Pesugihan Genderuwo

Pesugihan Genderuwo

last updateLast Updated : 2025-04-29
By:  WenchetriCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
22 ratings. 22 reviews
266Chapters
3.1Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

“Ladangku tandus, utang menumpuk, istriku sakit. Nggak ada lagi penghasilan! Nggak ada lagi harapan! Kalian nggak merasakan yang aku rasakan! Maka dari itu ... aku akan lakukan apa pun asalkan keluar dari situasi ini!” Bagas Santoso, pria miskin 35 tahun, memutuskan melakukan pesugihan demi mendapatkan kekayaan instan dan cepat. Mendadak, takdir mengubah dia dan keluarganya. ——— Jangan lupa Follow IG @hitanaru_21

View More

Chapter 1

01. Godaan Kekayaan

Brak!

Pintu kayu rapuh ditendang oleh seseorang. Muncul pria berbadan besar bersama anak buahnya.

“Bagas, bayar utang kamu sekarang! Ayo cepetan!” teriak si pria yang tidak lain adalah Juragan Suwandi, seorang rentenir di Desa Karang Jati.

Bagas dan Ratihーistrinya, terkejut. Mereka meletakkan piring menyudahi sarapannya. Keduanya segera berdiri dengan gugup dan ketakutan. 

Bagas berlutut. Memohon belas kasih Juragan Suwandi,  “Maaf, Juragan. Saya belum bisa bayar. Saya belum ada uang."

Ekspresi Suwandi kelam. “Ah! Yang benar aja! Kamu udah menunggak 8 bulan. Bunganya udah membengkak. Gimana sih kamu, Bagas?!” 

"Usaha saya sepi, Juragan," kata Bagas, memberikan alasan. "Ladang saya gersang dan Istri saya lagi sakit. Mohon maaf Juragan," lanjutnya, berbicara.

Suwandi semakin naik pitam saat Bagas mulai beralasan lagi. 

Suwandi menggosok-gosok ujung hidung. “Kamu selalu aja alasan. Kamu pikir, saya ini ngasih uang dengan cuma-cuma?!"

Suwandi menatap anak buahnya. "Hei, kalian! Cepet ambil barang berharga mereka!” perintahnya.

Bagas mendongakkan kepala. “Jangan, Juragan!" Bagas meraih tangan Suwandi. "Saya mohon, kami nggak punya apa-apa lagi."

Ratih yang sejak tadi hanya diam, ikut berlutut dan memohon kepada Suwandi, juragan tanah berusia 50 tahun.

“Saya mohon, Juragan! Kami janji bakalan bayar secepatnya,” kata Ratih, gugup.  

Suwandi tidak peduli dengan keduanya. Selayaknya rentenir yang lain, dia hanya memikirkan keuntungan saja. Maka, Bagas dan Ratih pasrah saat anak buah Suwandi membawa barang-barang mereka. 

Setelah Suwandi pergi, Bagas berdiri di lahan kebunnya yang gersang. Dia sudah mengupayakan segala hal untuk menafkahi Ratih, tetapi nasib baik tidak juga datang padanya. 

Bagas membakar rokok. "Aku nggak bisa cuma diem aja. Aku harus menemukan cara untuk keluar dari kemiskinan ini."

Hati Bagas berkecamuk. Bayangan utang, ladang yang tak kunjung menghasilkan, dan masa depan keluarganya yang suram membuatnya merasa semakin terpuruk. 

Di tengah keheningan, suara langkah kaki mendekat. Bagas menoleh dan melihat Mbah Damarーtetua desa, usianya sekitar 70 tahun. Dia terkenal bijaksana dan misterius.

“Bagas,” sapa Damar, tenang.

Bagas berusaha menutupi kondisinya yang memprihatinkan. "Mbah Damar mau ke mana sendirian begini?"

Damar tidak membalas. Mendadak, raut wajahnya berubah serius. 

Damar berkata, “Aku tau, Bagas. Akhir-akhir ini kamu lagi kesulitan. Utang, ladang yang gagal panen dan masa depanmu yang nggak menentu.”

Bagas terdiam. Dia tertunduk lesu. Terlebih lagi, dia merasa malu karena masalahnya begitu terlihat di mata orang lain. 

“Iya, Mbah. Saya udah berusaha sekuat tenaga, tapi hasilnya gini-gini aja,” sahut Bagas, lirih.

Damar tersenyum tipis. “Nggak perlu malu, Le! serunya. "Karena setiap orang di dunia ini punya masalahnya sendiri. Tapi kadang, masalah itu datang bukan untuk hancurin kita, melainkan untuk menguji seberapa kuat kita bisa bertahan.”

Kata-kata Damar terdengar bijaksana. Bagas merasa telah mendapatkan kekuatannya lagi. 

Bagas menghela napas panjang. “Tapi, Mbah, saya merasa udah nggak berdaya lagi. Saya kasihan sama Ratih. Saya takut nggak bisa bertahan.”

Damar mengangguk. Kemudian, dia mengeluarkan sebatang rokok linting dari saku celana, lalu membakarnya. 

Detik berikutnya, Damar menghela napas panjang. Wajahnya terlihat lebih serius daripada tadi.

Damar menatap Bagas dalam-dalam. “Ada satu cara yang bisa bantu kamu keluar dari kesulitan ini, Bagas."

Damar mendekati daun telinga Bagas. Dia berbisik, "Satu cara yang nggak biasa.”

Bagas penasaran. Dia segera menjauhkan diri dari Damar. Lalu, menatap Damar dengan kening berkerut. 

Dengan hati yang bergejolak, Bagas bertanya, “Cara apa, Mbah?”

Damar berbisik lagi, “Eyang Ki Raden Praja.”

Suara Damar tenang dan serak saat menyebutkan nama Ki Raden Praja. Tatapannya sulit diartikan oleh Bagas. 

Bagas mengernyitkan dahi. Karena nama itu sangat asing baginya. 

Setelah berpikir sejenak, akhirnya Bagas bertanya, “Siapa dia, Mbah?”

Damar memandangi ladang Bagas yang tandus, seolah dia sedang mencari kata-kata yang tepat untuk menjawab Bagas. 

“Dia seorang Dukun sakti yang tinggal di hutan sebelah utara desa. Dulu, banyak orang datang kepadanya untuk meminta bantuan …." 

Suara Damar semakin pelan hingga nyaris tidak terdengar. 

Kemudian, Damar berkata, "Ya, bantuan ... termasuk bantuan kekayaan.”

Damar menoleh dan tersenyum miring kepada Bagas. Dia menunggu reaksi Bagas. 

“Bantuan kekayaan?!” Bagas mengulangi kata-kata Damar. “Maksud Mbah Damar … pesugihan?”

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
100%(22)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
22 ratings · 22 reviews
Write a review
user avatar
Darma Davana
Mantap yoooiiii,, serem eh anjiirrr
2025-02-21 19:16:18
1
user avatar
Romero Un
serem juga. tapi keren sih ini. lanjut lagi ......
2025-01-18 15:43:09
1
user avatar
Aska Lant
Anjy, kerjan Weni ini, tanggung jawab ya lu! tidur ku gga tenang lia aj tuh !
2025-01-14 23:56:29
1
user avatar
Muhammad Rinaldy
menarik aku masukkan di rak dulu
2025-01-08 16:27:15
1
user avatar
Tanzanite Haflmoon
Kaka Wen, keren banget penasaran nulisnya kebawa mimpi gak ya . ?
2025-01-04 15:47:29
1
user avatar
Tanzanite Haflmoon
kak , serem banget tapi nagih bacanya , sumpah penasaran ending nya
2025-01-04 08:57:44
0
user avatar
prasidafai
mau baca, takut. tapi gak baca, penasaran. keren ceritanya thor
2024-12-30 17:34:54
0
user avatar
adriangoges
kacau bagas kau kacau
2024-12-30 11:41:39
0
user avatar
Inura Lubyanka
Mantap thor lanjut terus ya
2024-12-23 19:42:14
0
user avatar
riskypanggelen
Mantap Thor lanjut. baru kali ini aku baca horor. penasaran aku kehidupan Bagas bodoh ini akhirnya gimna, lanjut"
2024-12-05 16:40:06
1
user avatar
hasannahc
Serem banget
2024-12-03 20:58:30
1
user avatar
gege Gege
Astaga Thor lama gga tengok sudah banyak aja, keren. lanjut" thor
2024-12-03 20:53:01
1
user avatar
adriangoges
Lanjut lagi kak, seru
2024-11-25 10:23:16
1
default avatar
Dewiluna
Mas Bagas jangan pilih jalan yang sulit ....
2024-11-18 14:45:32
1
user avatar
Nathan Ryuu
mas bagas, mas bagas, kok yo km gitu tho, Le? ini sih siap2 merinding nih kalo ada om wowo gini. lanjoottt, tor!
2024-11-18 09:25:30
1
  • 1
  • 2
266 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status