf. Tadi aku,---" Cantika memotong ucapannya dan matanya mencari makhluk bernama David yang tadi terus merongrong dan membuntuti.

“Makhluk itu kemana, ya?” tanyanya bingung 

“Kamu ngomong apa sih Cantika? Udah salah malah celingak celinguk lagi  Nyari apa?” tanya Bayu sambil melotot kesal melihat tingkah Cantika. “Jangan ngomong sendirian lagi. Malu dilihat orang!”

Cantika terdiam. Dia mengaku salah, harusnya dia memang berhati- hati dan tidak terpengaruh pada makhluk halus tadi.

“Maaf, Kak Bayu. Tadi ada makhluk mengikutiku,” ujar Cantika dengan wajah menyesal. “Terima kasih, sudah selamatkan aku.”

Bayu mendengkus kesal. Dia juga merasa   kaget dan takut Cantika kenapa- napa tadi.

“Lain kali hati-hati. Kalau kamu melihat makhluk halus cuekin saja!” 

“Iya, Kak.”

Bayu memang tahu kelebihan Cantika yang bisa melihat hal ghaib. Namun  kadang itu justru membuatnya kesal. Karena Cantika jadi kelihatan aneh dimatanya. Kadang ngomong  dan bertingkah aneh sendiri.

“Ya sudah cepat pulang. Kakak ada perlu dulu ke kampus,” perintah Bayu. Cantika mengangguk menurut. 

Dia mulai memesan ojek online melalui aplikasi,  untuk segera pulang. Niatnya untuk menemui Mak Murni jadi urung, karena Bayu pasti mengomeli lagi kalau tahu dia belum pulang ke rumah.

Sementara itu arwah bernama David mempethatikan kejadian itu  dari jauh. Dia jadi tidak bisa mendekati gadis itu karena ada sosok kuat menyilaukan yang tadi menolong si gadis.

 Sosok itu punya aura kuat yang tidak bisa ditembus David. Ada kekuatan dahsyat di tubuhnya melebihi kekuatan gadis itu.

Dia  tadi melihat betapa cepatnya sosok itu berlari menolong sang gadis. Laksana angin super cepat dan menghalau tubuh David hingga terpental jauh dan tak bisa mendekati lagi gadis itu 

David akan terus menunggu lagi, semoga besok dia bisa ketemu gadis itu dan kembali minta tolong. Selagi ada sosok kuat disamping si gadis,  dia tak bisa mendekatinya.

Semoga besok si gadis sendiri tanpa ada pengawal yang auranya begitu kuat menghalangi.  David terus berharap bisa ditolong gadis bernama Cantika.

**

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status