Lutfhi yang tidak paham cara mengeluarkan peliharaan dari mertuanya di dalam keris tersebut, terlihat begitu bingung. Bagaimana cara Lutfhi mengeluarkan kekuatan goib yang bersemayam di dalam keris tersebut. Lutfhi tidak mengetahui cara mengeluarkan mahluk tak kasat mata yang ada didalam keris tersebut. Akhirnya meminta salah seorang dukun yang ada di kampungnya untuk membantu Lutfhi mengeluarkan mahluk yang ada di dalam keris tersebut.Ketika semua kakaknya membesuk ibu mereka yang masuk rumah sakit. Tini justru mendampingi Lutfhi untuk mendatangi seorang dukun. Tini merasa keris itu saat ini begitu penting. Sehingga Tini lebih memilih untuk mengantar Lutfhi ke tempat dukun yang bisa mengeluarkan peliharaan bapaknya tersebut.Meminjam sepeda motor tetangganya, Lutfhi yang membonceng Tini. Begitu tak sabar untuk segera mengeluarkan mahluk tak kasat mata yang ada di dalam keris itu. Lutfhi ingin bersekutu dengan mahluk kuat tersebut. Dirinya tentu ingin jabatan, uang dan nama yang baik
Mulut manis seorang Lutfhi sudah siap membuat seorang Tini luluh. Dia sudah siap membuat Tini rela melepaskan janin di dalam rahimnya untuk di tumbalkan pada mahluk ghaib yang ada di dalam peliharaan di keris tersebut.Luthfi yang sudah tidak sabar untuk menjadi seorang milyarder, terus mengucapkan kata-kata manis yang siap meluluhkan hati Tini. Tak hanya sekedar kata saja, Lutfhi juga menunjukkan menggunakan sikap yang begitu perhatian pada seorang Tini. Dia benar-benar memperlakukan Tini sebagai seorang ratu.Tini di minta Lutfhi untuk tidak masak, Lutfhi yang mengerjakan itu. Begitu juga dengan pekerjaan rumah lainnya seperti mencuci piring dan baju. Semua itu dikerjakan oleh Lutfhi. Dia hanya meminta Tini untuk menumbalkan janin dalam kandungannya itu pada mahluk peliharaan yang ada di keris. Dengan begitu, Lutfhi akan segera mendapatkan kekayaan yang dia inginkan.Melihat suaminya itu bersungguh-sungguh. Akhirnya Tini menerima permintaan dari Lutfhi akan janinnya tersebut. Dia me
Seorang developer besar menyambangi kediaman seorang Lutfhi. Dia yang tanpa rekomendasi dari siapapun, memilih Lutfhi untuk mencarikan dirinya tanah di sekitar kampung Lutfhi. Developer itu ingin membangun perumahan besar dengan dana yang pastinya banyak juga.Lutfhi yang antusias dengan kedatangan dari developer itu, begitu bahagia saat developer itu menyambangi kediamannya. Lutfhi sendiri yang membuatkan minuman untuk developer pria tersebut.Sebelum mengatakan maksud kedatangan dari dirinya ke rumah Lutfhi. Developer tersebut terlebih dahulu memperkenalkan diri pada Lutfhi."Nama saya Indra, saya di sini ingin membangun perumahan besar. Jika kamu bisa mencarikan tanah yang luas di sekitar kampung ini. Saya siapkan bonus besar untuk kamu." Ucap developer tersebut."Serius pak! Bapak tidak bohongkan?" Lutfhi terkejut dengan ucapan dari developer tersebut."Untuk apa saya bohong, saya serius. Kamu bisa carikan saya tanah di sekitar kampung sini?" Tanya developer tersebut kembali."Ten
"Saya masih di jalan, mungkin beberapa saat lagi. Saya akan tiba di rumah mas Lutfhi.""Iya pak, saya tunggu kedatangan dari bapak di rumah saya." Tutup Lutfhi.Begitu mengakhiri panggilan telepon dari developer tersebut. Lutfhi langsung menghampiri Tini yang sedang memasak di dapur. Lutfhi menyampaikan pada Tini. Jika sebentar lagi dia akan menjadi orang kaya. Sebab Lutfhi akan segera menjual tanah dari tuan tanah tersebut pada developer tersebut.Tini senang bukan kepayang. Dia langsung memeluk tubuh Lutfhi dengan begitu eratnya. Dia melampiaskan kebahagiaan dari Lutfhi yang akan segera mendapatkan sebuah proyek besar. Mungkin ini hasil dari semua pengorbanan dari Tini dan Lutfhi yang ingin segera menjadi orang kaya.Tini kembali mengkhayal bagaimana dirinya menjadi orang kaya. Dirinya memiliki semua yang dia butuhkan. Hingga semua keinginan dari Tini terpenuhi dengan uang yang akan segera Tini miliki dalam jumlah yang banyak.Tini pun di minta Lutfhi untuk memasak, makanan yang lez
Dapat bonus milyaran rupiah, Lutfhi dan Tini langsung membelanjakan uang bonus dari developer itu untuk bersenang-senang. Dari membeli tanah yang lebih luas lagi untuk rumah baru mereka. Peralatan elektronik keluaran terbaru. Hingga mobil mewah yang langsung terparkir di depan rumah mereka berdua.Perubahan drastis dari keluarga Lutfhi dan Tini, menjadi perbincangan tetangganya. Mereka ada yang mulai iri dengan keberhasilan dari Lutfhi dan Tini, tapi ada juga yang mengaku bahagia dengan kejayaan yang mulai di dapat oleh Lutfhi sebagai seorang makelar tanah. Mereka berharap Lutfhi bisa menjadi seorang makelar tanah yang lebih sukses lagi.Lutfhi dan Tini yang kini sudah mulai memiliki banyak uang. Mulai menunjukkan sikap sombong dari dalam diri masing-masing. Tini dan Lutfhi berjalan dengan kepala yang tegak. Ada sedikit rasa angkuh dengan uang yang mereka miliki saat ini.Kedua anak Tini dan Lutfhi yang selama ini tidak memiliki mainan yang mahal. Mulai membeli beraneka ragam mainan y
Lutfhi yang mulai sibuk dengan segala fasilitas kemewahan yang telah di dapat. Satu kewajiban yang seharusnya Lutfhi lakukan ketika memiliki keris sakti mandraguna tersebut. Lutfhi harus memandikan keris sakti itu dengan air yang suci. Air bunga 7 rupa, serta sebuah kepala kerbau. Ini harus rutin di lakukan oleh Lutfhi di setiap malam Jum'at.Baik Lutfhi maupun Tini, tidak tahu jika keris itu masih harus di mandikan seperti yang biasa di lakukan oleh ayah Tini dulu. Lutfhi pun melewatkan hal penting tersebut. Hingga akhirnya sebuah malapetaka mulai menghampiri Tini dan Lutfhi yang melewatkan momen penting tersebut.Malapetaka pertama harus di rasakan oleh kedua anak Tini. Kedua anaknya tersebut harus di teror oleh sesosok mahluk halus yang memiliki bentuk tubuh besar yang hitam. Wajahnya begitu seram, dengan kedua bola mata merah menyala. Hingga kedua anak Tini langsung keluar dari kamar mereka untuk menemui orangtuanya.Tini dan Lutfhi yang sedang tidur pulas pun, akhirnya terbangun
Teror yang benar-benar membuat Lutfhi dan keluarganya ketakutan. Membawa Lutfhi pada dukun kancil. Tujuan Lutfhi menemui dukun kancil tersebut, tak lain dan tak bukan adalah untuk menanyakan kedatangan dari genderuwo yang meneror Lutfhi dan keluarganya. Dia benar-benar ketakutan dengan kedatangan genderuwo yang menyeramkan tersebut.Tanpa di temani oleh Tini yang takut untuk masuk kedalam rumah dukun kancil. Lutfhi yang sebenarnya masih di selimuti ketakutan yang sama seperti Tini. Mencoba masuk kedalam rumah dukun kancil dengan penuh percaya diri. Mungkin dengan cara itu, Lutfhi bisa membunuh rasa takutnya. Mengingat rumah dukun kancil yang di penuhi dengan ornamen serba hitam yang menyeramkan.Tiba di depan rumah dukun kancil, Lutfhi langsung terkejut saat seekor burung gagak besar menghampirinya. Apalagi burung gagak tersebut mencoba mendekati Lutfhi. Dengan segera, Lutfhi bertindak atas burung gagak tersebut. Lutfhi menghalau burung gagak tersebut menjauh dari dirinya.Bukannya me
Santet yang pernah Agung kirimkan pada Lutfhi, telah memberikan kesan tersendiri bagi seorang Lutfhi. Dia merasa Agung telah bermain-main dengan dirinya. Sehingga Lutfhi siap melakukan hal yang lebih kejam pada seorang Agung. Mengingat Agung melakukan hal tersebut dengan sangat sengaja. Lutfhi pun siap membalas perbuatan Agung yang menurutnya begitu kurang ajar.Dengan mantra yang telah di berikan oleh dukun kancil. Lutfhi yakin bisa mengambil kesempatan untuk memberikan pelajaran yang terbaik bagi seorang Agung. Lutfhi siap memanggil genderuwo peliharaan miliknya tersebut.Beberapa benda sudah di siapkan oleh Lutfhi di dalam kamar. Di mulai dari kembang 7 rupa, dupa hingga peralatan sihir lainnya. Dengan membaca mantra sederhana yang di berikan oleh dukun kancil itu. Lutfhi siap memanggil genderuwo yang bersemayam di dalam keris sakti miliknya tersebut.Dengan posisi duduk di atas sebuah bantal kecil, serta kaki yang di silangkan. Lutfhi mulai membaca mantra sederhana untuk memanggil